Berharap Revolusi Jadikan Pemersatu

Rabu (25/11), ditemui di sekitaran Student Center, I Wayan Artaya kandidat Capresma nomer 1 Universitas Udayana periode 2014-2015 mengusung tema “Mewujudkan Generasi Emas Udayana yang Berbudaya, Terhormat dan Bijaksana”.

Alasan utamanya maju sebagai capresma tahun ini karena dia berpendapat bahwa Universitas Udayana memerlukan sosok pemimpin yang dapat membuat suatu perubahan. Dengan harapan dapat membawa revolusi setelah 50 tahun lebih Universitas Udayana berkiprah di dunia pendidikan Indonesia. Menurutnya, Universitas Udayana memiliki potensi yang besar untuk menjadi kampus terbaik di Indonesa. Namun yang menjadi kendala adalah setiap lembaga di lingkungan kampus masih terpecah. Ia ingin mewujudkan kesamaan dan memupuk rasa kekeluargaan setiap elemen mahasiswa sehingga bisa saling melengkapi.

Artaya yang berpasangan dengan I Made Gardita Sardana juga mempunyai keinginan untuk menjadi gerbang pembuka bagi generasi emas Udayana. Suatu kehormatan baginya dapat membawa nama Universitas udayana menjadi kampus yang terhormat. Dia berharap semua mahasiswa mau mengembangkan kemampuannya agar Universitas Udayana dapat dikenal sebagai kampus yang bermatabat.

Lambang Garuda di dada kirinya menunjukkan rasa nasionalisme yang tinggi dan kecintaannya terhadapa Indonesia. Artaya tidak memungkiriwarna hitam dan merah di baliho mereka merupakan simbol tempat mereka mengemban pendidikan di Udayana. Serta penggabungan warna putih , merah dan hitam itu sendiri memiliki arti “Tri Datu” yang merupakan ciri khas masyarakat Bali.

Melalui program kerja Pekan Pancasila, Artaya berharap dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan pratiotisme mahasiswa Udayana. Selain itu dia juga ingin menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan patriotisme bagi masyarakat luas juga. Serta melalui program kerja Gema Ikayana (Ikatan Alumni Udayana) dengan bantuan ribuan alumni ia berharap dapat mengembangkan Udayana. Pasangan ini memiliki banyak program kerja tambahan yang berbeda dari tahun sebelumnya untuk diterapkan dalam periode kerja mereka. Melalui program kerja yang berbeda, mereka ingin membangun Udayana lebih baik.

“Kegiatan Pemira merupakan salah satu bentuk kontribusi untuk kampus dengan peduli terhadap sosok pemimpin Udayana satu tahun kedepan,” jelasnya diakhir pembicaraan. Dia berharap mahasiswa Udayana mau peduli terhadap kegiatan-kegiatan di kampus. Menurutnya, kepedulian yang bersifat kecil akan membawa dampak yang besar. (Yuki, Ratih)

You May Also Like