Biaya Pendidikan India Lebih Murah Ketimbang Indonesia

Akademika, Denpasar. Kamis (2/2) pagi, Lantai IV Gedung Agrokompleks Universitas Udayana telah ramai dipadati massa. Pasalnya, di hari tersebut digelar Incredible India Education Fair (IIEF), sebuah sebuah pameran pendidikan universitas-universitas India.

IIEF sendiri berlangsung selama tiga hari di Yogyakarta dan Bali. Perhelatan yang dibuka untuk umum ini menghadirkan 13 universitas India terkemuka.

Menurut penyelenggara, direktur TIE UPS Ravi Makhija, IIEF sendiri merupakan langkah awal dalam mempromosikan hubungan dalam hal pendidikan antara India – Indonesia. Ia pun berkeinginan untuk mengadakan acara ini sekali dalam setahun.

“Ini merupakan kali ketiga kami melaksanakan India Education Fair, pertama kali di bulan September 2015 dan hanya memilih satu wilayah saja yakni Jakarta. Begitu pula dengan kali kedua di Bulan Maret 2016, kembali juga dilaksanakan di Jakarta,” jelasnya.

Menurut Ravi Makhija, pihaknya sudah ingin mengadakan IIEF di wilayah lainnya di Indonesia, namun baru terealisasi di tahun 2017 dengan memilih Yogyakarta dan Bali sebagai tuan rumah.

“Kami memilih Yogyakarta karena merasa sebagai pusat pendidikan di Indonesia, begitu pula dengan Bali yang the culture is very strong with India,” imbuhnya lagi.

Lebih lanjut, Ravi Makhija, menjelaskan mengenai cost of education India dan Indonesia, yang ternyata India memiliki harga yang lebih terjangkau ketimbang Indonesia. Entah itu dalam biaya kuliah, buku, maupun akomodasi.

“Karena kita kan ada tuition fee, itu bisa rata-rata 20 juta lebih per tahun, itu sudah termasuk SKS, ujian, dan semuanya sudah lengkap, ini kita bahas yang private university, tapi yang other point kita mau lihat adalah tentang biaya hidup, kemarin di Yogya kita dapat informasi itu biaya tempat minimal dua setengah tujuh tapi in India satu setengah juta cukup,” jelasnya lagi.

Menurut Ravi Makhija, mahasiswa Indonesia biasanya mendapat pendidikan hanya lewat power point, hal tersebut jelas berbeda dengan India. Mahasiswa yang menempuh pendidikan di India akan lebih banyak bergelut dengan buku. Hal itu pula yang menurut Ravi Makhija membedakan India dan Indonesia dalam hal pendidikan. Menurutnya pula, di Indonesia, seorang mahasiswa bahkan tidak diwajibkan memiliki buku. Beda halnya dengan India.

“Sebelum acara ini, Indonesia hanya melihat India berupa bolywoodnya begitupula dengan India yang sama sekali tak melihat Indonesia sebagai pasar pendidikan, maka lewat acara inilah kita pertemukan India dan Indonesia lewat pendidikan,” imbuhnya.

Padahal menurut Ravi Makhija, jika kembali ke sejarah, dahulu banyak pelajar Indonesia yang belajar ke India.

“Biasanya orang yang akan melakukan studi ke luar negeri hanya memilih negara-negara eropa sebagai pilihan universitas, namun lewat acara ini kita juga ingin menujukkan bahwa China, Malaysia, and India is also an option,” tutupnya. [wrt]

You May Also Like