Dunia Digital dan Euforia Remaja

(Doni Kurniawan)

Apa gak her tu!!!” Begitulah salah satu ungkapan yang populer di kalangan remaja kini. Ungkapan itu biasa diucapkan ketika melihat teman sejawatnya melakukan aktivitas yang terbilang nyentrik atau tidak biasa dilakukan oleh banyak orang. Aktivitas nyentrik itu sering dilakukan oleh para remaja untuk mendapatkan pengakuan dari lingkungan sekitarnya, sehingga tak sedikit remaja rela melakukan apapun untuk mendapat perhatian tersebut.

Modernisasi global mendorong remaja melakukan segala cara untuk mendapatkan perhatian banyak orang. Mulai dari melakukan hal sederhana, menantang, hingga pada perilaku agar terlihat sempurna, semuanya tak luput dicoba oleh para remaja. Sebagai contohnya adalah perilaku hedonisme atau hedon.

Colling Gem (1993:97) berpendapat, bahwa hedonisme adalah sebuah doktrin yang menyatakan bahwa kesenangan adalah hal yang paling terpenting dalam hidup ini. Dengan kata lain, hedonisme adalah perilaku manusia menjalani hidupnya hanya semata-mata untuk memperoleh kebahagiaan saja. Pernyataan tersebut memunculkan berbagai asumsi dari berbagai tingkatan generasi. Generasi Baby Boomers (1961-1980) berasumsi, generasi sekarang ini sangat mudah menikmati kehidupan dimana teknologi sudah canggih, pemenuhan segala nafsu dan kebutuhan sudah semudah “membalikkan telapak tangan”. Tidak hanya itu, tempat-tempat untuk mencari kebahagiaan sudah tersebar disetiap jengkal mata memandang.

Menyilap Diri Demi Kepuasan

Semua kemewahan dan fasilitas yang didapatkan oleh remaja sekarang jika dibandingkan dengan zaman dahulu sangat berbeda. Jika dahulu para remaja menikmati waktu luangnya untuk membantu orang tuanya melakukan pekerjaan, lain dengan kehidupan remaja zaman now mereka menghabiskan waktunya untuk menikmati dunia. Seperti mencari kebahagiaan lewat kumpul bersama teman-teman di kafe-kafe, shopping sepuasnya di mall, dan liburan domestik bahkan luar negeri. Tidak berhenti sampai disitu, mereka juga banyak menghabiskan waktunya untuk bersua foto ataupun berselancar di media sosial. Mereka akan mencari tempat-tempat yang instagrammable untuk konten yang selanjutnya akan di unggah ke jejaring sosial, kemudian mereka akan mendapatkan feedback berupa like dan comment dari pengguna media sosial lainnya.

Permasalahan yang muncul, kini untuk memperoleh kebahagiaan, kerap kali remaja melakukan rekayasa yang sesungguhnya menyiksa diri dan menciptakan penjara sendiri dalam jeruji kepura-puraan. Semua dilakukan demi memperoleh ribuan tanggapan dari media sosial untuk mendapatkan euforia, kerap kali remaja merekayasa dirinya dengan fashion kekinian dan datang ketempat-tempat yang terkesan mewah dan ‘high class’. Padahal kenyataannya, tak semua dari mereka (remaja) memiliki kemampuan ekonomi yang sama. Sebagian dari mereka bahkan memaksa dan memperbudak orang tua sendiri hanya untuk sebuah pencitraan.

Memupuk Kesadaran Diri

Memahami dari masalah yang terjadi, sebenarnya perilaku untuk mendapatkan kebahagiaan tidak seharusnya dilakukan dengan memalsukan kuantitas diri, melainkan meningkatkan dan memancarkan kualitas diri. Hedonisme sudah mengakar pada setiap diri individu manusia yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Digitalisasi pun membantu menanamkan budaya hedonis dikalangan generasi remaja saat ini. Visualisasi kebahagiaan yang digambarkan oleh dunia digital membuat orang-orang berlomba-lomba untuk mencari kebahagiaan itu. Padahal kebahagiaan itu keberadaannya sungguh fleksibel dan sederhana. Kebahagiaan tidak selalu tentang materi, kebahagiaan dapat muncul dari dalam diri sendiri. Dengan mengubah cara pandang dan visualisasi terhadap suatu materi baik berupa barang ataupun standar kecantikan, akan membantu remaja untuk menangkal perilaku hedonis tersebut. Sadarilah kebahagiaan itu tidak selalu mahal dan menuntut perilaku konsumtif. Contohnya, ketika membantu meringankan beban orang lain juga dapat memberikan kepuasan dan euforia tersendiri.

Penulis merupakan salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana.

Penyunting: Yuni Puspita

 

You May Also Like