GenBI Mengrove Tree, Tumbuhnya Kuncup Mitigasi di Pesisir Pantai

 Komunitas Generasi Baru Indonesia Komisariat Universitas Udayana (GenBI Unud) tergerak menanam bakau di pesisir pantai, tepatnya berlokasi di Kampoeng Kepiting, Kabupaten Badung pada Sabtu (12/6). Upaya pelestarian hutan bakau ini berangkat dari kesadaran akan pentingnya mangrove dalam mencegah potensi bencana pada wilayah pantai.

Berkumpul – Para peserta duduk berkumpul untuk melakukan pembukaan acara oleh Ketua Pelaksana GenBI Mangrove Tree.

Sore itu pukul 15.30 WITA, di tengah sorotan matahari yang terik, sebanyak 25 orang anak muda menginjakkan kakinya di wilayah pesisir Bali Selatan, tepatnya di Kampoeng Kepiting, Kabupaten Badung. Masing-masingnya membawa bibit bakau yang menjulang dari genggaman tangan. Merekalah anak-anak muda yang tergabung komunitas Generasi Baru Indonesia Komisariat Universitas Udayana (GenBI Unud).  Bibit bakau tersebut akan ditanam sebagai rangkaian dari kegiatan GenBI Mangrove Tree dengan mengusung tema “Love Mangrove Save Our Future”.

Menyadari pentingnya peran mangrove bagi pencegahan abrasi pantai hingga tsunami, menjadi alasan yang mendorong GenBI Unud untuk terjun langsung menanam bakau. Di sisi lain, juga membawa tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mangrove. “Seperti tema yang kami angkat, dengan mencintai mangrove dapat menjaga masa depan kita, karena mangrove seolah tiang yang dapat mencegah terjadinya abrasi dan erosi,” ujar I Gusti Ngurah Sumantri atau yang kerap disapa Ngurah selaku Ketua Pelaksana GenBI Mangrove Tree.

Pembekalan – Salah satu nelayan, Agus Diana, memberi pembekalan terkait cara menanam dan merawat pohon bakau.

Kegiatan diawali dengan persembahyangan bersama dan dilanjutkan dengan pembekalan peserta mengenai jenis mangrove, manfaat mangrove, dan teknis penanaman serta perawatan mangrove yang benar oleh Agus Diana selaku perwakilan Nelayan Wanasari. “Mangrove memegang peranan penting bagi kehidupan, salah satunya sebagai penghasil oksigen yang dua kali lipat lebih baik dibandingkan dengan pohon biasa. Penanaman beberapa mangrove hari ini jika dirawat dengan baik akan sangat bermanfaat bagi generasi berikutnya,” papar Agus Diana di depan para peserta kegiatan. Pukul 16.00 WITA, para peserta dibantu beberapa nelayan mulai menanam beberapa bibit mangrove di kawasan Kampoeng Kepiting.

Bibit bakau – Para peserta mengambil masing-masing bibit bakau untuk ditanam di Kampoeng Kepiting.

Kegiatan GenBI Mangrove Tree pada mulanya akan dilaksanakan pada Sabtu (19/6), namun meninjau siklus air laut yang pasang saat itu, sehingga sulit jika melaksanakan penanaman mangrove. Akibatnya, pelaksanaan kegiatan pun dipercepat dengan tidak mengurangi esensi dan tujuan kegiatan yang ingin dicapai. “Kedepannya setelah pohon mangrove ditanam, kami tetap dapat merawat mangrove secara berkelanjutan. Sehingga kami tidak hanya semata-mata menanam, melainkan juga harus bisa menjaga dan merawatnya,” tambah Ngurah.

Tanam – Proses penanaman bibit bakau di Kawasan Kampoeng Kepiting oleh peserta GenBI Mangrove Tree dibantu oleh beberapa nelayan. (Foto: dok. GenBI Unud)

Kegiatan ini pun menambah wawasan baru bagi para peserta yang terdiri dari GenBI Unud dan perwakilan GenBI Bali itu. “Setelah kegiatan ini, kita dapat mengetahui bagaimana kondisi mangrove di tempat ini, serta dapat belajar bagaimana cara menanam dan merawat mangrove dengan baik dan benar.” Ucap Mastuti Prawidya sebagai salah satu peserta GenBI Mangrove Tree. Melalui kegiatan tersebut, peserta juga berharap dapat memberikan dampak positif di kemudian hari dan dapat menggandeng masyarakat untuk lebih peduli akan pentingnya mangrove, terlebih pentingnya mengambil andil dalam pelestarian lingkungan sebagai bentuk mitigasi potensi kebencanaan.

Reporter: Kamala, Dwi

Penulis: Kamala

Penyunting: Galuh

You May Also Like