Hasil Penghitungan Surat Suara Berbicara Kuantitas dan Kulitas

Suasana Rapat Rekapitulasi Tingkat Universitas di Ruang Sidang Gedung Student Centre Lantai 4, Selasa, (27/11).

Pencoblosan capresma dan cawapresma Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Udayana sudah berlangsung. Selasa, (27/11), tiap-tiap fakultas dipenuhi oleh TPS serta panitia yang sedang berjaga.

Pencoblosan dilaksanakan  mulai dari pk. 08.00 dengan batas terakhir pencoblosan pada pk 14.00 wita, pada hari Selasa (27/11). Total keseluruhan ada  31 TPS yang tersebar di 12 Fakultas Universitas Udayana.Dari tiap-tiap TPS kemudian akan ditotal berdasarkan fakultasnya yang kemudian dikelompokkan per wilayah kampus oleh KPRM (Komisi Pemilu Raya Mahasiswa) wilayah. Selanjutnya seluruh hasil suara akan dikoordinasikan ke pusat dan diakumulasikan. Surat suara yang dikeluarkan sebanyak 7000 surat suara. Sementara surat suara yang didistribusikan sebanyak 5000 surat suara.

Perhitungan suara dihadiri saksi oleh masing-masing kandidat calon presiden dan calon wakil presiden BEM Universitas Udayana tersebut. Inilah hasil total surat suara berdasarkan hasil rapat rekapitulasi tingkat Universitas pada Selasa (27/11). Dari KPRM wilayah Sudirman, kandidat 1 : 476, kandidat 2 : 1134, tidak sah : 70. KPRM wilayah Rektorat kandidat 1 : 1322, kandidat 2 : 1025, tidak sah : 130. KPRM wilayah Nias kandidat 1 : 169, kandidat 2 : 307, tidak sah : 19. Sehingga rekapitulasi final surat suara yakni kandidat 1 : 1967 dan kandidat 2 : 2466 tidak sah : 219 suara.

Selama berlangsungnya perhitungan suara tersebut, terdapat celetukan yang menanggapi kondisi pemilu. TPS yang tidak dikunci membuat sebagaian besar mahasiswa bertanya-tanya. “Pemilihan ini memakai asas luberjurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil) gak sih?” celetuk salah satu mahasiswi yang tidak mau disebutkan identitasnya.

“Suasananya sepi, banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya, sosialisasinya kurang dan demokrasi tidak berjalan lancar,” ujar salah satu mahasiswi yang sedang memilih di kampus bukit. Ia juga mengatakan, banyak panitia yang memilih berjaga-jaga tepat di belakang peserta pencoblosan tidak berjalan luberjurdil. Bahkan, ada beberapa panitia ataupun saksi yang mendoktrin peserta untuk memilih salah satu dari kandidat yang dijagokannya. (Vina)

You May Also Like