Jadwal Angkut Sampah Sering “Molor”

sampah-tri

Nampaknya sampah masih menjadi permasalahan pokok tiada akhir di Denpasar. Terlihat gunungan sampah di pinggir jalan yang hanya ditumpuk dan tidak terangkut ke TPA. Jika harus menyalahkan, siapakah yang harus bertanggung jawab atas permasalahan ini, maka bukan keputusan tepat jika masyarakat yang jadi kambing hitamnya.

Pasalnya, petugas pengangkut sampah sering terlambat dalam mengangkut sampah dari tiap tempat pembuangan sampah sementara ke TPA. Padahal, warga sudah membayar 5-10 ribu rupiah setiap bulan dengan perjanjian truk sampah akan mengambil sampah disetiap rumah warga setiap tiga hari sekali. Namun, janji tinggallah janji. Bukti dilapangan mengatakan hal berbeda. Petugas pengangkut sampah sering tidak tepat waktu, tidak sesuai dengan yang telah dijanjikan sebelumnya. Bahkan, molornya pengambilan sampah bisa sampai seminggu.

Salah satu daerah yang sering mengalami hal tersebut adalah di kawasan Jalan Kusuma Bangsa, Denpasar Utara. Warga sering mengeluhkan pengambilan sampah yang tidak sesuai jadwal. Karena keterlambatan ini, sampah pun menggunung dan menimbulkan berbagai masalah baru, seperti bau menyengat yang ditimbulkan dari gunungan sampah. Selain itu, sampah yang semakin menggunung tersebut menyebabkan ancaman berbagai penyakit.

Sampah merupakan tempat favorit nyamuk bersarang, dan nyamuk inilah yang nantinya menjadi penyebab utama penyakit demam berdarah. Selain itu, lalat-lalat yang mengerumuni sampah sering hinggap di makanan warga. Sangat tidak higienis hidup dalam bayang-bayang sampah disekeliling kita. Apalagi disaat hujan turun, sampah terbawa aliran air sehingga sampah kembali mengotori jalanan setelah air surut. Belum lagi anjing yang sering mengorek-ngorek sampah dipinggir jalan. Hal semacam inilah yang harus mendapat perhatian khusus petugas kebersihan daerah Denpasar.

Demi kenyamanan bersama, pihak pengelola sampah tidak boleh hanya berdiam diri setelah mendengar keluhan warga. Mereka terkesan berdiam diri dalam menghadapi keluhan warga untuk pengambilan sampah yang tidak hanya sekali atau dua kali molor. Setidaknya mereka  harus memperbaiki jadwal pengambilan sampah yang sering tidak tepat waktu. Pihak DKP  yang bertanggung jawab penuh atas masalah sampah di Denpasar harus memberikan solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah yang tiada akhir ini.

Untuk mengatasi masalah ini, masyarakat pun berinisiatif untuk membantu mengurangi jumlah sampah dengan mendirikan Bank Sampah, sehingga sampah yang tertumpuk tadi bisa dipilah mana yang bisa didaur ulang dan mana yang harus dibuang. Didirikannya bank sampah ini sangat membantu warga untuk mengurangi tumpukan sampah warga yang menggunung. Disisi lain, warga juga mendapat manfaat lain yaitu bisa mendapatkan uang tambahan dari sampah yang tadinya hanya barang yang mengganggu menjadi barang yang bermanfaat. (Tri)

You May Also Like