Keyakinan yang Mulai Terkikis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ilmu merupakan pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang pengetahuan itu sendiri.

Dalam perkembangan peradabannya, umat manusia sangat berhutang kepada ilmu dan teknologi (IPTEK). Karena berkat kemajuan IPTEK, semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi dengan cepat dan mudah. Namun pada kenyatannya, perkembangan IPTEK yang semakin maju tidak hanya membawa berkah bagi manusia, tapi juga membawa kesengsaraan.

Seiring berjalannya waktu, keyakinan terhadap adanya Tuhan pun juga mulai berkurang dan orang-orang mulai mempertanyakan keberadaan Tuhan. Banyak kemajuan IPTEK yang diguanakan untuk tindakan negatif. Perlu diketahui bahwa IPTEK sebenarnya merupakan anugrah dari Tuhan dan anugrah tersebut seharusnya digunakan untuk tindakan yang positif.

Pada saat Perang Dunia II ketika Amerika Serikat membom atom jepang, Enstein pun sangat menyesal. Enstein menyesal karena telah merekomendasikan pembuatan bom atom, yang pada awalnya maksud pembuatan bom atom tersebut adalah untuk perdamaian dan mengantasipasi serangan terlebih dahulu oleh Nazi. Namun pada kenyataannya, perjuangan Enstein menciptakan teori untuk perdamaian malah menjadi penyebab kematian dan malapetaka bagi manusia.

Tetapi, sejak tahun 1945, Enstein dianggap pahlawan dan disanjung-sanjung oleh pasukan sekutu. Berkat teori Enstein, mereka mampu memenangi peperangan. Mungkin itu adalah salah satu hal yang membuat keyakinan tehadap Tuhan mulai berkurang, dan malah lebih mengagung-agungkan kemajuan IPTEK dibandingkan Tuhan.

Dari permasalahan itu lah, manusia perlu disadarkan tentang keberadaan Tuhan dengan dilandasi oleh ajaran agama. Apabila IPTEK tidak dilandasi oleh ajaran agama, maka semua itu dapat merusak peradaban. Semua teknologi dan ilmu pengetahuan yang didapat dan yang diciptakan seakan sia-sia.

Bila dikaitkan dengan cerita masa lalu, ada banyak cerita atau sastra yang di mana dalam ceritanya membuktikan bahwa Tuhan itu ada, salah satu cerita tersebut adalah cerita Dewa Ruci. Pada cerita tersebut Bima diceritakan bertemu dengan Dewa Ruci dan masuk ke dalam tubuh Dewa Ruci. Setelah Bima masuk kedalam tubuh Dewa Ruci, ia melihat alam semesta yang luas. Dari kejadian itu Bima menyadari bahwa Dewa Ruci itu adalah sosok Tuhan.

Dari cerita tersebut kita dapat meyakini keberadaan Tuhan, kita juga sebenrnya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Tuhan. Tuhan itu sebenarnya ada, Tuhan itu tidak dapat terpikirkan, dan Tuhan itu dapat berwujud apa saja. Oleh  kerena itu, kita tidak boleh meragukan keberadaan Tuhan dan semua ilmu pengetahuan dan teknologi hanya sebuah anugrah yang dititipkan oleh Tuhan dan semua itu hanya bersifat sementara dan maya. (Dharma)

You May Also Like