Kisah Cinta yang Kandas

resensi

Judul Film : Rectoverso, Cinta yang tak Terucap

Jenis Film : Omnibus

Produser : Marcella Zalianty, Eko Kristianto

Sutradara : Marcella Zalianty, Rachel Maryam, Cathy Sharon, Olga Lydia, Happy Salma

Produksi  : Keana Production & Communication

Tahun Produksi : 2013

Pemain : Lukman Sardi, Prisia Nasution, Asmirandah, Dwi Sasono, Yama Carlos, Sophia Latjuba, Acha Septriasa, Indra Birowo, Fauzi Baadila, Amanda Soekasa, Hamish Daud

Durasi   : 110 menit

Film dengan genre omnibus drama ini merupakan adaptasi 5 cerita dari 11 cerita dalam kumpulan cerpen karya Dewi D. Lestari (Dee) dengan judul yang sama. Jika biasanya kita lihat film omnibus bercerita satu kisah sampai selesai baru dilanjutkan dengan kisah selanjutnya, hal ini tidak terjadi dalam Rectoverso. Kisah yang dihadirkan dibuat berbaur satu sama lain dan semua klimaks bersatu di bagian akhir.

Kisah pertama, Malaikat Juga Tahu menceritakan tentang Abang (Lukman Sardi) yang memiliki keterbelakangan mental yang diam-diam menaruh hati kepada seseorang wanita penghuni kos milik ibunya yaitu Leia (Prisa Nasution). Tetapi, Leia tak tahu jika ternyata Abang mencintainya. Lalu ada Firasat, Senja (Asmirandah) mengikuti klub Firasat yang disana dia bisa menuangkan segala firasat yang terlintas dibenak para anggotanya. Lalu dia bertemu dengan seorang bernama Panca (Dwi Sasono). Ketika Panca akan pulang ke Padang untuk menjenguk ibunya, Senja mempunyai firasat buruk tentang Panca. Selanjutnya pada segmen Cicak di Dinding, ada Taja (Yama Carlos) yang bertemu dengan seorang wanita cantik bernama Saras (Sophia Latjuba). Taja yang sempat melirik-lirik kearah Saras, ternyata membuat Saras tertarik. Hasilnya mereka berhubungan dan menjalin Cinta Satu Malam karena setelah itu, Taja tak menemukan sesosok Saras lagi. Pada akhirnya, Saras menjadi Calon Istri teman karibnya sendiri. Selanjutnya di segmen Curhat buat Sahabat, diceritakan Amanda (Acha Septriasa) berteman baik dengan Reggie (Indra Birowo). Reggie selalu berada di samping Amanda jika Amanda sedang mengalami kesulitan dengan pacar-pacarnya. Reggie ternyata diam-diam menaruh perasaan lebih ke Amanda tapi hanya bisa masuk ke friend zone nya Amanda. Terakhir ada Hanya Isyarat yang menceritakan tentang seorang wanita bernama Al (Amanda Soekasa) yang sedang jatuh cinta dengan orang bernama Raga (Hamish Daud) yang bertemu lewat milis. Mereka banyak menceritakan sesuatu hal. Tetapi, dia hanya bisa mengagumi sesosok Raga meski dia bertemu langsung dengannya. Di akhir segmen para penonton dibawa ke sebuah kesedihan mengenai tidak terucapnya cinta di tiap segmen. Klimaks ini pun terasa semakin emosional dengan dukungan skoring yang begitu mengena.

Jika anda tidak fokus dalam menyaksikan film berdurasi 110 menit ini, dapat dipastikan anda akan ketinggalan cerita karena seperti dibilang di awal, kisah di film ini dibuat membaur, konfliknya berkembang bersama-sama dan di akhir cerita klimaks nya muncul masing-masing. Dialog di beberapa bagian pun terlihat sedikit kaku karena penggunaan kata-kata puitis yang tentu tidak kita temui jika berdialog di kehidupan sehari-hari. Juga chemistry pemain film di segmen Firasat terlihat sedikit kaku. Overall, Rectoverso adalah sebuah omnibus milik Indonesia yang memiliki sebuah penceritaan yang bagus. Bisa membuat kita berkata “Wow! Ini cerita gue banget!” dan quote-quote yang bagus serta beberapa soundtrack yang membuat film ini menohok para penontonnya di beberapascene yang mungkin sentimentil menutupi semua kekurangan film ini. Dengan editing yang tentunya epic. (Ary Sandy)

You May Also Like