Koin Amal untuk Toilet Kampus

?

Kotak sumbangan

Kantin selalu menjadi tempat ‘pelarian’ bagi mahasiswa. Tidak hanya ketika sedang lapar, bahkan saat bolos pun kantin menjadi tempat favorit. Begitu pula di Fakultas Sastra Universitas Udayana (UNUD). Kantin Bu Dayu adalah salah satunya. Namun, ada yang nampak berbeda dari kantin ini. Di bagian depan kantin terdapat genangan air berwarna kehijauan. Genangan air tersebut cukup mengganggu kendaraan yang lalu lalang. Apalagi kantin Bu Dayu berdekatan dengan tempat parkir. Selain itu, genangan air itu juga menimbulkan bau yang tidak sedap. Air itu telah beberapa hari ini menggenangi wilayah depan kantin. Bahkan, semakin hari semakin meluas. Padahal, sebelumnya tidak ada hujan yang turun. Lalu, darimana sumber air yang telah menggenang beberapa hari itu?

Sekumpulan mahasiswa jurusan Antropologi juga mempertanyakan hal yang sama. Setelah mereka melakukan penelusuran, sumber genangan air tersebut berasal dari saluran toilet yang rusak. Air yang telah menggenang beberapa hari itu belum juga mendapatkan perhatian dari pihak Dekanat. Hal ini pula yang menggerakkan niat beberapa mahasiswa jurusan Antropologi untuk menaruh kotak amal untuk perbaikan saluran toilet tersebut.

“Kemarin malam, saya dan beberapa teman-teman sejurusan kebetulan masih berada di kantin ini. Sewaktu itu muncul ide untuk membuat kotak amal ini,” jelas Gde Budarsa selaku Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Antropologi.

Sejak pagi tadi (10/5) mereka menaruh kotak amal tersebut di depan kantin Bu Dayu dan di tengah-tengah genangan air tersebut. Kotak yang bertuliskan “Koin Amal Perbaikan Septik Tank” ini sontak menarik perhatian banyak mahasiswa yang melintas di areal  itu. Bahkan mahasiswa yang berada di lantai 3 pun turut bertanya-tanya.

“Itu kotak apa sih? Kotak sumbangan ya?” tanya salah seorang mahasiswa yang berada di lantai 3.

Mereka tidak mempunyai target apapun untuk hasil dari kotak amal ini. Bahkan, mereka tidak menjaga kotak amal yang hanya diletakkan di atas kursi rusak itu.

“Sampai sore ini sumbangan yang terkumpul di dalam kotak berjumlah Rp 20.000,-. Kami nggak ada target harus terkumpul berapa banyak. Ini hanya kritikan kami untuk yang di atas sana (Dekanat-red).  Kayaknya kok nggak peduli dengan mahasiswanya? Ya, mungkin targetnya sampai ada tindak lanjut dari pihak atas. Uangnya pasti akan kami berikan ke Dekan,” tutup Budarsa.

DIAH DARMAPATNI

You May Also Like