Logika dan Hati pada Sebaris Clue Tracking

 

Perjalanan salah satu tim Wisata Jurnalistik mencari pos selanjutnya (16/01).
Perjalanan salah satu tim Wisata Jurnalistik mencari pos selanjutnya (16/01).

 

Panas terik yang menyongsong tidak menyurutkan semangat para peserta. Andil dalam tracking wisata jurnalistik kali ini menyita sejuta logika yang ada. Perjalanan tracking, Wisata Jurnalistik, Sabtu (16/01), agaknya menjadi sedikit romantis. Ditemani sebaris clue bersajak manis, dengan 4 pos menanti.

Rasa takjub seketika menyeruak memenuhi hati peserta tracking kala menerima lembaran mungil itu. Sebaris kalimat yang tak hanya menyentuh hati namun juga memaksa mereka memeras logika melawan waktu. Tracking yang terbagi atas 4 kelompok dengan tugas yang berbeda-beda ini dijalani dengan suasana hati yang gembira. Setiap langkah yang dijejaki berbekal clue di setiap posnya selalu menuai rasa penasaran. Apa yang dilihat, dilewati, didengar terlintas di setiap benak para peserta.

Seketika tawa sirna entah kemana. Ada makna mendalam dari sebaris clue yang menuntut untuk segera disibakkan. Puitis memang, namun dibutuhkan nalar yang tak sederhana. Setiap peserta harus mampu mengungkap kemana clue hendak membawa mereka, serta siapa yang akan mereka temui di ujung makna tersirat itu. Tak urung dibutuhkan ketelitian dari peserta sendiri untuk mampu memahami dan menggabungkan sekian untaian kalimat menjadi arti yang padu, menghasilkan jawaban menuju tempat yang hendak dituju.

Lewat tracking ini, peserta tidak hanya berbaur dengan alam melainkan diajak belajar menterjemahkan pesan alam melalui kalimat-kalimat indah dan menggoda. Ditengah perjalanan, peserta tracking disuguhkan dengan panorama sawah yang seakan tidak mengijinkan mata untuk berkedip. Di lain hal, alam sekitar yang membungkam, lantas menatap peserta dengan tatapan pelit atas seberkas jawaban. Merangkum pesan dalam semilir angin yang senantiasa menemani dikala teriknya sang surya.

Sembari mencari, banyak dari peserta yang tak henti memuji clue yang siang itu mampu menjadi pemanis. “cluenya keren, puitis dan sangat mengandung arti” ungkap salah satu peserta dengan  rasa takjub tak terelakkan lagi. Entah siapa yang hebat, namun clue telah berhasil menjadi penyemangat dari setiap langkah peserta yang terlewati.

Menyusuri jalan setapak dengan seribu tanda tanya dan rasa takjub beriringan, membuat peserta tracking tak mudah patah hadapi rintangan. Demi bisa mendapati pos kakak-kakak panitia yang siang itu tampil gagah. Wajah bersahaja khas keluarga selalu ditampilkan mereka kala menyambut kedatangan peserta tracking yang nampak lelah. Namun dirayu oleh manisnya kata-kata yang menjanjikan, membuat bibir ingin membaca terus tiap petikan kalimat. Setiap pos menawarkan pengalaman dan pengetahuan baru. Walau tak dipungkiri juga, langkah kaki yang menapak terlalu jauh, sebab arah yang dituju tak memberi petunjuknya. Darinya hadir suatu kerjasama dan keharmonisan kelompok yang kaya akan pemikiran dan logika.

Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana menjadi saksi, betapa siang itu sebaris clue mampu melahirkan sebuah keluarga kecil sederhana. Berusaha keras menyatukan pikiran dan mengesampingkan sang ego demi sebuah makna yang terpendam. Meskipun di awal perjalanan sulit menemukan sebuah titik terang, untuk menjawab segala lika-liku yang membingungkan. Satu per satu clue mampu membeberkan maksud yang mengarahkan sang kelompok menggapai induknya.

Menilik perjalanan serta proses dalam melahirkan clue ini, ternyata ada dua sosok yang berperan dalam pembuatannya. Ida ayu Maharani dan Anik Alifiani, kedua mahasiswa yang sehari-harinya telah bergelut dengan dunia tulis menulis, tampil memukau melalui karya mereka yang mungil nan bermakna dalam. Clue romantis yang mampu menyihir perjalanan tracking wisata jurnalistik kali ini ternyata tak memiliki perjalanan yang panjang maupun rumit.

“Ya tidak sampai sehari kami sudah selesai mengerjakannya” ungkap Rani, menegaskan keuletan yang memang telah dimilikinya dalam hal melahirkan karya tulisan.(Khania/Meilinda)

You May Also Like