Menurut Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat, Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sucipta, kegiatan KKN PPM yang berlangsung pada tahun 2010 ini merupakan masa transisi, oleh karena itu hanya melibatkan 3 fakultas dari 10 fakultas yang ada di Universitas Udayana. Sebutan masa transisi mengacu pada pelaksanaan KKN yang tidak diadakan pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena LPM belum siap untuk mengadakan kegiatan ini. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sucipta menegaskan bahwa mulai tahun 2010 KKN merupakan program yang wajib diikuti oleh mahasiswa Universitas Udayana.
“Workshop sudah diadakan 2 tahun yang lalu, seharusnya setelah workshop sudah bisa diadakan tetapi kita kurang siap untuk menyelenggarakannya tahun lalu, jadi baru tahun ini bisa terlaksana” papar Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sucipta sebelum acara pelepasan mahasiswa dimulai. Persiapan yang dimaksud adalah penggodokan tema, pengaturan jadwal di lokasi KKN untuk memenuhi waktu pelaksanaan KKN PPM yang harus memenuhi syarat 3 SKS. Beliau juga menambahkan mengenai outcome yang diharapkan setelah mahasiswa mengikuti program ini yakni menumbuhkan empati mahasiswa, jiwa kepemimpinan mahasiswa, dan kebersamaan mahasiswa, penerapan ilmu yang sudah diperoleh, serta diharapkan ada inovasi dari mahasiswa untuk membangun desa.
Sebelum KKN dilaksanakan yakni mulai tanggal 1 Agustus 2010 hingga 30 Agustus 2010, mahasiswa peserta KKN PPM Angkatan Pertama diberikan pembekalan dan bimbingan yang dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 hingga 30 Juli 2010. Peserta KKN PPM ini akan ditempatkan di lima lokasi yang merupakan desa dampingan Universitas Udayana yakni Desa Buana Giri (Karangasem), Desa Taro (Gianyar), Desa Pengotan (Bangli), Desa Belok Sidan (Badung), dan Kawasan Bedugul Desa Candikuning (Tabanan). Pemilihan lokasi KKN PPM ini didasarkan pada evaluasi yang dilakukan oleh Universitas Udayana, karena kelima lokasi ini merupakan desa dampingan Universitas Udayana jadi karakter kelima desa ini telah diketahui sehingga dijadikan lokasi pelaksanaan KKN PPM Angkatan ke-1.
Beberapa mahasiswa peserta KKN PPM menyatakan telah siap untuk mengikuti kegiatan yang mengalokasikan waktu sebanyak 288 jam efektif selama 30 hari di lokasi KKN. Ada yang menyatakan kebanggaannya menjadi mahasiswa angkatan pertama yang mengikuti program ini, seperti yang disampaikan Putri, mahasiswa Sastra Jepang yang ditempatkan di Desa Pengotan.
“Bangga, karena kita adalah angkatan yang pertama kali mengikuti program ini, tapi khawatir juga untuk jaga kesehatannya, juga biasanya ada hal-hal negatif yang ada di suatu desa, tapi berpikir positif saja. Mengenai persiapan, sudah lumayan karena sudah ada pembekalan selama sebulan oleh dosen. Sekitar 80% sudah siap, tinggal realisasinya saja,” paparnya ketika ditanyakan mengenai persiapan dalam mengikuti program KKN PPM. Hal senada juga disampaikan oleh Yuni, mahasiswa Jurusan Farmasi yang ditempatkan di Desa Belok Sidan.
“Sama aja kayak temen-temen, seneng sekaligus khawatir karena banyak banget kendalanya, tapi saya berusaha untuk siap. Kalau dari segi laporan sih sudah, tinggal mental aja.”
(ree, adhiya)