Pers (Harus) Sebagai Pelopor Eksistensi Sejarah

Oleh: Ni Made Resita Y.

“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno)

Tiga abad lebih Indonesia terlunta-lunta dengan kondisi buruk yang terjajah oleh koloni. Tiga abad lebih Indonesia harus kehilangan sekian juta sumber daya alam. Manusianya direnggut tangan-tangan kejam tak bertanggung jawab. Setiap peristiwa yang terjadi, setiap korban yang berjatuhan terekam baik dalam sejarah kebangkitan Indonesia sejak kala itu.

Kini, Indonesia tidak lagi terjajah. Indonesia sudah bangkit dengan menjadi Negara berkembang yang patut diperhitungkan dalam ranah internasional. Hal ini tidak mungkin terjadi begitu saja tanpa berkaca pada sejarah yang ada. Sejarah juga memiliki peranan penting dalam pembentukan identitas dan kepribadian bangsa.

Namun sayangnya, tidak semua orang memiliki semangat yang tinggi dalam mempelajari dan menjaga sejarah. “Kenapa selalu membicarakan masa lalu, lihatlah ke depan. Itu yang lebih penting”. Kata-kata tersebut sering terdengar kala harus membicarakan tentang sejarah. Lalu siapa lagi yang seharusnya menjaga eksistensi sejarah kalau bukan kita generasi penerus bangsa?

Pers ada untuk menyuguhkan berita yang patut diperbincangkan kepada masyarakat luas. Keberadaan pers memiliki posisi strategis dalam informasi massa yang secara tidak langsung menjadi landas pikir masyarakat untuk lebih peduli dan kritis terhadap hal yang ada.

Pers dituntut untuk mampu menyajikan setiap peristiwa dengan sangat baik agar mampu menarik minat pembaca. Lalu bagaimana peran pers dalam menjaga eksistensi sejarah?

Pers telah hidup dan berkembang sejak masa sejarah mulai terukir. Pers telah ada dan membuka mata masyarakat tentang kebenaran yang ada saat itu hingga kini. Pemberitaan dilakukan tidak hanya untuk menarik minat dan menjual nama saja, namun pers haruslah berusaha seobjektif mungkin agar makna sejarah tersebut sampai kepada pembaca.

Dengan kata lain, pers memiliki peranan yang sangatlah penting dalam pergerakan nasional yaitu sebagai alat perjuangan dalam mendukung segala bentuk pergerakan yang dilakukan dalam menjaga kemerdekaan.

Pers haruslah mampu membuka mata bangsa agar memiliki rasa untuk menjaga kemerdekaan yang ada saat ini, bukannya malah mendoktrin bangsa untuk melupakan sejarah. Kemerdekaan tak akan tersampaikan ke seluruh nusantara jika pers tidak ikut campur dalam hal tersebut, maka peran pers sangat penting untuk sebagai pengingat bangsa akan sejarah Indonesia. Dengan demikian kepercayaan diri bangsa akan tercipta dengan sendirinya.

Berbanggalah kita kini Negara kita telah merdeka meski gejolak di dalam Negara sendiri terus saja memanas. Entah itu karena konflik komunal atau politik. Peran pers di sini adalah agar mampu menyadarkan masyarakat dan mengungkapkan mana yang benar dan mana yang salah.

Pers tidak boleh semakin memperkeruh masalah yang ada dengan memihak satu sisi saja misalnya. Pers haruslah netral sehingga mampu menjadi alasan pemersatu bangsa yang baik.

Suatu bangsa bukanlah bangsa yang baik jika melupakan sejarahnya. Pers bukanlah pilar bangsa jika tak mampu menjadi pelopor dalam menjaga eksistensi sejarah yang ada.

Oleh karena itu, pers harus mampu bersinergi antara menyajikan fakta sejarah yang ada dengan melihat ke depan. Menjadikan sejarah sebagai bahan ajar dalam berperilaku dan bertindak agar sejarah kelam Indonesia yang kini memberi kemerdekaan untuk kita tidak tenggelam dan terlupakan begitu saja.

Pers adalah bentuk masa lalu, masa kini, dan masa depan yang akan terus bergerak namun menggunakan sejarah sebagai dasar agar tidak terjadi kekacauan dan kesalahan di masa depan.

You May Also Like