Pers Mahasiswa Akademika Merayakan Pertambahan Usia dengan Kegiatan Peluncuran dan Bedah Buku

Menginjak usia ke-37 tahun Pers Mahasiswa Akademika kembali merayakannya dengan acara peluncuran dan bedah buku karya anggota Akademika yang bertajuk Kampus Merdeka ‘Membuka Makna’. Kegiatan ini pun akan dilangsungkan sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Sebuah buku bertajuk Kampus Merdeka ‘Membuka Makna’ hadir sebagai simbol bertambahnya usia Akademika yang sudah selayaknya diiringi pula dengan semangat berkarya. Terdiri dari 17 kumpulan esai yang dikemas dalam 5 bab ini membahas tentang wacana “Kampus Merdeka”. Seluruh tulisan merupakan gagasan dan pandangan yang dirasakan oleh mahasiswa terhadap wacana Kampus Merdeka, utamanya kesiapan seluruh penyelenggara perguruan tinggi dalam menyambut program ini. Hal tersebutlah yang mendasari terlahirnya untaian tulisan dari mahasiswa Persma Akademika yang diharapkan mampu menjadi sarana refleksi dan evaluasi dalam ranah pendidikan tinggi.

Adanya pandemi Covid-19 mengubah sistem peluncuran dan bedah buku. Semula, konsep yang diusung layaknya peluncuran dan bedah buku pada umumnya dengan mengundang para undangan secara manual (langsung datang ke lokasi). Namun, kini konsep yang diusung yakni talkshow dengan sistem siaran langsung melalui kanal Youtube Persma Akademika. Menurut keterangan I Gede Iyan Merta Rustanaya selaku koordinator bidang publikasi dan dokumentasi (Pubdok), sistem tersebut merupakan hal baru bagi ia dan tim. “Kendala mungkin dari SDM-nya (Sumber Daya Manusia-red) ya, kita benar-benar memanfaatkan SDM yang ada-ada saja,” ujarnya sembari tertawa kecil.

Meski dengan pendanaan yang pas-pasan, Iyan begitu sapaan akrabnya yakin bahwa persiapan untuk siaran langsung sudah mencapai 90 persen. Kini kegiatan yang akan dilangsungkan pada Sabtu, 25 Juli 2020 ini hanya menunggu persiapan teknis kegiatan peluncuran dan bedah buku yang berlangsung di Warung Men Brayut. Setidaknya terdapat 18 orang kru yang terlibat dalam siaran langsung yang akan menghadirkan pembedah buku dari kalangan akademis yakni Dr. I Ngurah Suryawan dan perwakilan penulis yakni Ni Nyoman Galuh Sri Wedari yang merupakan Pemimpin Redaksi Persma Akademika. Adapun acara yang akan dimulai pukul 11.00 WITA ini dimoderatori oleh Doni Kurniawan.

Adapun I Made Sarjana, SP., M.Sc selaku pembina Persma Akademika berharap agar anak didiknya selalu kreatif dan kritis dalam menanggapi persoalan tanpa mengabaikan protokol kesehatan. “Khusus untuk acara nanti yang terpenting tetap melakukan protokol kesehatan dari pemerintah,” ujar Sarjana. Sarjana yang juga merupakan Alumni Pers Mahasiswa Akademika mengungkapkan peluncuran buku ini sangat menarik. “Ini buku yang diterbitkan untuk keempat kalinya oleh Pers Kampus Akademika. Bagi saya ini membanggakan. Buku pertama terbit masa Putu Wirata Dwikora, Buku ke-2 saat saya aktif sebagai Pemimpin Redaksi Akademika tahun 1995 dengan judul Mahasiswa Bali, Ketika Kemandegan Pemikiran Mencair,” kenang Sarjana. Adapun buku ketiga bertajuk “Siapkah Saya Menjadi Mahasiswa?” berisi curahan hati mahasiswa yang dituangkan oleh Persma Akademika.

Okta pun menambahkan dengan adanya buku bertajuk Kampus Merdeka ‘Membuka Makna’ ini mampu memantik diskusi yang menarik baik dalam internal Persma Akademika maupun eksternal Akademika sebagai sarana untuk evaluasi karya dan membentuk buah pemikiran kritis dengan perspektif yang beragam.

Pada hari-H siarang langsung di Warung Men Brayut, Wakil Rektor III Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, M.S bersama pembina Persma Akademika, I Made Sarjana, SP., M.Sc menandatangani sampul buku Kampus Merdeka ‘Membuka Makna’ yang tercetak dalam bentuk kanvas sebagai bentuk bahwa buku ini telah diluncurkan. Siaran yang berlangsung selama 2 jam tersebut telah mendapat 340 views dengan diskusi legit yang berkaitan dengan isu hangat persoalan perguruan tinggi. Selama berlangsungnya acara, para narasumber dan panitia tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

You May Also Like