Temu (Pembantu) Rektor

IMG_5096-web
Pembantu rektor dan Kepala BAUK menjadi pembicara di Temu Rektor Universitas Udayana. *Foto by : Panitia Temu Rektor DPM PM Unud

 

Sabtu (17/1) bertempat di Student Centre Lantai IV Universitas Udayana, civitas akademika Unud mendapat kesempatan menyampaikan apirasi kepada rektor dalam acara Temu Rektor.

 Acara yang diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa Pemerintahan Mahasiswa (DPM PM) ini dibuka  resmi oleh Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp. PD-KEMD. Sebelum diadakan temu rektor, terlebih dahulu diadakan serah terima jabatan oleh ketua dan wakil ketua DPM-PM Universitas Udayana dari kepengurusan 2014/2015 kepada kepengurusan periode 2015/2016. Bersamaan dengan itu juga diadakan pelantikan presiden mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa dengan ditandai pembacaan sumpah pertanggungjawaban jabatan.

Setelah pergantian kepengurusan, acara dilanjutkan dengan temu rektor. Tujuan dari diadakannya acara ini adalah untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Universitas Udayana kepada Rektor.  Dalam Temu Rektor, acara dibagi menjadi tiga sesi. Sesi penayangan kuisioner, sesi pemutaran video dan sesi tanya jawab dengan rektor. Temu rektor tersebut juga dihadiri oleh pembantu rektor dan staf-stafnya.

Namun ketika acara akan dimulai, Prof. Suastika meminta ijin tidak dapat melanjutkan acara. Prof. Suastika mengungkapkan dirinya harus menghadiri kegiatan lain yaitu Ikayana dan BKFK. Ketidakhadiran Rektor membuat para peserta kecewa. Kesempatan civitas akademika Universitas Udayana untuk langsung bertemu dan menyampaikan aspirasi dengan Rektor tidak tersalur sesuai harapan.

Ni Nyoman Clara Listya Dewi selaku Presiden Mahasiwa terpilih periode 2015-2016 yang baru saja dilantik sesaat sebelum acara Temu Rektor turut memberikan komentar. Menurutnya esensi dari rektor maupun pembantu rektor yang menjadi pembicara sama saja. Walaupun Clara di lain sisi juga menyampaikan kekecewaannya.

“Kecewa sih pasti karena ini kan acaranya DPM, merekakan juga sudah koordinasikan ini kepada Rektor. Minta tolong sama Rektorat tapi ternyata Rektor punya undangan selain acara ini. Tapi, saya rasa sih sama aja antara Rektor sama Pembantu Rektor secara spesifik,” ujar Clara, Presiden Mahasiswa BEM PM Udayana periode 2015/2016.

Ketika dikomfirmasi perihal rektor yang tidak bisa mengikuti acara, ketua panitia acara Temu Rektor, Alfa Centaury Hidayatullah menyatakan bahwa acara sudah dipersiapkan dengan matang. Pada awalnya Rektor sudah menyanggupi akan datang, namun seminggu sebelum acara Rektor mengkomfirmasi bahwa memiliki undangan yang harus didatangi pada hari yang sama. Alfa menyatakan bahwa acara tidak mungkin diundur karena akan mengurangi efisiensi waktu.

“Kami juga kecewa namun kami mengapresiasi kedatangan Rektor walaupun hanya sebentar. Namun kami berterimakasih karena Rektor sudah menyempatkan diri untuk datang,” ungkap Alfa.

Sebagai ganti rektor yang tidak bisa mengikuti acara hingga akhir, maka acara temu rektor menghadirkan Pembantu Rektor 1, Pembantu Rektor 3, Pembantu Rektor  4 dan Kepala Biro Administrasi dan Keuangan sebagai pembicara. Selain itu, pemandangan lain yang ditemui dalam acara Temu Rektor ini adalah sedikitnya jumlah mahasiswa yang hadir dan berapresiasi dalam acara ini. (Rani, Ilham)

You May Also Like