Belajar Kesehatan di Kampus Tak Sehat

Dapat ikan

“Eh, dapat nih!” seru seorang mahasiswa saat umpannya disambar seekor ikan lele yang cukup besar. Terdengar sorakan semangat dan tepuk tangan dari teman-temannya. Demikianlah sekilas suasana lomba memancing yang diadakan mahasiswa program studi IKM (Ilmu Kesehatan Masyarakat) Universitas Udayana pada Sabtu pagi, 4 September 2010. Bukan lomba memancing biasa, karena dilakukan di ‘kolam’ dadakan tepat di depan gedung kampus mereka.

“Public Health Fishing Tournament” yang merupakan bentuk protes mahasiswa IKM atas menggenangnya air menyerupai kolam di depan gedung kuliah mereka sejak setahun yang lalu. Bagaimana tidak terganggu, air sudah menggenangi areal parkir dan seluruh halaman depan kampus IKM. Lebih parah lagi, bila hujan datang air bisa naik sampai selutut. Ditambah lagi aroma tak sedap yang ditebar ‘kolam’ ini. Kampus kesehatan namun lingkungannya tak sehat, ironis!

Menurut penuturan Ngakan Bagus Danip Pradipta, Ketua HMKM (Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat), genangan air ini terjadi akibat pembangunan yang mangkrak di sekitar gedung IKM. Memang di sebelah timur gedung IKM sedang dibangun gedung untuk FKH berikut lahan parkirnya. Kini pembangunannya tengah terhenti dan menyisakan material-material bangunan yang teronggok begitu saja. “Ketika hujan, sisa-sisa semen pembangunan itu akan terbawa air ke saluran yang ada di depan kampus kami. Akibatnya saluran air menjadi dangkal karena semen yang mengeras di dasarnya. Kalau hujan deras, jelas air akan menggenang karena saluran air tak mampu menampung lagi,” urai Danip Pradipta. Upaya penanggulangan dengan membuat biopori untuk resapan air bisa saja dilakukan, namun masih terbentur masalah dana.

bangunan mangkrak

Aksi protes dengan lomba memancing ini adalah inisiatif spontan mahasiswa IKM sendiri. Melihat pengaduan mereka ke pihak dekanat dan rektorat tak mendapat respon yang memuaskan, tercetuslah ide membuat kegiatan unik sekaligus mengkritisi pengelolaan lingkungan kampus. “Tentu kegiatan ini akan dipublikasikan ke dekanat dan rektorat. Jika tak ada tanggapan, kami akan mengeluarkan ultimatum, setiap kegiatan yang kami adakan tidak lagi mengatasnamakan Unud atau FK, hanya atas nama IKM saja,” kata Danip Pradipta serius. Dirinya juga sangat kecewa dengan sikap FK (Fakultas Kedokteran) Unud yang tidak peduli dengan keadaan kampus IKM, padahal IKM telah resmi berada di bawah FK tahun ini. “Pihak FK menolak ikut campur karena belum ada serah terima resmi gedung IKM kepada FK. Anehnya, mereka tetap memakai ruangan lantai 4 gedung IKM untuk perkuliahan. Saya merasa ini sangat tidak adil,” ungkap Danip dengan nada kecewa.

Tak kalah prihatin, Presiden BEM-PM Unud, Aji Prakoso yang turut menghadiri aksi protes ini juga menyatakan kekecewaannya. “Ini benar-benar miris, kampus tempat mahasiswa belajar kesehatan masyarakat lingkungannya malah tidak sehat begini. Bagaimana mau menghimbau masyarakat hidup sehat kalau kampus kita saja masih jorok?” ujarnya.

Memang tidak bisa dipungkiri lagi, masalah sarana-prasarana kampus seakan tak ada habisnya di Udayana. Semua mahasiswa pasti merasakan betapa minimnya fasilitas dan kebersihan kampus di Bukit Jimbaran. Dan ternyata, keadaan kampus IKM di Sudirman tak kalah memprihatinkan. Mahasiswa IKM kelak pasti terjun ke masyarakat untuk mensosialisasikan pola hidup sehat, sementara realitanya kampus sendiri masih jauh dari standar sehat. Tidakkah mereka akan merasa malu?

(Devi, Adhiya)

You May Also Like