Ngerebeg: Tradisi Unik Mewarnai Tubuh dalam Harmonisasi Jagat

Menjaga keharmonisan dengan makhluk ciptaan Tuhan selain manusia dengan cara mewarnai badan, Tradisi Ngerebeg menjadi tradisi unik dari Desa Tegallalang. Menggunakan sarana pewarnaan dan hiasan khas Bhuta Kala, Ngerebeg menjadi tradisi yang rutin ketika menyambut upacara di Pura Duur Bingin.

Ngerebeg merupakan tradisi menolak bala atau menetralisir roh jahat yang rutin diadakan setiap 6 bulan sekali oleh warga Desa Tegallalang. Ngerebeg menjadi simbol Bhutakala (raksasa) yang ada pada diri manusia, dimana tradisi ini diramaikan dengan pria dan anak laki-laki yang mewarnai badannya dengan warna yang beragam dan mencolok lengkap dengan pernak-pernik bercirikan raksasa, setelah berhias mereka akan berjalan bersama dari Pura Duur Binginmengitari Desa Tegallalang sambil menyuarakan sorakan dan gambelan. Menurut kepercayaan agama Hindu, manusia memiliki sifat Sad Ripu atau 6 musuh dalam diri yang harus dinetralisir. Oleh karena itu, hiasan dari peserta yang turut serta pun wajib mewakili sifat-sifat buruk Sad Ripu yang memiliki makna pembersihan diri manusia. Tradisi ini diadakan dengan tujuan untuk menetralisir bhutakala atau yang mengganggu kesucian masyarakat dalam rangka menyelenggarakan upacara di Pura Duur Bingin, sekaligus menjaga keharmonisan dengan makhluk ciptaan Tuhan selain manusia.

Pelaksanaan Tradisi Ngerebeg di Desa Tegallalang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-13 sesuai dengan kedatangan Tjokorda Ketut Segara ke Desa Tegallalang, dimana sebelumnya Tradisi Ngerebeg terkait dengan sejarah pura sebagai perayaan, saat Pura Duur Bingin dibangun pada zaman Kerajaan Ratu Dalem Segara, di wilayah tersebut sempat terjadi ketegangan yang berhubungan dengan mempertahankan posisi dan wilayah yang saat ini dikenal dengan nama Tegallalang. Hingga sekarang, Tradisi Ngerebeg masih terus dilestarikan kesakralannya. Siapapun boleh ikut serta memeriahkan Ngerebeg, tidak terhalang batas usia. Menurut kepercayaan setempat, jika ada seseorang yang ingin ikut serta dalam Ngerebeg namun dihalangi maka malapetaka bisa saja terjadi. Untuk penontonnya pun tidak dibatasi, masyarakat luar yang ingin menonton Tradisi Ngerebeg dapat menyaksikan langsung di Pura Desa Duur Bingin.

Ngerebeg – Tradisi rutin ketika menyambut upacara di Pura Duur Bingin.

Menjadi satu-satunya tradisi unik dengan mewarnai badan di dunia membuat Ngerebeg pantas dinobatkan menjadi salah satu warisan budaya di Indonesia. Selain memiliki fungsi sebagai salah satu rentetan ritual upacara, Ngerebeg juga dapat menjadi pemancing minat para wisatawan yang berkunjung ke Bali, sehingga Tegallalang dapat lebih dikenal dengan budayanya di samping dengan keindahan wisata sawahnya. Tidak lupa juga diharapkan Ngerebeg dapat menjadi salah satu sumber pembelajaran sejarah di sekolah-sekolah agar Tradisi Ngerebeg tetap diingat keberadaannya dan generasi muda semakin paham tentang budaya yang ada di sekitarnya.

Penulis : Ika Anjani

Editor  : Amara Josephine

You May Also Like