Purnama Kedasa: Sucikan Pikiran, Perkataan, dan Perbuatan

Pulau Bali tak hanya penuh akan keindahan alamnya, tetapi juga kental akan tradisi serta adat istiadatnya. Salah satunya perayaan Hari Raya Purnama di Bali yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu atau hari baik disebut dengan Dewasa Ayu. Dewasa Ayu ditentukan biasanya melalui sasih dan juga wuku, yakni sistem penanggalan yang sampai saat ini masih digunakan di Bali dan Jawa. Salah satu hari raya yang didasarkan pada sasih/bulan adalah Purnama. Akan tetapi, tidak semua Purnama jatuh pada Dewasa Ayu.

Kata Purnama berasal dari kata “Purna” yang artinya sempurna. Oleh karena itu Purnama dilaksanakan saat bulan penuh. Hari raya ini dirayakan setiap 15 hari sekali dalam setiap bulannya, yang artinya dalam satu tahunnya umat Hindu dapat merayakan sebanyak 12 kali acara peringatan hari suci keagamaan. Di hari suci ini umat hindu memuja Sang Hyang Chandra sebagai dewa kecermelangan untuk memohon kesempurnaan dan kesucian hidup. Hari Purnama yang paling dianggap penting oleh umat Hindu adalah Hari Purnama Kedasa yang jatuh pada Sasih Waisaka atau sasih kesepuluh (jatuh sekitar bulan April) biasanya diawali terlebih dahulu dengan perayaan Hari Raya Nyepi sebagai hari perenungan suci dalam hal pengendalian diri dan hawa nafsu. Purnama Kedasa merupakan hari penghormatan kepada Sang Hyang Sunyaamerta sebagai pemberi air suci kehidupan.

Hari  Purnama Kedasa dianggap sebagai inti dari seluruh perayaan Purnama sepanjang tahun. Dalam hal ini, biasanya umat Hindu melakukan persembahyangan ke pura-pura dengan membawa sarana dan prasarana persembahyangan yang sesuai. Purnama Kedasa biasanya dilakukan pemujaan terhadap para leluhur yang dianggap telah suci yang bertempat di sanggah kemulan. Saat Hari Raya Purnama Kedasa juga dilaksanakannya Upacara Batara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih yang artinya ketika upacara tersebut berlangsung seluruh dewa bersatu dan turun untuk memberikan anugrahnya kepada seluruh umatnya. Selain Upacara Batara Turun Kabeh masih banyak lagi upacara ataupun pidoalan yang dilaksanakan ketika Hari Purnama Kedasa.

Purnama Kedasa juga dianggap sebagai hari peleburan segala kekotoran batin (mala) karena Purnama Kedasa berasal dari kata “Kedas” yang dalam bahasa Bali berarti bersih. Oleh karena itu, pada hari raya ini, kita sebagai umat Hindu hendaknya mensucikan diri secara jasmani dan rohani melalui doa, agar terhindar dari hal-hal negatif dan memberikan pikiran, perkataan, dan perbuatan yang positif.

Penulis : Putu Pratiwi Octaviani

Penyunting : May Danawat

You May Also Like