Sepekan Bersama IDEP, Merajut Ketangguhan Masyarakat Indonesia

Memperingati pertambahan usia ke-23 tahun, Yayasan IDEP Selaras Alam merajut keselarasan antara manusia dengan alam. Kali ini, pertambahan usia dirayakan selama sepekan penuh dengan jalan pengabdian, memupuk ketangguhan masyarakat dengan kegiatan bertajuk “Pekan Masyarakat Tangguh”.

Konferensi – Telah berlangsung konferensi pers oleh Yayasan IDEP Selaras Alam yang berlokasi di Kubu Kopi, Denpasar pada Senin, 9 Mei 2022

Selama 23 tahun, Yayasan IDEP Selaras Alam telah berkomitmen untuk terus memberikan edukasi di bidang Permakultur serta Kesiapsiagaan Bencana kepada masyarakat umum untuk dapat meraih visi Masyarakat Tangguh. Kali ini, sebagai aksi nyata kepedulian terhadap masyarakat dan ekosistem alam, IDEP mengisi waktu selama seminggu dengan kegiatan “Pekan Masyarakat Tangguh” yang mengusung tema Lindungi, Menolong, Memelihara dan Cintai Bumi dan Lingkungan Kita.

Dampak krisis iklim yang semakin nyata menuntut manusia untuk sadar terhadap pola konsumsi maupun produksi yang dilakoni. Namun, belum banyak masyarakat yang langsung tergerak untuk melakukan perubahan nyata. Edward Angimoy, Koordinator Pengembangan Sumber Daya dari IDEP Foundation mengungkapkan bahwa pola yang selama ini terjadi di masyarakat adalah mereka turut sedia bergerak apabila telah melihat contoh nyata yang berdampak langsung.

Alhasil, salah satu kegiatan Pekan Masyarakat Tangguh menampilkan percontohan petani dampingan IDEP yang berhasil mengembangkan pertanian alami. “Kami menampilkan seluruh model, sebuah etalase masyarakat untuk melihat contoh nyata kebun dalam konteks alami dan lokal,” terang Edward dalam Konferensi Pers IDEP yang diadakan pada 9 Mei 2022 di Kubu Kopi, Denpasar.

Wawancara – Edward Angimoy menyampaikan urgensi kegiatan “Pekan Masyarakat Tangguh” dalam wawancara pada Senin, 9 Mei 2022

Etalase ini akan diramu dalam Pasar Rakyat ala IDEP yang berlangsung secara daring di seluruh media sosial IDEP dan secara luring di Kulidan Kitchen & Space. Pasar Rakyat inilah yang menjadi wujud etalase produk-produk petani dampingan IDEP dan mitra UMKM serta industri rumah tangga yang menerapkan komponen-komponen permakultur.

Selama sepekan ke depan, masyarakat akan disuguhi dengan berbagai model kegiatan yang bermanfaat. Pekan Masyarakat Tangguh akan menjadi wahana IDEP dan berbagai pihak dalam menampilkan model-model masyarakat tangguh yang juga dapat direplikasi sesuai dengan kebutuhan kondisi lokal masing-masing wilayah.

Kegiatan menarik dari IDEP pada Pekan Masyarakat Tangguh diantaranya: Seri Webinar: Permakultur Indonesia yang dilaksanakan mulai dari Selasa, 10 Mei 2022 dengan tema Model Masyarakat Tangguh Bencana; Kamis, 11 Mei 2022 membahas tentang Perancangan Arsitektur dan Teknologi Tepat Guna untuk Masyarakat Tangguh; Jumat, 12 Mei 2022 ialah webinar dengan tema Prinsip Permakultur dalam Pertanian Berkelanjutan untuk Kedaulatan Pangan; dan terakhir pada Sabtu, 14 Mei 2022 akan bertopik Merawat Pengetahuan Lokal, Merawat Relasi dengan Alam.

Penanaman pohon bersama warga di lokasi food forest, tepatnya di Sumberklampok–wilayah yang berdekatan dengan hutan lindung, juga menjadi bagian dari kegiatan sepekan. Masyarakat turut diajak bernostalgia melalui pameran yang menampilkan dokumentasi perjalanan IDEP selama 23 tahun. Pameran ini akan berada di ruang daring dan luring, sehingga siapa saja bisa melihat proses dan dinamika IDEP selama ini.

Puncak acara Pekan Masyarakat Tangguh akan diisi dengan rangkaian lokakarya, diantaranya: Pembibitan Tanaman Sayur; Pengolahan Buah Menjadi Selai Buah; Pengolahan Kompos Skala Rumah Tangga; Pembuatan Pewarna Alami; dan Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Ecobricks. Kegiatan ini pun diharapkan menjadi berkelanjutan, menginspirasi, dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Hari Minggu, tepatnya 15 Mei 2022, rangkaian puncak acara akan diisi dengan presentasi karya proyek sosial dari komunitas dan pelajar yang terpilah dari proses seleksi sayembara yang berlangsung selama Pekan Masyarakat Tangguh. Setelahnya, akan ada Bedah Buku sekaligus Soft-Launching Buku IDEP bertajuk “Permakultur di Wilayah Tropis”. Kemudian, sesi diskusi dilanjutkan dengan Pemutaran Film Lokawana yang akan membahas tentang krisis lingkungan di Bali. Puncak rangkaian acara pun akan diakhiri dengan hiburan dari musisi dan seniman yang mendukung kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada lingkungan dan masyarakat.

Pelaksanaan Pekan Masyarakat Tangguh menjunjung tinggi kolaborasi dan sinergi. Guna menuju visi Masyarakat Tangguh di Indonesia, IDEP bergandengan tangan dengan berbagai komunitas, public figure, seniman, organisasi, dan berbagai pihak lainnya yang memiliki perhatian terhadap isu lingkungan. “Segala rangkaian ini juga bertujuan untuk menghimpun masyarakat dan menginisiasi Jejaring Nasional Permakultur Indonesia,” ungkap Sri Handayani, Koordinator Pendukung dari IDEP Foundation. Ia pun menambahkan bahwa IDEP juga melibatkan berbagai mitra untuk mempererat silaturahmi dan berbagi pengalaman dengan masyarakat dampingan, kolega, jaringan, pendukung, hingga relawan.

Perjalanan kegiatan Pekan Masyarakat Tangguh adalah sebuah awal dan bentuk dari eksperimentasi IDEP dan komunitas lainnya untuk menuju masyarakat tangguh. “Pekan Masyarakat Tangguh ini diharapkan dapat menjadi penghubung antara warga, organisasi sipil, pemerintah, institusi pendidikan, sektor swasta, dan semua pihak yang punya harapan sama, yakni menjadi Masyarakat Tangguh bersama-sama, sebab jejaring adalah kunci memperluas gerakan bahwa Masyarakat Tangguh itu bukan mustahil untuk dilakukan bersama-sama,” tutup Edward Angimoy.

 

Reporter: Lia, Juniari, Yuko

Penulis: Yuko

Penyunting: Juniari

You May Also Like