255,1 Kilogram Sampah Terkumpul di Tukad Badung

Denpasar, 23 Maret 2014. Earth Hour Denpasar melakukan Bedah Sungai di Bendungan Gerak DAM Tukad Badung (Rekreasi Air) di Jalan Pulau Batanta Denpasar-Bali. Aksi ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia yang jatuh tanggal 22 Maret.

Suasana pembersihan DAM Tukad Badung (23/3)
Suasana pembersihan DAM Tukad Badung (23/3)

Earth Hour Denpasar yang berada dibawah naungan Earth Hour Indonesia dan merupakan program dari WWF (World Wide Fund of Nature) ini, bersama komunitas lainnya melakukan aksi lingkungan di DAM Tukad Badung (Rekreasi Air). “Aksi yang dilakukan ini sangat positif karena merupakan kegiatan sosial untuk memperhatikan sungai yang selama ini terdapat banyak sampah,” ujar Nyoman Reken, Kelian Banjar Seblanga, Desa Dauh Puri Kauh.

Pembersihan sungai ini dilakukan dari pukul 08.00-10.00 WITA yang mencakup area sekitar 200 meter persegi. Relawan yang hadir berjumlah sekitar 50 orang terjun langsung ke sungai membawa karung sebagai tempat mengumpulkan sampah. “Ini merupakan pekerjaan yang tidak asing lagi buat kami, ini pekerjaan kecil, sudah berkali-kali kami lakukan,” ucap Bambang Purwanto dari Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Menurut  Surya Adi Krisna dari Balai Lingkungan Hidup Denpasar, jika dilihat dari parameter lingkungannya, sungai ini belum masuk kategori tercemar. “Lihat saja dengan kedalaman setengah meter masih bisa terlihat dasar sungai, selain itu juga masih terdapat ikan,” sahutnya. Untuk analisis kuantitatif, sampling air di DAM Tukad Badung (Rekreasi Air) ini sudah dilakukan pada tanggal 22 Maret kemarin, namun hasilnya masih dalam proses.

Aksi ini serentak diadakan di 30 kota di Indonesia yang tergabung dalam Earth Hour dengan mengangkat isu air dan hemat energi. “Aksi ini tidak berlangsung untuk hari ini saja, kami akan mengadakan evaluasi setiap bulan untuk mengetahui kondisi air sungai pasca bedah sungai ini,” kata Ika Juliana, Koordinator Earth Hour Denpasar.

Melalui riset sampah yang dilakukan, maka terkumpul sampah sejumlah 255,1 kg. Pengumpulan sampah ini diperlombakan, sehingga Juara I diperoleh dari Gafatar sebanyak 74,6 kg , Juara II dari Mahasiswa Pencinta Alam WD sebanyak 37,8 kg , dan Juara III diperoleh oleh Yudi Kurniawan dari Bali Deaf Community sebanyak 12,6 kg. (dj)

 

 

 

You May Also Like