Ketika Kedua Paslon Saling “Sidak” Visi Misi dan Program Kerja

 

Usai saling unjuk gagasan dalam Uji Publik Eksekutif sebelumnya, Paslon Presma dan Wapresma BEM PM Unud kembali bertemu dan beradu gagasan dalam Debat Pamungkas Kandidat Capresma dan Cawapresma BEM PM Unud pada Jumat (06/12). 

 

Debat Pamungkas Kandidat Capresma dan Cawapresma BEM PM Unud yang bertajuk “Resiliensi Organisasi Mahasiswa dalam Sinergi Menjadi Inisiator Penggerak Bangsa” diselenggarakan di Aula Lecturer Building Kampus Unud, Jimbaran. Debat ini menjadi agenda terakhir sebelum beranjak menuju hari pemilihan nahkoda BEM PM Unud yang baru.

Sama seperti rangkaian uji publik sebelumnya, kegiatan kembali dibuka dengan pemaparan visi misi dan program kerja oleh masing-masing paslon. Namun bedanya, kali ini para paslon tak hanya memberi jawaban dan tanggapan, melainkan turut melemparkan pertanyaan dalam sesi tanya jawab antar paslon. Pada kesempatan tersebut, para paslon saling melontarkan pertanyaan dan membedah visi misi beserta program kerja yang telah digagas secara bergantian.

 

Pertanyaan Capresma nomor urut 1, Arma :

“Baik, terima kasih atas kesempatannya. Izin pasangan calon nomor urut 02. Mungkin saya akan menanyakan yang pertama terkait aksi dan propaganda. Melihat bahwasanya posisi kondisi masyarakat Bali menilai BEM Udayana selalu melakukan aksi dan propaganda yang mungkin kurang dirasakan oleh masyarakat sehingga menimbulkan stigma negatif. Pertanyaan saya apakah langkah konkret pasangan calon 02 untuk melakukan gerakan advokasi yang bisa dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar Unud? Terima kasih.”

 

Jawaban Capresma nomor urut 2, Awan :

“Baik, terima kasih pertanyaannya dari Paslon 1. Apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir hal yang tadi ditanyakan oleh Paslon 1? Yang bisa kami lakukan adalah sesuai dengan spirit kami. Salah satu spirit kami adalah inklusif dan partisipatif. Kami ingin ketika kami bergerak mengadvokasi isu, itu bukan hanya pembenaran dari kami sebagai organisasi atau kebenaran satu pihak saja. Kami ingin melibatkan seluruh elemen mahasiswa dan masyarakat, agar apa? Agar terpenuhi unsur inklusif dan partisipatif yang kami maksudkan yang menjadi tujuan kami. Kemudian ketika kita berbicara advokasi, teman-teman semua, advokasi bukan hanya kita turun ke jalan, ada banyak metode yang tadi mungkin sudah kami singgung di awal, ketika yang bermasalah adalah terkait dengan pelaksanaan, kita sasar eksekutifnya melalui apa? Audiensi politik misalnya. Kemudian ketika kita yang bermasalah adalah produk perundang-undangannya, kita bisa sasar legislasinya melalui apa? RDPU dengan misalnya audiensi.

Dan ketika yang bermasalah itu adalah proses hukumnya atau undang-undangnya yang juga bermasalah, tingkat undang-undang atau di atasnya atau yang di bawahnya, peraturan perundang-undang yang bermasalah, kita bisa lakukan audiensi yang lebih awal atau uji material pada peranan yudikatif begitu jadi metode-metode yang tadi disebutkan bahwa masyarakat ini kurang menerima demo advokasi masih banyak metode lain untuk mengerahkan advokasi di masyarakat dan di mahasiswa.”

 

Jawaban Cawapresma nomor urut 2, Dimas :

“Oke mungkin izin menambahkan jawaban dari Awan, karena kita sudah membuka secara inklusif, teman-teman. Nah, sesuai dengan misi kita yang kedua, itu adalah sebagai penggerak advokasi mahasiswa dan masyarakat berlandaskan akademis. Nah, kita akan mengadvokasikan hal itu, tidak berlandaskan viral ataupun fomo. Nah, kita mengadvokasikan hal-hal yang kita advokasikan, berdasarkan data dan juga riset dari kita setelah membuka ruang inklusif dari semua pihak itu. Maka, hasilnya itu akan dirasakan berdampak oleh masyarakat lingkungan Udayana ini. Sekian, terima kasih.”

 

Tanggapan Capresma nomor urut 1, Arma :

“Oke, melihat tipikal dari masyarakat sekitar Unud, itu biasanya yang dibutuhkan adalah solusi cepat bukan hanya sekedar membantu, memfasilitasi terkait teknis-teknis. Jadi masyarakat terhadap suatu permasalahan itu yang dibutuhkan adalah solusi jangka pendek, jangka cepat sehingga solusi dapat diberikan masyarakat bisa merasakan terhadap solusi itu. Dari tadi saya belum melihat bahwasannya solusi konkret dari pasangan 02 dalam menanggapi suatu permasalahan yang ada di dalam masyarakat. Mungkin untuk tanggapan selanjutnya bisa ditambahkan terkait solusi konkret apa yang bisa Paslon 02 berikan dalam mengatasi suatu permasalahan di dalam masyarakat. Terima kasih.”

 

 

Jawaban Capresma nomor urut 2, Awan :

“Menurut kami, apa yang kami jabarkan tadi merupakan satu langkah konkret. Kenapa? Karena kita sadar, kami sadar sebagai peran kami adalah sebagai mahasiswa. Jadi ketika misalnya ada advokasi dari masyarakat tidak serta-merta kemudian kita advokasikan langsung berupa peraturan ya tidak bisa, Karena kita bukan pembentuk undang-undang, karena kita bukan pembentuk kekuasaannya Bisa kita lakukan apa? itu saja upaya advokasi langkah kontribusi apa yang tadi sudah disebutkan ada metode-metode advokasi baik dari eskalasi massa maupun metode-metode akademik lainnya mungkin ada tambahan dari tadi ya mungkin dari tanggapan kami itu tadi yang sudah kami jawab, terima kasih.”

 

Pertanyaan Capresma nomor urut 2, Awan :

“Baik pasangan calon nomor urut 1, pertanyaan kali ini berkaitan dengan tema hari ini adalah tentang pergerakan. Kami ingin coba membedah, karena tadi saudara memposting terkait dengan susunan kabinet saudara, berkaitan dengan susunan di analisis dan pergerakan. Di sana saudara menyampaikan jaknas, kebijakan nasional, kebijakan daerah dan adkesma,. Kami penasaran bagaimana framework-nya atau sistem kerjanya teman-teman nanti mau bawa ketiga kementerian ini seperti apa, kemudian tupoksinya seperti apa? Mungkin seperti itu terima kasih.”

 

Jawaban Capresma nomor urut 1, Arma :

“Baik, terima kasih atas pertanyaannya paslon 02. Memang dalam sistem kabinet kami, nanti kemenkoan analisis dan sistem pergerakan itu terdiri dari 3 kementerian. Yang pertama, advokasi dan kesejahteraan mahasiswa, dari mahasiswa untuk mahasiswa. Yang kedua, Kementerian Kebijakan Daerah dari Udayana untuk Bali. Yang ketiga, Kebijakan Nasional dari Udayana untuk Indonesia. Oleh karena itu, kami menghadirkan tiga kementerian. Bagaimana sistem kerjanya? Yang pertama, kita tahu bahwasannya tupoksi kementerian adkesma itu adalah mengadvokasikan dan sebagai pelayan mahasiswa. Sehingga mampu menjadi fasilitator terhadap suatu permasalahan mahasiswa yang kedua terkait kebijakan daerah kementerian kebijakan daerah ini hadir akan berfokus kepada pengawalan atau advokasi yang dimana kementerian ini mampu menjadi fasilitator terhadap solusi, terhadap permasalahan yang ada di ruang lingkup regional Bali sehingga kita berfokus kepada dan bisa di konkretkan bahwa kementerian ini akan berfokus kepada permasalahan-permasalahan yang ada di Bali sehingga memberikan dampak bagi masyarakat sekitar. Kementerian kebijakan nasional itu bakal bersifat fokus kepada isu-isu nasional isu-isu pengawalan nasional permasalahan atau pengawalan kebijakan yang mungkin kurang tepat di ranah scoop nasional karena kita tahu bahwasanya mungkin saya juga lahir dari kemenkoan dan analisis pergerakan bersama awan juga sehingga saya tahu apa yang terkait scoop-scoop yang perlu dibenahi. Inilah pembaharuan kami, pembaruan dari kami selaras karya Udayana, terima kasih.”

 

Tanggapan Capresma nomor urut 2, Awan :

“Baik, terima kasih Bung arma karena kita juga satu rahim dari aspar. Cuma begini, Bung, saya–kami agak kurang sepakat dengan … yang disampaikan saudara, kenapa? Karena secara pribadi saya berada di kastrat selama 2 tahun. Kami paham betul ketika kastrat (kementrian kajian dan aksi strategis-red) digabungkan dengan aspro (aksi dan propaganda-red) tupoksinya disamping dia nanti mengerjakan kajian, dia juga harus mengurusi aksi, saya tidak terbayang bagaimana nanti stressnya teman-teman yang ada di dalam tersebut. Karena jujur saja kami 2 tahun di kastrat ini untuk menulis kajian saja kita masih suka kewalahan karena kita betul-betul menggunakan data, riset, dan metode-metode di ilmiah yang betul-betul bukan sekadar menulis, jadi kami rasa kalau ketika, semoga dugaan saya salah ya, ketika ini digabungkan maka akan overlapping. Dan saya tidak terbayang bagaimana pusingnya nanti Kementerian tersebut. Dan tadi dikatakan bahwa ini merupakan terobosan baru. Menurut kami ini bukan terobosan baru. Karena ini sudah pernah dilaksanakan pada kabinet sebelumnya di 2 tahun yang lalu kalau saya tidak salah. Jagda, Jagma, dan Adkesma ada tambahan?” (Menoleh, bertanya kepada Dimas)

 

Jawaban Capresma nomor urut 1, Arma :

“Baik, terima kasih tanggapannya dari saudara Awan. Memang kalau kita melihat bahwasannya kewalahan dalam bekerja, semua orang bisa kewalahan dalam bekerja. Terutama dalam menulis kajian, memang saya paham betul bahwasannya dalam menulis kajian tidak bisa dengan jangka waktu yang cepat, banyak aspek yang perlu dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam penulisan tersebut. Namun jika kita melihat bahwasannya, evaluasi dari kementerian tahun ini, eh susunan kabinetnya tahun ini, maaf, mungkin ada pimpinan saya di sini juga. Bahwasanya memang, jikalau kasrat dan aspro ini digabungkan sedikit kewalahan, ya itu namanya memang, kembali lagi bagaimana cara kita bekerja, namun kita melihat bahwasanya evaluasi di tahun ini, maksudnya aspro hanya menjadi fasilitator di dalam aksi. Maaf, kasrat mungkin hanya fokus memuat kajian, saya di …mungkin hanya sibuk sebagai penyambung, sebagai penjembatan aja jadi kita ingin melebur kementerian ini dibagi menjadi 3 tupoksi yang pertama tupoksi terhadap mahasiswa yang kedua tupoksi terhadap masyarakat…yang ketiga tupoksi terhadap masyarakat Indonesia, terima kasih.”

 

Pertanyaan Capresma nomor urut 1, Arma :

“Baik, izin pasangan calon 02, bahwasanya di dalam visi pasangan 02 terdapat kalimat yaitu mengukir transformasi betul? oke, mungkin saya ingin menanyakan transformasi apa yang paslon 02 ingin dilakukan lagi? kalau kita melihat, membenar secara KBBI, di kamus besar bahasa Indonesia, transformasi adalah perubahan secara menyeluruh, menyeluruh. jadi, apakah kinerja BEM yang sudah baik di tahun ini ingin ditransformasi lagi? mungkin paslon 02 bisa dipersilahkan, terima kasih.”

 

Jawaban Cawapresma nomor urut 2, Dimas :

“Oke baik, izin menjawab pertanyaan dari Bung Arma. Terkait transformasi, apa sih yang akan kita bawakan? Kita memandang transformasi itu sebuah perubahan hal-hal yang sekiranya kemarin belum baik, kita rubah menjadi hal-hal yang baik. Bukan berarti perubahan itu selalu berpandangan negatif, kita ingin merubah hal-hal yang sudah baik, jadi yang baru. Kalau sudah ada yang baik di tahun sebelumnya, di tahun ini, kenapa kita ingin rubah? Pasti kita akan lanjutkan ini. Buktinya dengan susunan tataan kelola pun, program kerja yang kita bawakan pun kita tidak jauh merubah hal itu. Karena dari transformasi yang kita bawakan itu, gimana merubah sudut pandang fokus kita kepada internal, kepada perhatian, pada mahasiswa dan masyarakat. Kemudian, cara pandang kita yang eksklusif berubah menjadi inklusif. Kemudian, dari pertumbuhan yang periodisasi, cuma hanya satu periode, kita berubah ke pertumbuhan yang berkelanjutan.

Kemudian, dari cara pandang egosentris kita lakukan menjadi sinergi dan kolaborasi untuk teman-teman Udayana sendiri. mungkin ada tambahan dari Awan?”

 

Jawaban Capresma nomor urut 2, Awan :

“Ya tadi yang sudah disampaikan oleh Dimas bahwa perubahan itu tidak selamanya buruk teman-teman, kenapa? karena itu tadi yang sudah baik kita lanjutkan dan kita tingkatkan, yang kemudian kurang-kurang baru kita ubah, tadi yang sudah disampaikan Dimas, dari persoalan internal menjadi target mahasiswa dan masyarakat, fokus kami nanti bukan hanya pada internal saja, isu-isu yang kami kawal tapi juga bagaimana kemudian menjadi perhatian mahasiswa dan masyarakat, kemudian dari fokus pertumbuhan periodisasi, kami ingin menghadirkan perkembangan yang berkelanjutan jangka panjang, kemudian dari sudut pandang yang eksklusif, kami BEM, kemudian kami menjadikan sebagai inklusif dan pendekatan yang egosentris dari BEM menjadi pendekatan strategis dan kolaboratif demikian, terima kasih. “

 

Tanggapan Cawapresma nomor urut 1, Indra :

“Oke, kembali lagi ke pertanyaan kita di awal. Kita mau pertanyakan bahwa visi dari paslon 2 adalah transformasi, yang dimana secara definisi di KBBI, transformasi berarti perubahan secara menyeluruh, menyeluruh berarti semua, semua yang ada di BEM entah secara sistematik maupun organisasi itu berubah, namun di sini yang pertanyaan kita mempertanyakan diksi bukan esensi dari transformasi tersebut terima kasih.”

 

Tanggapan Capresma nomor urut 2, Awan :

“Ya, tidak banyak yang kami sampaikan bahwa kalau pasangan 1 hanya fokus pada diksi, kami justru fokus pada esensi dan substansi yang akan kami bawakan ke depan. Sehingga tidak lagi soal diksi, tapi bagaimana isi yang kedepannya akan kami bawakan.”

 

Tanggapan Cawapresma nomor urut 2, Dimas :

“Oke kalau berbicara soal merubah secara menyeluruh, ya kita akan merubah secara menyeluruh. karena sekarang ada di kabinet eskalasi cita udayana. jikalau sekarang standarnya tinggi, kita akan ubah semua standarnya menjadi lebih tinggi lagi dari apa yang ada di eskalasi cita.”

 

Pertanyaan Capresma nomor urut 2, Awan :

“Tadi paslon 1 bertanya terkait dengan visi kita. Kami sekarang gantian balik nanya terkait misi dari paslon satu, boleh ya? Jadi di salah satu misi teman-teman yang diringkas itu ada salah satu misinya adalah superior, ini bertolak belakang dengan kita membawa spirit inklusif tapi teman-teman membawa spirit superior. Boleh dijelaskan dong kenapa kemudian menganggap BEM ini superior, Terima kasih.”

 

Jawaban Capresma nomor urut 1, Arma :

“Oke, simpel aja mungkin paslon nomor 2 nanti bisa ngecek KBBI ya, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Apa arti superior? Superior artinya memimpin. Ya, apakah kita tidak ingin BEM Udayana memimpin? Baik itu di mahasiswa dan juga di kalangan luar di external. Kita mengharapkan bahwasannya BEM Udayana ini nanti mampu memimpin dari hal-hal yang berbau positif, semisal BEM Udayana memimpin dalam melakukan advokasi dan sebagainya. Oleh karena itu, arti superior yang kami maksud itu adalah memimpin bukan berarti lembaga yang besar dan sebagainya ataupun bersifat angkuh dan sebagainya. Jadi, superior yang kami maksud itu adalah lembaga yang memimpin.”

 

Jawaban Cawapresma nomor urut 1, Indra:

“Oke mungkin melanjutkan jawaban dari Arma tadi terkait dengan arti dari kata superior dan mungkin di sini kata arti memimpin itu bukan berarti angkuh ataupun merasa paling besar, karena kita sebagai badan eksekutif mahasiswa yang tentunya kita memiliki tupoksi untuk melayani mahasiswa dan mengayomi masyarakat dan tentunya dengan konsep memimpin itu menjadikan BEM sebagai pelopor penggalian ataupun pengawalan isu ataupun pencerdasan di masyarakat. jadi arti superior yang sesungguhnya bukan berarti yang angkuh, bukan berarti sombong ataupun berada di atas, tapi kita menganggap bahwa superior berarti BEM yang memimpin, Terima kasih.”

 

Tanggapan Capresma nomor urut 2, Awan :

“Baik, tadi dikatakan bahwa BEM akan superior. Terima kasih atas penjelasannya teman-teman 01 bahwa BEM akan memimpin superior itu berarti memimpin. Ini akan juga berseberangan dengan kami, sebagai Jentera Udayana, karena spirit yang kami bawa adalah bergerak bersama …dengan nama kabinet kita juga jentera, artinya mesin penggerak, bahwa mesin penggerak ini tidak bisa bergerak sendiri dan bergeraknya bersama. Tapi kalau kita juga lihat dari struktur pemerintahan mahasiswa temen-temen, BEM Udayana ini tidak memiliki kapasitas untuk memimpin karena dia tidak ada garis komando, hanya ada garis koordinasi. Sehingga menurut kami ini akan berseberangan dengan yang kami bawakan kalau teman-teman tadi memimpin, kalau kami akan bergerak bareng-bareng sama semua elemen. Terima kasih.”

 

Jawaban Capresma nomor urut 1, Arma :

“Oke, memang tadi disampaikan oleh 02, BEM Udayana tidak memiliki peran atau memiliki hak wewenang dalam memimpin secara garis koordinasi kepada seluruh unsur yang ada di Universitas Udayana. Oleh karena itulah, kami menghadirkan nama kabinet yang namanya Selaras Karya Udayana. Kami menyelaraskan seluruh elemen yang ada di Universitas Udayana dengan pilih ilmu fokusnya masing-masing untuk bergerak bersama dalam satu barisan, satu komando atas nama Universitas Udayana, terima kasih.”

Penulis : Gung Putri


Penyunting : Gung Vita

 

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

peri hoki perihoki perihoki petulangan seru petir berkah pragmatic play gates of olympus perihoki sensasi jackpot besar di perihoki main baccarat online teknik jitu pasang taruhan bola mix parlay campuran di perihoki bermain blackjack online di perihoki dengan dealer cantik pasti jackot pola sakti perihoki main pg soft mahjong ways 2 jamin maxwin perjalanan seru bermain di perihoki pragmatic play starlight princess dosen kampus menang jackpot main baccarat perihoki rekomendasi situs perihoki taruhan olahraga mix parlay pasti untung rasakan manisnya menang main live dadu sicbo perihoki teknik memanggil scatter hitam mahjong wins 3 di perihoki topup qris scatter mahjongways2 santai cuan mahjong abc1131 shio kerbau cuan mahjong abc1131 pola tunggal gacor mahjongways samsudin mahjong bangun panti tukang becak menang mahjong pola kalem scatter mahjongways aktifkan akun mahjongways1 ngopi menang maxwin mahjong scatter terpanjang mahjong awsbet petani menang besar abc1131 peluang cuan mahjongwins3 waktu gacor scatter mahjong koi gate jadi primadona pola statistik mahjongways presisi rumus mahjongwins3 panduan lengkap mahjongwins3 strategi cepat mahjongwins3 main agresif mahjongways2 pola hoki admin awsbet raih segera jackpot pragmatic play gates of olympus x1000 petani beruntung main pgsoft perihoki mahjong ways 2 jackpot petualangan seru bersama putri cantik starlight princess pasti menang perjalanan pemuda dapat scatter hitam di perihoki mahjong wins 3 bangun rumah berkat main baccarat di perihoki dapat maxwin beli motor baru menang taruhan olahraga mix parlay perihoki sumbang panti habis jackpot main blackjack perihoki perihoki beri kesempatan menang baccarat online pasti cuan gates of olympus pragmatic lagi bocor di perihoki mahjong wins 3 paling paten yakin profit di perihoki