Pukul 07.00 wita, bertepatan dengan persembahyangan hari raya Kuningan (11/2) masyarakat Bongan Tengah, Desa Bongan, Tabanan melangsungkan suatu tradisi yang disebut mesuryak.
Mesuryak merupakan upacara yang bertujuan untuk memberikan bekal berupa uang dan beras terhadap leluhur yang akan kembali ke Suarga Loka (alam baka-red). Banjar Bongan Gede, Bongan Pala dan Bongan Tengah adalah banjar-banjar di Desa Bongan yang rutin melakukan tradisi masuryak setiap hari raya Kuningan.
“Mesuryak selalu saya nantikan, karena selain seru dan unik, juga dilakukan setiap Kuningan tiba, dan setahu saya, acara ini belum pernah ditiadakan,” kata I Gusti Bagus Juliartha, salah satu warga Bongan. Artha sudah mengenal tradisi mesuryak sejak lahir. Ia juga rutin mengikuti tradisi ini.
Mesuryak menjadi tradisi yang mendarah daging. Upacara ini disebut mesuryak, yang berarti “teriak”, karena masyarakat berteriak dan bergembira saat melepas leluhurnya kembali ke Suarga Loka.
Leluhur yang dilepas, dibekali banten pangadegan. Banten pangadegan merupakan sesaji yang diletakkan di depan kori (gerbang rumah). Sesaji ini terdiri dari beras, telur, pis bolong, dan perlengkapan lainnya yang disiapkan sebagai bekal leluhur
Saat semua selesai disiapkan, Artha dan warga Bongan lainnya berbondong-bondong turun ke jalan. Orang tertua di masing-masing keluarga diberikan kehormatan untuk menghaturkan banten pangadegan tersebut.
Uang yang telah disiapkan sebagai sesari (persembahan berupa uang-red) yang diletakkan diatas canang, kemudian di buang ke atas. Warga yang lainnya segera memperebutkan uang dari pecahan Rp 500,00 sampai Rp 100.000,00. Tua, muda, laki-laki dan perempuan berdesak-desakkan memperebutkan uang yang dilemparkan tersebut.
Mesuryak harus dilakukan sebelum pukul 12.00. Warga mempercayai, jika upacara ini diadakan lewat dari jam 12.00, dewa-dewi yang turun ke dunia adalah dewa-dewi yang tidak sempurna atau dalam keadaan cacat.
Begitulah Artha dan warga Bongan lainnya tetap mengadakan mesuryak yang telah berpuluh-puluh tahun menjadi tradisi yang tak pernah ditinggalkan. (d.s)