: yang dicetuskan angin hari ini
sebab hasrat diri telah lama mati!
“pernah kau tangkap bayanganmu yang berlari mengejar tubuhmu. Yang selalu mengintai dari balik jelaga yang sangat pekat. Diam-diam menimpali setiap jejak yang kau mainkan menuju peraduan. Dan langit yang masih saja menyaksikan kebodohan-kebodohanmu, opera orang dungu yang selalu memainkan lakon yang tidak sesuai perannya. Ketika jerit ayam pejantan hanya sanggup mengusir kantuk yang menghinggapi matamu, tidak mengembalikan jiwamu yang benar-benar telah habis dikunyah malam yang bahkan lebih angker dari makam-makam keramat.”
: yang dicetuskan angin hari ini II
Sebab nurani telah lama pergi!
“kamu lihat cemara laut yang terus saja bergoyang dikecup angin, siang tadi. satu kecupan saja!tubuhnya bagai kesetanan, menagih dan terus menagih. benih macam apa yang ditanam di dasar akar-akar bakau itu: tempat anak cucuku, leluasa bercinta. kasmaran. bukankah angin selalu mengabarkan kerinduan akan kelahiran yang selalu menjelang di musim kawin.“
Juli 2009
A.Ditha