
Hamparan lumpur yang dijejali bakal pohon mangrove tertutupi sampah plastik menjadi pemandangan kawasan hutan bakau Pantai Mertasari, Sanur Kauh. Hal ini tidak menyurutkan aksi yang dilakukan UKM Mapala “Wanaprastha Dharma” Universitas Udayana.
Minggu, 14 April 2013 peserta kegiatan penanaman bibit mangrove nampak memadati kawasan mangrove Pantai Mertasari, Sanur Kauh. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari kegiatan Pelatihan Konservasi Kawasan Mangrove (PKKM) dalam rangka perayaan HUT Mapala “Wanaprastha Dharma” yang ke-32. Sebelum kegiatan pun (13/4), telah diadakan materi kelas yang membahas tentang jenis-jenis mangrove.
“Acara ini dibagi menjadi dua, yaitu di hari pertama (13/4) adalah materi kelas yang diisi oleh Nengah Sarwa dari Balai Konservasi Mangrove. Dan sebagai bentuk pengaplikasiannya kami mengadakan penanaman bibit mangrove dan aksi bersih sampah plastik hari ini (14/4), “ jelas Ni Luh Made Deviyanti, Ketua Umum Mapala “Wanaprastha Dharma”.
Acara ini pun diikuti oleh 52 orang peserta yang berasal dari Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Se-Bali, Siswa Pecinta Alam (Sispala) Se-Bali, BEM PM Unud, BEM Fakultas, HMJ yang ada di Unud, DPM PM, UKM dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP).
Turut serta dalam kegiatan ini adalah I Made Dana, Sekretaris Desa Sanur Kauh. “Kami mendukung kegiatan yang dilakukan seperti penanaman mangrove ini. Di sini memang sering dilakukan kegiatan penanaman mangrove baik dari instansi pendidikan, pemerintah hingga swasta,” ujarnya.
Selain untuk memperingati HUT Mapala, kegiatan ini juga bertujuan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. “Antusias peserta bisa dikatakan lumayan bagus. Peserta yang kami undang khususnya adalah anak-anak SMA untuk menanamkan agar lebih mencintai lingkungan,” tutur Andre Agave Nababan selaku ketua panitia kegiatan.
Salah seorang peserta, Angga Purana menyebutkan acara ini sangat baik khususnya bagi generasi muda. “Masalah mangrove bukan hanya masalah bagi pecinta alam saja. Namun masalah kita bersama dengan melihat banyaknya kerusakan dan sampah dari masyarakat. Juga sebagai bentuk evaluasi bagi masyarakat,” komentar anggota BEM PM Unud ini.
Hal senada dilontarkan pula oleh Listya dan Yani. Dua orang mahasiswi Akademi Keperawatan Kesdam ini antusias terhadap kegiatan seperti ini. “Ya, menurut kami kegiatan ini bagus. Apalagi Mapala kami baru tiga tahun berdiri, kegiatan seperti ini bisa menjadi inspirasi untuk melakukan kegiatan serupa ke depan,” sahut mereka.
Tak hanya kegiatan menanam bibit mangrove saja yang dilakukan. Ni Luh Made Deviyanti menambahkan akan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi 3 bulan sekali terhadap bibit yang ditanam. Sehingga, aksi tambal sulam tidak akan sia-sia (Ary Pratiwi)
One thought on “Aksi Mapala Wanaprastha Dharma Serangkaian Perayaan Hari Jadi”