Seiring dengan semakin berkembangnya pariwisata Bali. Bali seolah kehilangan jati diri dalam
mempertahankan Bali yang sebernarnya. Kesakralan tari-tarian,kesakralan budaya, kebersihan
lingkungan, dan pembangunan, mulai disalahgunakan. Dengan berbagai isu tersebut Pers
Mahasiswa (Persma) Akademika Universitas Udayana (Unud) mengadakan pameran foto
jurnalistik bertajuk “Bali in Lost”.
Memasuki ruangan pameran anda akan melewati pintu berukiran khas Bali yang cukup besar
dan tinggi, namun terlihat sekali keanggunannya. Di dalam ruangan tersebut anda akan disambut
16 karya foto hasil lomba yang diadakan sejak tanggal 18 febuari sampai 7 april 2012 oleh
Persma Akademika, Unud. 16 foto ini adalah hasil karya foto terpilih, hasil seleksi dari para juri
yang notabennya adalah wartawan foto.
“Pameran ini bertujuan mengingatkan masyarakat pada sudut-sudut Bali yang telah hilang ke-
Bali-anya, baik itu dari sisi kebudayaan, kebersihan, hingga pembangunan yang menyalahi
aturan, agar masyarakat yang melihat setidaknya tahu jika Bali saat ini tengah berada dalam
kondisi yang tidak seharusnya”, ungkap Dhamma yang adalah koordinator pameran foto ini.
Ketika berada di dalam ruangan pameran anda akan melihat foto seorang lelaki sedang
membanten, ditemani dengan baliho-baliho besar yang tidak terjejer dengan rapi, bukan
hanya itu, beberapa foto seperti kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah, foto
pembangunan yang menyalahi aturan atau foto penindasan taman kota yang berganti menjadi
aspal dapat anda temui disini.
“Pamerannya bagus, tapi sayang foto yang dipamerkan tidak terlalu banyak, berharap tahun
depan bisa cari tema yang beda lagi,” kata Aisyah, mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat
Unud.
Pameran ini merupakan serangkaian kegiatan HUT Akademika yang ke 29, pameran yang
berlangsung di Bentara Budaya Bali, Jalan Bay Pass Ida Bagus Mantra 88A, Ketewel, Gianyar
Bali ini akan berlangsung dari 15 April hingga 20 April 2012. (Asykur/Ari)
