Meninjau Ketergantungan Mahasiswa Unud terhadap Transportasi Publik: 

Studi Kasus Penghentian Operasional Bus Trans Metro Dewata Bali

Bermula pada tahun 2020, bus Trans Metro Dewata (TMD) hadir sebagai sistem layanan kendaraan umum yang beroperasi di Bali. Layanan ini merupakan bagian dari program Buy The Service (BTS) Teman Bus yang disubsidi oleh pemerintah pusat. Dilansir dari TribunBali.com, keberadaan layanan umum ini bertujuan mendukung solusi transportasi publik yang terjangkau dan ramah lingkungan, terkhususnya di Bali. Kurang lebih empat tahun sejak layanan bus dengan enam koridor tujuan ini dimulai, tak sedikit masyarakat yang memilih menggunakan layanan kendaraan umum ini. Berdasar catatan perusahaan operator bus TMD, PT Satria Trans Jaya, dalam kurun waktu 2020 hingga Desember 2024 sebanyak 8,2 juta penumpang telah menaiki bus TMD. Mahasiswa Universitas Udayana (Unud) menjadi sebagian penumpang dari angka tersebut. Tak sedikit mahasiswa Unud yang memilih Bus TMD sebagai moda bepergian. Namun, pada awal Januari tahun 2025, pengoperasian layanan Bus TMD diberhentikan akibat tidak adanya kejelasan anggaran. Sebelumnya, penganggaran terhadap bus TMD ini didapat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Akan tetapi, per 1 Januari 2025 penganggaran terhadap layanan operasional bus TMD diserahkan kepada pemerintah daerah. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan terkait penganggaran operasional layanan TMD dari pemerintah daerah. Hal ini tentu menuai keresahan bagi mahasiswa Unud yang bergantung pada layanan bus TMD sebagai sarana transportasi sehari-hari.

Tujuan Survei

Survei ini bertujuan untuk mengukur tingkat ketergantungan mahasiswa Universitas Udayana selaku pengguna layanan bus Trans Metro Dewata sebagai alat transportasi untuk bermobilisasi baik ke kampus maupun tujuan lain. 

Metodologi Survei

Tim Riset dan Survei dari Divisi Litbang Pers Mahasiswa Akademika menggelar survei dengan menggunakan komponen metodologi penelitian berupa: populasi, sampel, variabel, sistem penyebaran, dan teknik sampling. Pengambilan data survei ini dilaksanakan selama 3 hari dalam rentang waktu 4 Januari sampai 7 Januari 2025 dengan teknik pemilihan sampel Purposive Sampling, menyasar mahasiswa aktif Universitas Udayana angkatan 2021-2024 yang menggunakan bus Trans Metro Dewata. 

Gambar 1. Diagram tentang sebaran mahasiswa pengguna bus Trans Metro Dewata di setiap fakultas di Universitas Udayana

Tim Survei melaksanakan pencarian responden pada 13 (tiga belas) fakultas di Universitas Udayana dengan total populasi angkatan 2021, 2022, 2023, dan 2024 sebanyak 30.802. Dari total populasi tersebut, didapat besaran sampel sebanyak 338 mahasiswa selaku pengguna bus Trans Metro Dewata. Selanjutnya, berdasarkan kalkulasi secara daring melalui laman surveymonkey.com, diperoleh survei dengan interval kesalahan (Margin of Error) sebesar 5% dan tingkat kepercayaan (Confidence Level) 95%. Adapun teknik penyebaran kuesioner survei ini bersifat tertutup yang dilaksanakan secara online melalui personal chat.

Tahap selanjutnya merupakan pengklasifikasian interpretasi skor dalam Skala Likert dengan perolehan interval data sebagai berikut:

Tabel 1. Klasifikasi Interpretasi Skor dalam Skala Likert  Atas Jawaban Responden

Hasil Riset

Frekuensi Penggunaan Bus Trans Metro Dewata Per Minggu oleh Mahasiswa Unud

Indikator pertama yang digunakan dalam menentukan tingkat ketergantungan responden terhadap bus Trans Metro Dewata diukur melalui frekuensi penggunaan per minggunya. Dalam indikator ini, jawaban responden dikategorikan menjadi empat kategori, dengan rincian analisis data sebagai berikut:

Gambar 2. Diagram tentang FrekuensI Penggunaan Bus Trans Metro Dewata per-Minggu.

Mengacu pada diagram di atas, diketahui sebanyak 82 dari 338 total responden dengan persentase 24% mengaku menggunakan layanan bus Trans Metro Dewata setiap hari. Selanjutnya, sebanyak 98 responden dengan persentase 29% tercatat sering (3-5 hari per minggu) menggunakan transportasi umum tersebut, dan sebanyak 51 responden dengan persentase 15% memilih opsi kadang-kadang (1-2 hari per minggu) dalam hal frekuensi penggunaan layanan bus ini. Sisanya, sebanyak 107 responden, dengan persentase 32% memilih opsi jarang (tidak menentu) menggunakan layanan bus Trans Metro Dewata untuk bermobilisasi. 

Berdasarkan hasil survei ini, motif utama para responden memilih bus Trans Metro Dewata sebagai moda transportasinya karena ongkos perjalanan yang lebih murah. Adapun rincian motif responden dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

Gambar 3. Diagram tentang Motif Utama Responden Menggunakan Bus Trans Metro Dewata

Berdasarkan diagram di atas, tercatat sebanyak 188 responden dengan persentase 56% beralasan mengeluarkan biaya yang lebih hemat ketika menggunakan layanan bus Trans Metro Dewata untuk mobilisasi. Lalu, sebanyak 75 responden dengan persentase 22%, menjadikan alasan tidak memiliki kendaraan pribadi sebagai motif utama menggunakan layanan bus ini. Sementara itu, sebanyak 47 responden, dengan persentase 14%, beranggapan bus ini nyaman untuk digunakan. Opsi lainnya yakni rute yang mudah dijangkau menjadi pilihan bagi 14 responden, dengan persentase 4%. Sisanya, sebanyak 14 responden, dengan persentase 4% memilih opsi “Lainnya” yang juga mencakup alasan biaya yang lebih hemat dan beberapa opsi di atas.

Lain daripada itu, motivasi utama dalam menggunakan bus Trans Metro Dewata tidak dapat dipisahkan dari besaran pengeluaran yang dapat dihemat sebagai akibat memilih bus ini daripada transportasi lain. Hasil dari data yang telah terhimpun menyebutkan sebanyak 186 responden menyatakan pengeluaran mereka dihemat sebesar kurang dari Rp50.000 per minggu; 74 responden menyatakan bahwa pengeluaran mereka dapat dihemat hingga Rp50.000-Rp100.000 per minggunya; 26 respondennya lagi menyatakan pengeluarannya dihemat Rp100.000-150.000 per minggu; dan, 19 responden merasa pengeluarannya mengalami penghematan sebanyak Rp150.000-200.000 per minggu. Sisanya, 33 responden menyatakan dapat menghemat pengeluaran dalam kisaran di atas Rp200.000 per minggu. 

Preferensi Responden Terhadap Bus Trans Metro Dewata dengan Transportasi Lain sebagai Moda Transportasi Pilihan

Gambar 4. Diagram tentang Persentase Preferensi Mahasiswa Terhadap 

Bus Trans Metro Dewata Dibanding Moda transportasi lain

Preferensi penggunaan mengacu pada kondisi dimana bus Trans Metro Dewata tetap menjadi pilihan utama kendati terdapat beberapa moda transportasi lain sebagai pilihan. Berdasarkan hasil temuan tim riset Pers Akademika, diketahui bahwa 170 responden atau setengah dari total responden memilih selalu menggunakan bus Trans Metro Dewata dibandingkan dengan pilihan transportasi lain (lihat Gambar 4). 

Selanjutnya, berdasarkan perhitungan skala likert, ditemukan skor likert sebesar 82,4% (lihat Tabel 1) yang menunjukan kecenderungan responden untuk tetap atau selalu memilih bus Trans Metro Dewata sebagai moda transportasi utama. 

Gambar 5. Diagram tentang Kemudahan Aksesibilitas Pengguna Terhadap Bus Trans Metro Dewata

Tentu tingkat preferensi untuk selalu memilih bus Trans Metro Dewata dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya aksesibilitas responden selaku mahasiswa pengguna dalam menjangkau bus Trans Metro Dewata dari domisilinya. Berdasarkan data yang telah terhimpun, sebanyak 65% responden merasa sangat mudah untuk menjangkau bus Trans Metro Dewata dari tempat domisili mereka; 22% responden menyatakan akses ke bus lumayan mudah; 9% responden menyatakan cukup mudah; dan 3% responden menyatakan aksesibilitas terhadap bus sulit dijangkau; lalu hanya 1% responden yang menyatakan bus Trans Metro Dewata sangat sulit dijangkau dari domisilinya (lihat Gambar 5). 

Selanjutnya, apabila dilihat dalam perhitungan skala likert maka didapatkan skor likert sebesar 89% yang berarti bus Trans Metro Dewata sangat mudah untuk dijangkau (lihat Tabel 1), sehingga hal tersebut berpengaruh kepada tingkat preferensi responden terhadap bus Trans Metro Dewata.

Besaran Dampak Penghentian Operasional Bus Trans Metro Dewata terhadap Mobilisasi Responden sebagai Mahasiswa Unud

Pemberhentian operasional bus Trans Metro Dewata menimbulkan skala keberdampakan terhadap responden. Apabila diteliti berdasarkan jawaban responden, maka diperoleh rincian sebagai berikut (lihat Gambar 6):

Gambar 6. Diagram tentang Dampak Penghentian Operasional Bus Trans Metro Dewata terhadap Mobilisasi Responden sebagai Mahasiswa Unud

Ketika bus Trans Metro Dewata berhenti beroperasi, sebanyak 67% atau 266 responden merasakan dampak yang signifikan terhadap aktivitas mobilisasi sehari-hari; lalu sebanyak 17% atau 59 responden berpendapat penghentian operasional bus tersebut lumayan berdampak terhadap aktivitas mobilisasinya; 9% atau 31 responden menganggap penghentian operasional bus kurang berdampak; 5% atau 16 responden menganggap tidak berdampak; dan hanya 2% atau 6 responden yang merasa penghentian bus Trans Metro Dewata tidak berdampak sama sekali terhadap kehidupannya sebagai mahasiswa Unud.

Selanjutnya, pengklasifikasian skor terhadap jawaban responden ditentukan melalui skala likert, tercatat bahwa indeks skor skala likert menunjukan persentase 89%, sehingga apabila dilihat dari klasifikasi penentuan skor skala likert (lihat Tabel 1), maka dapat disimpulkan responden mengalami dampak yang signifikan “sangat berdampak” sebagai akibat dari penghentian operasional bus Trans Metro Dewata terhadap aktivitasnya sebagai mahasiswa Unud.

Ketersediaan Moda Transportasi Lain sebagai Substitusi Pilihan

Indikator lainnya yang digunakan untuk mengukur tingkat ketergantungan responden terhadap bus Trans Metro Dewata adalah ketersediaan moda transportasi lain sebagai alternatif. Berdasarkan data yang telah terhimpun, didapat rincian jawaban responden sebagai berikut:

Gambar 7. Diagram tentang Ketersediaan Alternatif Kendaraan Lain sebagai Substitusi Pilihan

Berdasarkan hasil survei yang tim riset Pers Akademika lakukan, ditemukan perolehan data dengan persentase 49% atau sebanyak 167 responden memilih opsi tersedia, tetapi kurang nyaman dalam hal menggunakan moda transportasi lain sebagai substitusi pilihan. Lalu, pada persentase 34% atau sebanyak 114 responden menyatakan tidak tersedia kendaraan alternatif sebagai substitusi pilihan, sedangkan sisa 17% atau 57 responden menyatakan selalu tersedia moda transportasi alternatif lain sebagai substitusi pilihan.

Lebih lanjut lagi, terdapat beberapa pilihan jawaban responden berkenaan dengan moda transportasi alternatif yang menjadi pilihannya apabila bus Trans Metro Dewata tidak beroperasi. Adapun rincian data dari hasil jawaban responden dapat dilihat dari diagram di bawah ini (lihat Gambar 8):

Gambar 8. Diagram tentang Moda Transportasi Alternatif yang Dipilih Responden Apabila Bus Trans Metro Dewata Berhenti Beroperasi

Sebesar 39% atau 133 responden memilih menggunakan sepeda motor pribadi untuk bermobilisasi, baik pergi ke kampus maupun ke tempat lainnya. Lalu, dari data tersebut, 36% atau sebanyak 121 responden memilih menggunakan layanan transportasi ojek online, sedangkan 14% atau sebanyak 47 responden memilih menggunakan transportasi umum lainnya. Kemudian, di angka 10% atau sebanyak 34 responden memilih jalan kaki, sisanya 1% atau sebanyak 3 responden memilih menggunakan mobil pribadi

Persepsi Responden Terhadap Kebijakan Penghentian Operasional Bus Trans Metro Dewata

Hadirnya keputusan yang berakibat penghentian operasional bus Trans Metro Dewata menimbulkan gelombang protes di kalangan mahasiswa Unud selaku pengguna bus tersebut. Berdasarkan hasil survei terkait persepsi responden dalam menilai keputusan penghentian operasional bus Trans Metro Dewata didapatkan rincian data sebagai berikut (lihat Gambar 9): 

 Gambar 9. Diagram tentang Persepsi Responden Atas Keputusan Penghentian Operasional Bus Trans Metro Dewata

Mengacu pada diagram di atas, tercatat dengan persentase 84% atau sebanyak 285 responden menganggap bahwa keputusan penghentian bus Trans Metro Dewata sangat tidak tepat; lalu 9% atau sebanyak 30 responden memilih opsi tidak tepat; 6% atau sebanyak 18 responden memilih opsi lumayan tepat; sisanya hanya 1% atau sebanyak 4 responden memilih opsi sangat tepat.

Lebih lanjut lagi, berangkat dari keputusan penghentian bus Trans Metro Dewata, kami mencoba untuk merangkum upaya yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah berkaitan dengan moda transportasi mahasiswa. Hasil riset menunjukan sebanyak 155 responden memilih opsi agar bus Trans Metro Dewata dapat kembali lagi beroperasi. Lalu, sebanyak 17 responden memilih opsi menyediakan moda transportasi alternatif, sedangkan sebanyak 3 responden memilih opsi menyubsidi transportasi umum lainnya. Sisanya, sebanyak 163 responden memilih opsi “Lainnya” yang di dalamnya juga mencakup keinginan untuk mengembalikan operasional bus Trans Metro Dewata, tetapi dengan perbaikan layanan yang lebih baik. Hal ini menunjukan bahwa meskipun terdapat perbedaan dalam pernyataan pilihan, tetapi mayoritas responden mendukung penuh bus Trans Metro Dewata agar kembali beroperasi.

Kemudian, berkaitan dengan pilihan responden agar bus Trans Metro Dewata kembali beroperasi, Tim Riset Pers Akademika juga mencatat hasil jawaban responden yang disusun berskala guna menentukan sebesar besar responden berharap bus Trans Metro Dewata dapat kembali beroperasi. Tercatat sebanyak 304 responden, dengan persentase 90%, memilih opsi sangat berharap agar bus Trans Metro Dewata kembali beroperasi; lalu 19 responden, dengan persentase 5.6%, memilih opsi berharap bus Trans Metro Dewata kembali beroperasi; sisanya memilih opsi netral sebanyak 14 responden, dengan persentase 4.1%; dan yang memilih opsi tidak berharap sebanyak 1 responden, dengan persentase 0.3% dari total responden. 

Berdasarkan pengklasifikasian skor terhadap jawaban responden yang ditentukan melalui skala likert, tercatat bahwa indeks skor skala likert menunjukan persentase 97.04%, sehingga apabila dilihat dari klasifikasi penentuan skor skala likert (lihat Tabel 1), maka dapat disimpulkan responden sangat berharap bus Trans Metro Dewata kembali beroperasi.

Simpulan dan Rekomendasi

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Tim Riset Pers Akademika, dapat disimpulkan sebagian besar mahasiswa Universitas Udayana masih bergantung pada bus Trans Metro Dewata sebagai moda transportasi utama. Hal ini dibuktikan melalui skor dari skala likert yang ditunjukan beberapa indikator survei, diantaranya: preferensi antara bus Trans Metro Dewata dibandingkan dengan moda transportasi alternatif; kemudahan dalam menjangkau bus Trans Metro Dewata (aksesibilitas); dampak penghentian bus Trans Metro Dewata terhadap mobilisasi responden; dan, seberapa besar harapan responden agar bus Trans Metro Dewata kembali beroperasi. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan Tim Riset Pers Akademika, masing-masing dari keempat indikator survei tersebut menunjukan skor skala likert di interval 80% – 100%. Skor ini mengindikasikan tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap keberadaan bus Trans Metro Dewata. Selain itu, tingginya harapan agar bus Trans Metro Dewasa agar kembali beroperasi menjadi penanda pentingnya peran bus ini dalam menunjang mobilisasi mahasiswa Unud. Oleh karena itu, hasil riset ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemangku kebijakan terkait untuk mengoperasikan kembali bus Trans Metro Dewata. 

Tim olah data: Cahya, Ryan, Titis, Putri

Ilustrator: Utari 

Penyunting: Adi Dwipayana

Tim Surveyor: Anggota Persma Akademika

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

peri hoki perihoki perihoki main baccarat di perihoki pasti jadi master jackpot rasakan sensasi main dadu sicbo paling paten diperihoki peluang menang besar kartu blackjack di situs perihoki trik gampang dapat petir zeus gates of olympus perihoki pola legendaris pgsoft mahjong ways 2 untuk pemain perihoki kunci kemenangan besar roda baccarat situs perihoki kejutan tembus mix parlay 15 tim auto joget di perihoki jadi milioner berkat main blackjack gacor perihoki perihoki pasti kasih maxwin main pragatic gates of olympus bocoran rtp tinggi dapat scatter hitam mahjong wins 3 teknik buyspin jackpot 2025 trik gacor olympus x5000 spin mahjongwins3 awsbet highfreq rtp mahjong awsbet Kemenangan besar mahjong ways 2 tanpa pola ribet Montir bandung menang mahjong ways 2 Ratusan pemain balikpapan alami keberuntungan ganda Teknik rahasia jarang diketahui pemain Warga pangkalpinang mahjong wins 3 scatter hitam kemenangan besar mahjong ways 2 tanpa pola ribet montir bandung menang mahjong ways 2 ratusan pemain balikpapan alami keberuntungan ganda Arena pragmatic kunci sukses kemenangan Cuan mahjong ways bikin gaji kantoran terlihat kecil Langkah simpel biar spin mahjong nggak garing main baccarat di perihoki pasti jadi master jackpot rasakan sensasi main dadu sicbo paling paten diperihoki peluang menang besar kartu blackjack di situs perihoki trik gampang dapat petir zeus gates of olympus perihoki pola legendaris pgsoft mahjong ways 2 untuk pemain perihoki cuan mahjong ways bikin gaji kantoran terlihat kecil arena pragmatic kunci sukses kemenangan langkah simpel biar spin mahjong nggak garing kolaborasi mahjong ways wild bandito krisis menjadi emas mahjong ways 2 rekomendasi pola mahjong wins 3 anti boncos rtp pragmatic gates olympus scatter hitam mahjong bikin geger