Sumarak Jurnalistik (SuJu 2) berakhir. Pelatihan jurnalistik tingkat lanjut yang diadakan Genta Andalas Universitas Andalas ini, resmi ditutup Jumat (27/11) malam oleh Wakil Rektor 3 Universitas Andalas, Dr. Ir. H. Aprisal, MP.
Meski demikian, keseruan dan ketegangan simulasi dari materi yang diberikan masih sangat dirasakan para peserta, hal tersebut justru membuat peserta terpacu untuk belajar ilmu videografi, fotografi, dan film dokumenter lebih dalam lagi.
“Kalo feel-nya pasti masih ngerasa dong, buktinya sekarang Dinda ngerasa bahwa harus, gimana pun caranya harus terus belajar secara otodidak buat ambil gambar, buat edit video, rasanya itu harus terus, terus dan semakin baik kedepannya untuk dalam bidang film dokumenter tersebut,” ujar Dinda, salah satu peserta asal DETak Univ. Unsyiah, Senin (30/11) pagi.
Simulasi yang dilakukan adalah membuat film dokumenter dari berbagai tempat wisata di Kota Padang. Sesuai temanya Travel Documentary “Menjajaki Semesta Lewat Lensa dan Kata”, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk dapat menceritakan obyek wisata yang ada di Kota Padang melalui film.
Setelah proses hunting dan perekaman di obyek-obyek wisata tersebut, peserta diberi waktu satu hari untuk mengedit video-video yang diperoleh menjadi sebuah film dokumenter pendek. Hasilnya akan diputar di ruang diskusi, kemudian dikomentari dan dinilai Rhino Ariefiansyah selaku pemateri film dokumenter. Diakhir penilaian, film maker sekaligus dosen ini menuturkan banyak hal-hal yang mengejutkan dari film-film yang dihasilkan peserta SuJu, namun hal tersebutlah yang sangat diharapkan sebelumnya. (Mentari)