Indonesia Ingin Menjadi Negara Maju? Ini Tahapannya

SBY bersama Rektor Universitas Udayana, Ketut Suastika Gubernur Provinsi Bali, Made Mangku Pastika dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh.
SBY bersama Rektor Universitas Udayana, Ketut Suastika Gubernur Provinsi Bali, Made Mangku Pastika dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh.

 

“Untuk menjadi bangsa yang besar, kita harus bercita-cita besar dan berkarya besar”, papar Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat mengisi kuliah umum di Universitas Udayana

Tahun 2045 nanti Indonesia genap berusia 100 tahun. Cita-cita bangsa Indonesia menjadi negara maju, kuat, dan sejahtera harus tercapai di tahun tersebut. Untuk menjadi negara maju, generasi Indonesia harus berjiwa terang, bersikap optimis, berfikir positif serta mengambil tanggungjawab, dan mau bertindak. Hal tersebut disampaikan oleh SBY saat mengisi kuliah umum dengan tema “Indonesia di Era 2045, menjadi Negara yang Maju, Kuat, dan Sejahtera” yang bertempat di Ruang Teater Widya Sabha Usadha Fakulas Kedokteran Unud, Selasa, (02/02).

Dalam kuliah umum tersebut, SBY memaparkan bahwa dunia di dalam tatanan kehidupannya akan terus berevolusi. Perubahan dan perkembangan evolusi dunia akan memberikan dampak positif dan dampak negatif. Tantangan dan tanggung jawab manusia, bangsa, dan negara-negara sedunia adalah memperkuat dan mendorong perubahan yang berdampak positif dan mencegah serta menghambat perubahan yang berdampak negatif.

Untuk menjadi negara maju di abad ke 21 ini, menurut SBY, Indonesia harus menjalani beberapa tahapan yang harus dicapai. Tahapan yang pertama Indonesia harus menjadi Emerging Economy di tahun 2030, lalu menjadi Strong Nation di tahun 2045, dan akhirnya sampailah Indonesia pada Developed Country 21st Century. “Kita proyeksikan dan bukan (hanya) lamunan, tetapi kita (pikirkan) sekarang berada dimana, trend-nya seperti apa dan kira-kira 2030 kita seperti apa. Dengan itu saya berani mengatakan kita akan menjadi Emerging economy in 2030”, papar SBY.

Menanggapi kuliah umum dari Presiden Keenam RI ini, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika selaku rektor Unud, mengatakan kuliah umum ini merupakan kuliah yang sangat menggugah, sangat inspiratif, dan benar-benar mengajak kita semua terutama generasi muda yang akan merealisasikan Indonesia sebagai negara maju. “Semua orang harus berkontribusi untuk Indonesia”, terang mantan Dekan Fakultas Kedokteran Unud ini.

Dalam kuliah umum ini SBY sendiri didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muh. Nuh, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, mantan Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) Amir Syamsudin. Turut hadir Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Nyoman Suyatna, sejumlah Guru Besar dan Mahasiswa di lingkungan Universitas Udayana. (sui)

 

You May Also Like