Ingin kuliah di Amerika?

Senin (28/09) Unud kedatangan perwakilan dari U.S Consulate General Surabaya, Heather Variava. Pertemuan yang diadakan di ruang Office International Unud ini dihadiri 40 mahasiswa bidikmisi.

Acara yang diberi nama “Study in United State of America” ini dibuka langsung oleh Heather Variajaya yang merupakan konsulat Amerika yang focus pada pengembangan pendidikan khususnya Indonesia dan asean. Pada kesempatan tersebut ia menjelaskan peluang untuk belajar di Amerika. Menurutnya ada sekitar empat ribu perguruan tinggi yang ada di Amerika. Semuanya sudah terakreditasi. Ia menambahkan sangat penting untuk memilih perguruan tinggi yang sudah terakreditasi.

“Percuma kuliah diluar negeri tapi ijazahnya tidak diakui dikti,” tutur Heather melalui Public Affairs Section, Ambarizky Trinugraheni.

Pada acara tersebut Heather menjelaskan iklim kuliah di Amerika. Menurutnya saat ini ada sekitar delapan ratus ribu mahaisiswa Indonesia yang belajar di Amerikat. Ia mengharapkan ada penigkatan jumlah mahasiswa Indonesia yang bergabung berkuliah disana. Lebih lanjut Ia menambahkan sistem kuliah di Amerika tidak jauh berbeda dengan Indonesia.

“Di Amerika juga menggunakan system kredit hour,” tambahnya.

Menurut Heather yang paling membedakan belajar di Indonesia dengan Amerika adalah adanya partisipasi. Di Amerika dosen sangat menghargai partisipasi mahasiswa dikelas.

“Adanya partisipasi akan mendapatkan point yang besar,” ungkap Heateher.

Beasiswa yang disediakan di Amerika pun sangat banyak. Mulai dari yang full atau hanya biaya pendidikan saja. Persaingan untuk mendapatkan beasiswa pun cukup sulit. Walaupun demikian, beasiswa apapun yang didapat entah full atau biaya pendidikan saja tetap harus disyukuri. Nantinya jika mendapatkan beasiswa pendidikan saja, mahasiswa masih dapat mencari soulsi dengan bekerja sambil melanjutkan studi di Amerika.

Heather juga mengingatkan agar mahasiswa yang ingin kuliah di luar negeri untuk berhati-hati. Pasalnya sering ada email-email yang menyatakan seseorang mendaptkan beasiswa. Menurutnya jika terjadi hal tersebut mahasiswa harus menyakan langsung kepada konsulat atau lembaga yang terpercaya. Ia juga membuka lebar untuk diskusi apabila terjadi hal tersebut. Menurutnya ada orang-orang yang tidak bertanggung yang ingin mendapatkan keuntungan. (jajang)