Tiga tahun sudah, sejak 26 Desember 2012, Gubernur Bali memberikan izin reklamasi kepada PT. TWBI, seketika itu juga masyarakat Bali menyuarakan tolak reklamasi yang awalnya hanya para aktivis, tetapi saat ini suara penolakan sudah terdengar hampir dari semua lapisan masyarakat di Bali.
Seperti yang dilakukan masyarakat pada hari Minggu (28/2), berbagai Bendesa Adat melakukan dukungan tolak reklamasi Teluk Benoa yang terkonsentrasi di 3 titik pintu tol Bali Mandara, yaitu di pintu tol Sanur, pintu tol Benoa, dan pintu tol Bandara Ngurah Rai. Tidak hanya di luar pintu tol, para pengunjuk rasa juga masuk di area jalan tol untuk menyuarakan aspirasi mereka, membuat jalan tol Bali Mandara penuh sesak oleh pengunjuk rasa.
Berbagai elemen masyarakat terlibat dalam aksi ini, dari anak kecil, orang tua, mahasiswa, pelajar, pegawai, wiraswasta, seniman, dan lain lain. Mereka ingin menunjukan jika tidak segelintir orang yang menolak diadakannya reklamasi, tapi hampir seluruh masyarakat Bali yang diwakili oleh para pengunjuk rasa di hari itu. (Cika)