Suarakan Penolakan Tambang Emas Tumpang Pitu, Nelayan Lintasi Pantai Mustika dan Pulau Merah

 

BANYUWANGI – Penolakan terhadap pertambangan emas di Gunung Tumpang Pitu terus disuarakan warga. Aksi kali ini dilakukan oleh Komunitas nelayan Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi (3/06). Aksi ini dilakukan untuk menyambut hari lingkungan hidup yang jatuh pada 5 Juni.

Menariknya, dalam aksi tersebut nelayan memilih jukung sebagai sarana aksi. Dengan jukung, mereka melintasi Laut Selatan menuju Pulau Mustaka, lalu dilanjutkan menuju Pantai Wisata Pulau Merah sambil membentangkan spanduk berukuran 4×1 meter bertuliskan “Stop Gold mining activity at mount Tumpang Pitu, Banyuwangi”.

Dadang, nelayan Pancer yang turut dalam aksi tersebut menyampaikan kekhawatirannya apabila Gunung Tumpang Pitu dikeruk akan berdampak pada pencaharian nelayan Pancer. Dia juga khawatir kalau ada tsunami seperti tahun 1994.

“Bagi warga, Gunung Tumpang Pitu adalah penahan alami dari tsunami. Jika gunung ini dipapras tambang, terus bagaimana tsunami datang? Bukan saya berharap tsunami. Saya hanya berpikir kemungkinan terburuk,” tegasnya.

Kekhawatiran Dadang ini sangat beralasan,  karena pada 3 Juni 1994, Dusun Pancer pernah porak poranda diterjang tsunami.

Lebih lanjut Dadang mengatakan, para korban yang selamat dari tsunami 1994, masih trauma. Mereka khawatir jika hal itu terulang. Mereka meyakini, sangat penting mempertahankan Tumpang Pitu sebagai benteng alami dari daya rusak tsunami.

“Tidak ada pilihan lain. Gunung Tumpang Pitu dan gunung-gunung di sekitarnya harus diselamatkan. Tambang emas yang berada di sana harus ditutup demi keselamatan rakyat banyak,” ujar pria berusia 33 tahun ini.

Sementara itu Zainal Arifin, seorang pegiat pariwisata di Pulau Merah, mengungkapkan pernah terjadi banjir lumpur pada Agustus 2016 lalu. Banjir lumpur ini diduga berhubungan dengan aktivitas penambangan emas di Gunung Tumpang Pitu. Saat hujan deras, air bercampur tanah langsung turun masuk ke sungai, kemudian menerjang Pantai Wisata Pulau Merah.

“Kalau Pertambangan ini dibiarkan terus, permukiman penduduk di sekitar Pulau Merah terancam. Begitu juga pariwisata. Kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara akan turun, sehingga memengaruhi pendapatan sektor pariwisata yang sudah dikelola dengan baik oleh masyarakat di sekitar Pulau Merah,” katanya. (Media Forbanyuwangi/Kontributor)

Editor : Juni

 

[DISCLAIMER]

Berita ini dipublikasikan pertama kali  pada tanggal 05 Juni 2018 di persakademika.com

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

peri hoki perihoki perihoki duta76 duta76 main baccarat di perihoki pasti jadi master jackpot rasakan sensasi main dadu sicbo paling paten diperihoki peluang menang besar kartu blackjack di situs perihoki trik gampang dapat petir zeus gates of olympus perihoki pola legendaris pgsoft mahjong ways 2 untuk pemain perihoki kunci kemenangan besar roda baccarat situs perihoki kejutan tembus mix parlay 15 tim auto joget di perihoki jadi milioner berkat main blackjack gacor perihoki perihoki pasti kasih maxwin main pragatic gates of olympus bocoran rtp tinggi dapat scatter hitam mahjong wins 3 efisien main mahjong abc1131 scatter hitam mahjong gacor deposit qris abc1131 cepat wild emas mahjong isa 2025 jackpot 789jt mahjong bandung pola rtp scatter mahjong2 auto kaya mahjong ways 2 kisah mahjong pekanbaru cakar76 mahjong ways 2 ubah detik jadi duit perubahan hidup pemain mahjong wins 3 scatter hitam auto nempel