Denpasar – Pesatnya perkembangan teknologi dunia maya ternyata mampu mendobrak beragam aspek kehidupan. Termasuk kehidupan para pelajar. Jika dulu tugas pelajar hanya menghabiskan waktu untuk belajar dan berkutat dengan buku. Kini, kondisi tersebut tak sepenuhnya berlaku. Banyak pelajar yang ternyata memiliki kesibukan lain selain belajar. Paling ngetren adalah munculnya kalangan pelajar yang terjun ke dunia bisnis online.
Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Akuntansi semester I, Nesy Swendriani. Sejak dua tahun terakhir, remaja berpostur jangkung ini menggeluti bisnis online, seperti pay to read, pay per click dan affiliat marketing. Menurut Nesy, bisnis tersebut sangat menguntungkan, karena tidak memerlukan waktu banyak di depan komputer. Seseorang hanya perlu membuat rumah internet yang nantinya dapat diisi dengan iklan atau barang yang akan dijual. “Gak perlu waktu banyak untuk menggeluti bisnis seperti ini,” kata Pandi saat ditemui dikelasnya, Rabu (13/1) lalu.
Ketertarikan remaja yang gemar mendaki gunung ini untuk berbisnis online berawal dari ide sang kakak. Ide ini memang sejalan dengan kenyataan sulitnya mencari pekerjaan di zaman sekarang ini. Dengan omset yang mencapai angka 1,5 juta per bulan membuat Nesy semakin bersemangat untuk menekuni bisnisnya ini.
Dengan penghasilan yang tergolong besar, Nesy mulai merajut asa. “Rencananya uang ini saya tabung dan digunakan untuk keperluan kuliah nanti,” ungkapnya. Remaja alumni Trisma ini sadar, dengan kebutuhan yang banyak dan tidak ingin merepotkan orang tua, maka dia harus berjuang sejak awal untuk menggapai cita-cita. Lantas apa cita-citanya? Ditanya demikian, Nesy hanya tersenyum simpul. “Karena saya suka bisnis, tentu saja saya pingin menjadi pengusaha,” ungkapnya polos.
Meski “sukses” dibidang binsis online, namun Nesy ternyata tidak melupakan kewajibanya sebagai seorang pelajar. Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang diraihnya selama menempuh pendidikan. “Bisnis boleh jalan, tapi kuliah nggak boleh ketinggalan,” ungkapnya bernada puitis.
Walaupun bisnis yang dijalankan cukup menyita waktu belajar, tapi dia mengaku tidak terbebani. Karena bisnis ini merupakan kesenangan baginya, jadi prestasinya di kelas tetap bisa dipertahankan. Nesy juga mengatakan bahwa seseorang yang memiliki banyak prestasi belum tentu dapat menjadi sukses dan sejahtera nantinya. (kdy)