Gung Pram-Gus Duta ‘Nahkoda Baru’ BEM-PM Unud 2026
Kemenangan kontestasi pemira capresma dan cawapresma BEM PM Unud 2025 berlabuh pada pasangan Gung Pram dan Gus Duta dengan total perolehan 1847 suara. Hasil pemira tersebut disampaikan dalam Sidang Pleno Paripurna Penetapan Pemenang Pemira Unud 2025 pada Rabu, (10/12/2025) di Ruang Bangsa Lantai 3 Gedung Rektorat Unud, Jimbaran.
Proses pemungutan suara dalam perhelatan pemira BEM PM Unud 2025 telah berlangsung pada tanggal 8 dan 9 Desember 2025 dengan rentang waktu pemilihan pada pukul 08.00 WITA-16.00 WITA. Seusainya, dilaksanakan rekapitulasi suara yang disaksikan oleh Bawasra, DKPP, dan ketua KPRM. “Kita (Bagus Agastia Ketua KPRM, Putra Sentana Ketua Bawasra, dan Arma selaku perwakilan DKPP-red) kumpul di USDI, kita sama sama ngelihat prosesnya, terlihat suaranya berapa, setelah itu selesai kita rekam kita kasi tau paslon,” papar Bagus Agastia ketika menjelaskan mekanisme rekapitulasi suara pada (10/12/2025). Adapun hasil rekapitulasi suara yakni, pasangan 01 Dede-Devani memperoleh 499 suara, paslon 02 Owen-Sabrina memperoleh 1.914 suara, dan paslon 03 Gung Pram-Gus Duta dengan 1.847 suara.
Agenda dilanjutkan dengan Sidang Penyelesaian Sengketa Pemira yang dibuka sekitar pukul 20.50 WITA, diselingi musyawarah Bawasra, hingga puncaknya pada Sidang Pleno Paripurna Penetapan Pemenang Pemira Unud. Hasil sidang penyelesaian sengketa dan musyawarah Bawasra dituangkan dalam Putusan Pertama Nomor 01/PSPP/2025/BAWASRA.UNUD dan Putusan Kedua Nomor 02/PSPP/2025/BAWASRA.UNUD. Berdasarkan putusan tersebut, pasangan calon Owen–Sabrina dijatuhi sanksi berupa pemotongan suara sebesar 20% dan pasangan Dede-Devani mendapat sanksi berupa pemotongan suara sebanyak 15%, sesuai dengan Peraturan Bawasra Nomor 3 Tahun 2025.
Beranjak dari putusan tersebut, rekapitulasi suara setelah pemotongan menunjukkan perubahan sebagai berikut; Paslon 01 dengan 424 suara, Paslon 02 dengan 1.531 suara, dan Paslon 03 dengan 1.847 suara. Dengan demikian, Gung Pram-Gus Duta ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden BEM PM Unud terpilih.
Agenda berlanjut dengan pembacaan berita acara pemenang pemira dalam Sidang Pleno Paripurna Penetapan Pemenang Pemira Unud 2025 pada (10/12/2025) sekitar pukul 03.55 dini hari. Namun, sebelum ketua KPRM membacakan berita acara, paslon 01 dan paslon 02 beserta sebagian mahasiswa lainnya yang berada di dalam ruang sidang beranjak meninggalkan ruangan. Kendati demikian, pembacaan berita acara tetap dilanjutkan oleh Ketua KPRM.
Berkaitan dengan kejadian dalam sidang tersebut, Bagus Agastia Manik Prabawa selaku ketua KPRM menanggapi “Aku mungkin pernah di posisi kek gitu ya, mungkin sakit hati, kecewa, cuma ya ini yang namanya sebuah perjuangan…ini bukan tujuan akhir…jadikan ini pembelajaran untuk temen-temen selanjutnya.” Lebih lanjut, Bagus turut menjelaskan mengenai rangkaian sidang yang berlangsung cukup lama. “Kita nargetinnya, palingan jam 2 udah selesai, atau gak jam 1 (dini hari-red) paling lama gitu. Cuman kan kita gatau dinamika yang terjadi waktu sidang,” jelas Bagus Agastia.
Selain dinamika jelang penetapan pemenang, sebagai ketua penyelenggara perhelatan demokrasi Unud 2025, Bagus Agastia juga turut menyoroti angka pemilih dan kesadaran mahasiswa Unud dalam menyambut pemira. Jika menengok pada perhelatan tahun lalu, terdapat 5.618 mahasiswa yang menggunakan hak suaranya, sedangkan tahun ini mengalami penurunan menjadi 4.260 suara. Berkenaan dengan hal tersebut, Bagus Agastia berharap pemilihan ketua KPRM dapat dilakukan lebih awal. Sebab menurutnya, “Membangun sebuah awareness itu sangat susah gitu. Harapannya pemilih bisa bertambah, trus antisipasi peserta juga bisa lebih besar,” pungkas Bagus Agastia.
Setali tiga uang, Gung Pram dan Gus Duta turut melirik penurunan jumlah pemilih dalam pemira. Pasangan nomor urut 03 itu mengatakan bahwa hal tersebut menjadi pelajaran besar bagi badan eksekutif mahasiswa untuk berbenah menjadi lembaga yang kredibel dan memperoleh kepercayaan mahasiswa serta memiliki langkah konkrit dalam gerakan yang berdampak baik untuk Udayana.
Ketika ditanya mengenai langkah awal selepas perhelatan pemira, Gung Pram menuturkan bahwa ia bersama Gus Duta akan merangkul paslon lainnya untuk menyatukan pandangan. “Langkah pertama yang kita lakukan pasti kita ingin menjalin komunikasi sama temen-temen paslon lain juga, karena mereka membawakan ide yang cukup hebat,” ujar Gung Pram ketika diwawancarai pada (10/12/2025). Lebih lanjut ia menjelaskan ingin mengadakan rekonsiliasi guna menyatukan pandangan untuk bisa membangun badan eksekutif mahasiswa yang dapat lebih merangkul dan menciptakan gerakan yang lebih masih dan produktif. “Karena sejatinya program yang kami bawakan tidak hanya atas wadah pemikiran kami aja, tapi bagaimana juga nantinya betul-betul punya satu tujuan yang sama gitu, untuk Udayana,” timpal Gus Duta. Baik Gung Pram maupun Gus Duta, keduanya tak menampik adanya kemungkinan merangkul paslon lainnya untuk bergabung dalam pelayaran pemerintahan Langkah Bakti Udayana. “Kita pasti akan mengajak mereka, mungkin beberapa…tentunya melalui prosedur kita terlebih dahulu ya, biar gak istilahnya ‘bagi-bagi jabatan’ atau ‘bagi-bagi kue’,” imbuh Gung Pram.
Penulis: Gung Putri
Penyunting: Putri Wara

