Agenda Penetapan Nomor Urut: Tiga Paslon Siap Berkontestasi dalam Pemira 2025
Menuju perhelatan Pemira tahun 2025, Komisi Pemilu Raya Mahasiswa (KPRM) Unud kembali menggelar agenda pengundian nomor urut di Gedung Lantai 1 Fakultas Pariwisata Unud, Kampus Sudirman, Denpasar, pada (06/11/2025). Agenda tersebut sempat tertunda beberapa jam akibat kendala ketersediaan ruangan.
Jelang penghujung tahun 2025, Universitas Udayana akan menyongsong pesta demokrasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM PM-Unud periode 2026. KPRM telah melangsungkan rapat pleno penetapan peserta pemira secara terbuka. Hasilnya menetapkan enam peserta sebagai Capres dan Cawapres BEM PM-Unud yang akan maju dalam Pemira Unud mendatang. Ketiga paslon tersebut yakni pasangan Matthew Owen Van Fredlian (Matthew Owen) dan/bersama Sabrina Ratu Cahaya (Sabrina), pasangan I Gusti Agung Ngurah Oka Paramahamsa (Gung Pram) dengan Ida Bagus Putu Isma Ananduta (Gus Duta), serta pasangan Made Pasek Gautama (Made Gautama) dan Kadek Devani Cahya Wira Putri (Devani).
Selang sehari, KPRM kemudian melangsungkan agenda pengundian nomor urut yang dihadiri sejumlah tim masing-masing paslon serta disaksikan pula oleh perwakilan DPM PM, BEM PM, Badan Pengawas Pemira (Bawasra), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemira (DKPP) serta sejumlah undangan lainnya. Awalnya, disebarkan selebaran pengumuman bahwa kegiatan tersebut bakal berlangsung pada pukul 16.30 WITA, tetapi akibat kendala ketersediaan ruangan, acara baru dapat dimulai sekitar pukul 19.15 WITA. “Kami sudah memberitahu akan menggunakan ruangan ini jam 3 dan dia (pegawai pengurus peminjaman ruangan–red) menyepakati itu. Pas tadi kami sampai, ternyata (ruangan) baru bisa digunakan jam 6,” terang Bagus Agastia Manik Prabawa, ketua KPRM Unud, ketika diwawancarai pada (06/11/2025).
Sama seperti tahun sebelumnya, agenda pengundian mengadopsi mekanisme pengundian dari KPU yang dilakukan dengan dua tahap, yakni pengambilan nomor antrian (oleh cawapres) lalu pengambilan nomor undian (oleh capres). Riuh tepuk tangan terdengar dari hadirin ketika gulungan kertas undian dibuka serentak oleh para capres. Paslon Made Gautama dan Devani memperoleh nomor undi 1, disusul Matthew Owen dan Sabrina sebagai paslon nomor urut 2, serta paslon Gung Pram dan Gus Duta dengan nomor urut 3. Seusai itu, agenda berlanjut menuju pembacaan Deklarasi Pemira Damai Universitas Udayana 2025. Bagus Agastia selaku ketua KPRM kemudian menuturkan bahwa masa kampanye akan berlangsung selama satu bulan terhitung setelah agenda penetapan nomor undi usai.
Pada konferensi pers yang diadakan pasca agenda pengundian nomor urut, para paslon menuturkan segenap hal yang melatarbelakangi serta menjadi dorongan mereka untuk maju dalam kontestasi tahun ini.

Paslon-Paslon Nomor Urut 1 Made Gautama (kanan) dan Devani (kiri)
“Saya memiliki keresahan terkait…bagaimana ormawa yang saya sedang jalani saat ini…banyak hal-hal di luar dari tupoksi saya (sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga BEM Unud), yang saya nilai memang masih kurang dan sangat berpotensial untuk ditingkatkan dan perlu direproduksi kembali…Itulah yang menjadi semangat kami dalam menyusun sebuah nama kabinet yaitu Kalibrasi Cita Udayana,” tutur Made Gautama. Senada dengan rekannya, Devani mengaku memegang visi yang sama dengan Made Gautama. “Saya merasa bahwa ini bisa menjadi titik balik kami untuk membantu membenahi dan membawa kembali kepercayaan dari teman-teman mahasiswa maupun masyarakat kepada BEM-PM, terkait dengan Kalibrasi Cita Udayana…konsep yang kami bawa adalah bagaimana kita mempresisikan kembali alurnya yang mana marwah BEM ini itu adalah berupa solutif, netral dan juga representatif” imbuh cawapres nomor urut 1 tersebut.

Paslon-Paslon Nomor Urut 2 Matthew Owen (kanan) dan Sabrina (kiri)
Matthew Owen dan Sabrina mengutarakan pandangan mereka terkait berbagai dinamika yang belakangan ini terjadi di Unud yang menyebabkan tingkat kepercayaan mahasiswa begitu rendah. Paslon nomor urut 2 tersebut juga mengungkap persoalan fungsi serta intisari keberadaan BEM yang turut menjadi sorotan mereka. “Kami ingin BEM menjadi badan eksekutif mahasiswa, bukan badan event mahasiswa,” ujar Matthew Owen. Selaras dengan tajuk kabinetnya yakni Buka Jalan, Sabrina menyampaikan harapan yang ingin dicapai “Harapan kami tentunya membukakan jalan kepada mahasiswa, teman-teman kami…supaya nantinya terdapat perubahan dan juga harapan yang terang untuk kita semua, untuk membangun ruang aman terutama kepada perempuan dan mahasiswa yang lemah,” papar Sabrina. Lebih lanjut, Matthew turut menerangkan, “Buka Jalan itu to the point begitu ya…kita sering mendengar ya dari temen-temen forum agama dan paguyuban yang perlu di rangkul. Sehingga buka jalan itu artinya benar-benar kita buka jalan dari BEM ke forum agama, paguyuban, dan 13 fakultas,” tandas capres nomor urut 2 tersebut.

Paslon-Paslon Nomor Urut 3 Gung Pram (kanan) dan Gus Duta (kiri)
Pasangan nomor urut 3, Gung Pram dan Gus Duta meramu dan merangkum permasalahan di lingkungan Unud yang disematkan dalam penamaan kabinet Langkah Bakti Udayana. Gung Pram menguraikan, “B-A-K-T-I itu kami bedah menjadi lima prinsip utama, pertama B itu “Bersinergi”, A itu “Akselerasi Prestasi”, K itu “Katalisator Perubahan”, T itu “Transparansi dalam Mewujudkan Lembaga”, (dan) I itu adalah “Inovatif dan Kreatif dalam Gerakan.” Capres nomor urut 3 itu melihat bahwa terdapat banyak permasalahan yang tidak mampu dijawab oleh pemimpin-pemimpin di lingkup Universitas Udayana saat ini dan ia bersama rekannya akan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menuangkan aspirasinya. Gung Pram turut menyorot soal wajah demokrasi di Udayana di hari ini. “Demokrasi Udayana saat ini masih dalam tahap pembelajaran…dibutuhkan…wujud-wujud pemimpin yang bisa mencerdaskan dan juga mengatur supaya teman-teman di lingkungan Universitas Udayana itu bersinergi. Kami berdua berkomitmen untuk saling mengajak mahasiswa Universitas Udayana dalam rangka membangun ide-ide dan semangat-semangat kita,” jelas Gung Pram.
Penulis: Gung Putri
Penyunting: Putri Wara
Reporter: Gung Putri, Sayu, Perthiwi

