“Kontribusi yang dapat kita berikan dalam penyelenggaraan Student Day tahun ini hanya buku panduan Student Day 2014, name tag, dan stiker.” ujar Ni Nyoman Clara Listya Dewi selaku Ketua Student Day 2014.
Baju kaos Student Day merupakan identitas bagi mahasiswa baru maupun mahasiswa lama yang telah mengikuti serangkaian kegiatan yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Pemerintahan Mahasiswa Universitas Udayana (BEM-PM Unud). Pelaksanaan Student Day kali ini terlihat janggal dikarenakan maskot pelaksanaan kegiatan tersebut sepi tanpa kehadiran baju kaos Student Day.
“Jadi dana kemahasiswaan awalnya memang banyak, tapi dikurangi hingga 54%. Karena terkait dengan kebijakan-kebijakan yang langsung dari pusat, dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), kemudian kebijakan mengenai Uang Kuliah Tunggal (UKT) itu sendiri.” tutur Clara. Tujuan dari pengurangan dana tersebut adalah pengefisienan dalam melakukan kegiatan seperti Student Day. Sehingga panitia Student Day memutuskan untuk tidak menyediakan baju kaos Student Day.
Clara juga menambahkan, baju kaos Student Day itu hanya sebuah identitas, kemudian mereka mencari solusi agar bisa menyamakan atribut peserta pada hari kedua pelaksanaan Student Day (23/8). Hari pertama, panitia menyepakati peserta untuk menggunakan baju batik, dan hari kedua mereka menggunakan baju kaos putih polos tanpa motif dan tanpa nama yang bisa dibeli dimana saja. “Kita kembalikan lagi ke mahasiswa, toh juga tidak memberatkan karena bisa diakses dan dibeli di mana saja.” tambahnya.
“Waktu kami mendapat pemberitahuan terkait penyesuaian anggaran, langkah yang kami ambil selanjutnya adalah dengan memprioritaskan program mana yang urgent yang harus dilaksanakan, dan mana yang tidak urgent ditunda dulu.” jelas Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan (BAK) Unud, Drs. IGN Indra Kecapa, M. Ed. Bukan hanya dana untuk kegiatan kemahasiswaan yang terkena dampaknya, terdapat 10 kegiatan BAK yang tidak dijalankan untuk tahun ini dikarenakan dampak dari penurunan anggaran tersebut. “Dana Student Day bukan dikurangi, tapi disesuaikan dengan realitas yang diterima.” tambah Kepala BAK dengan tegas.
Tanggapanpun bermunculan dari mahasiswa baru maupun mahasiswa lama yang mengikuti kegiatan Student Day 2014. “Saya kurang setuju dengan peniadaan baju kaos Student Day. Setidaknya itu merupakan kenang-kenangan karena kami pernah mengikuti pelaksanaan kegiatan Student Day, kalau sertifikat itu saja tidak cukup karena kan tidak bisa dipakai seperti halnya baju”, tutur David Ario Mulyo Irawan, mahasiswa baru jurusan Arsitektur Fakultas Teknik. Beda halnya dengan mahasiswa baru tadi, “Saya setuju saja dengan peniadaan baju kaos Student Day, pasti panitia punya alasan juga dengan peniadaan tersebut, yang terpenting juga mengirit biaya jika sudah punya baju kaos putih polos”, ujar Ni Luh Riska Wiryantini, mahasiswa jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian angkatan 2013 yang mengikuti Student Day tahun ini. (YRS/Maya)