Pergantian Malam, Kuta Ku Malang

Bagi para wisatawan, berlibur ke Bali belum lengkap rasanya jika belum menikmati indahnya Pantai Kuta. Pantai yang terkenal dengan keindahan sunset-nya ini memang memiliki daya tarik luar biasa. Tapi sayang, sebagai salah satu objek wisata andalan Bali, Kuta seolah tak pernah lepas dirundung masalah. Paling sering adalah masalah sampah. Sampai-sampai majalah Time menjuluki Bali sebagai “pulau neraka.”

Pantai Kuta memang tidak bisa lepas dari sampah. Terlebih lagi di pengujung tahun ini. Dimana banyak wisatawan yang memilih menghabiskan malam pergantian tahun bersama indahnya gelap malam Pantai Kuta. “Biasanya di malam pergantian tahun banyak wisatawan yang kalap dan lupa diri dengan kebersihan,” ungkap salah seorang pedagang asongan di Pantai Kuta, I Ketut Suryawan.

Beragam upaya telah dilakukan. Salah satunya menambah tenaga kebersihan yang melibatkan seluruh pedagang asongan untuk membersihkan sampah. Tapi hasilnya, Kuta tetap sulit terbebas dari sampah. “Memang masih bisa diatasi dengan cara dibersihkan, tapi jika ini terus dibiasakan akan membuat pantai menjadi kumuh dan dekil,” tambah Suryawan.

Melihat kenyataan yang terjadi, jelas para wisatawan bertanggung jawab moral atas kondisi sampah pada saat pergantian tahun 2015. Mengingat, Kuta menjadi salah satu ikon pariwisata Bali. “Kalau sampah yang berkaitan dengan pergantian tahun baru kami nggak bisa berbuat banyak, kami hanya bisa melakukan pembersihan saja,” tambah Sutapa.

Pasrah jelas bukan sebuah solusi. Jika tak ingin sebutan “pulau neraka” mencuat untuk kedua kalinya, Bali harus berbenah. Terutama dalam menangani masalah sampah ketika pergantian tahun 2015. Sehingga di pergantian tahun selanjutnya, pantai kuta mampu bebas dari berbagai sampah.  (kdy)

 

 

 

 

 

 

You May Also Like