Muncul nama lama dan nama baru dalam acara serangkaian lomba puncak HUT Persma Akademika yang diselenggarakan hari Minggu (23/3), bertempat di Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Jalan Raya Puputan Niti Mandala, Renon, Denpasar.
Acara serangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-31 Persma Akademika Universitas Udayana saat ini telah sampai di grand final. Grand final ini dilaksanakan usai menjelajah kader-kader jurnalis di 3 wilayah berbeda se-Bali. Wilayah I yang terbagi atas tiga kabupaten yakni Denpasar, Badung, dan Tabanan digelar di SMA Negeri 1 Abiansemal . Wilayah ini diikuti oleh lima belas peserta dan menyumbang delapan finalis ke grand final.
Disamping itu wilayah II yang terbagi atas empat kabupaten yakni Klungkung, Bangli, Karangasem, dan Gianyar berhasil menyumbang sedikitnya tiga finalis ke grand final. Wilayah yang lombanya dilaksanakan di SMA Negeri 2 Semarapura ini awalnya diikuti oleh lima peserta saat seleksi di wilayah. Sedangkan wilayah III yang mencakup kabupaten Buleleng dan Jembrana dilaksanakan di SMA Negeri 1 Seririt berhasil menghimpun enam peserta yang kemudian juga menyumbang tiga finalis ke grand final.
Usai menjelajah kader-kader jurnalis ke 3 wilayah tersebut dengan acara workshop dan penyisihan lomba kording, kini peserta yang lolos penyisihan di wilayah masing-masing melaksanakan grand final di Denpasar. Grand final yang bertempat di Aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali (Disdikpora), Minggu (23/3) itu mempertemukan 14 finalis, yakni SMA Negeri 8 Denpasar, SMA Negeri 1 Kuta, SMA Negeri 6 Denpasar, SMA Negeri 3 Denpasar, SMA Tunas Daud, SMA Negeri 1 Denpasar, SMA Negeri 4 Denpasar, SMA Negeri 1 Abiansemal, SMA Negeri 2 Semarapura, SMA Negeri 2 Amlapura, SMA Negeri 1 Sukawati, SMA Negeri 1 Malaya, SMA Bali Mandara dan SMK Negeri 4 Negara.
Dimulai sekitar pukul 09.15 Wita, lomba yang bertemakan “Polemik Reklamasi : Pentingnya Independensi dalam Media” itu akhirnya dimenangkan oleh SMA Negeri 3 Denpasar sebagai juara pertama, SMA Tunas Daud sebagai juara kedua, SMA Negeri 2 Semarapura sebagai juara ketiga, SMA Negeri 2 sebagai harapan satu, SMA Negeri Bali Mandara sebagai harapan dua, dan terakhir dimenangkan oleh SMA Negeri 1 Melaya sebagai harapan tiga . Sebelumnya SMA Negeri 3 Denpasar juga meraih juara pertama saat penyisihan di wilayah I. Salah satu anggota jurnalisnya Ni Putu Pande Widya Purnama Sari mengaku sangat senang karena bisa mendapatkan juara. “Perasaan kami sangat senang karena pada saat tahun lalu lomba news paper sempat jatuh dan sekarang bisa naik lagi. Sekarang sudah setara dengan apa yang kita lakukan”, terang siswi yang akrab dipanggil Widya ini.
Disamping itu Widya yang juga menjabat sebagai redaktur pelaksana ini mengaku, persiapan yang dilakukan oleh tim jurnalis Trisma sangat berat, menjelang sekitar 2 minggu sebelum lomba sudah mulai mencari siapa saja anggota-anggota yang akan ikut dalam lomba. Dirinya juga mengaku untuk mencari sepuluh orang dari sekian anggota yang banyak itu sangat sulit. Namun demikian dirinya juga tak menutup-nutupi segala hambatan pada saat lomba. ” Kita ada beberapa hambatan seperti printer, ada panitia yang komentar soal foto. Sebenarnya foto kita sudah bagus tapi karena printer yang bermasalah jadinya aneh”, imbuhnya.
Tidak hanya itu, terdapat 8 rubrik yang dilombakan dalam acara puncak HUT Persma Akademika ini, yaitu rubrik Laporan Utama dimenangkan oleh SMA Negeri 1 Sukawati (Suksmania), rubrik Wawancara Langsung dimenangkan oleh SMA Negeri Bali Mandara (EXPRESS), rubrik Artikel dimenangkan oleh SMA Negeri 2 Amlapura (Metropolitan Reklamasi), rubrik Tajuk Rencana dimenangkan oleh SMA Tunas Daud (Cross D’Line), rubrik Resensi dimenangkan oleh SMA Negeri 3 Denpasar (INDI3), rubrik Profil dimenangkan oleh SMA Negeri 2 Semarapura (SMAR*T), rubrik Artistik dimenangkan oleh SMA Negeri 3 Denpasar (INDI3), dan terakhir rubrik Foto yang dimenangkan oleh SMA Tunas Daud(Cross D’Line).
Tak Menyangka
Juara pertama sudah berhasil diraih oleh SMA Negeri 3 Denpasar. Di tempat kedua disusul oleh SMA Tunas Daud serta SMA Negeri 2 Semarapura yang menempati posisi ketiga. Pembina SMA Tunas Daud, Wayan Tauri Prajayana mengatakan perjuangan para peserta Tunas Daud tidak gampang, apalagi dirinya mengaku pada saat penyisihan di wilayah hanya menempati posisi kelima. ”Cuma saya tidak menyangka kita sampai juara dan saya salut sama mereka. ”, terangnya.
Dia menambahkan, pada saat diumumkan lolos ke grand final, Tunas Daud sudah tahu akan bertemu dengan SMA/SMK lain yang menjadi juara di wilayah-wilayah mereka. Maka dari itu, semua peserta didiknya habis-habisan sampai ada yang sakit karena begadang dan ada pula yang mengalami kecelakaan. “Karena mereka (peserta Tunas Daud) ingin yang terbaik, bahkan ada anak didik kami yang sampai kecelakaan, sehingga mengakibatkan Wali Kelas mereka mengaku muridnya tidak masuk dikarenakan sakit. Akibat kejadian tersebut, anak didik kami ada delapan orang pada saat itu akhirnya. Hal ini juga tidak terlepas daripada peran serta Pembina SMA Negeri 3 Denpasar yang bersedia pula membagi ilmu bersama-sama dengan kami, sehingga kami yang awalnya di wilayah menempati posisi kelima menjadi posisi dua. Kami sangat bersyukur sekali”, imbuhnya. (Sui, YRS)