Workshop Jurnalistik 2010 dalam Nuansa Berbeda

Dengan mengambil konsep yang sedikit berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, acara yang mencangkup seluruh wilayah Bali ini, berlangsung tanggal 20-21 Februari dan 6-7 Maret 2010.

Pelatihan Jurnalistik

Acara tahunan ini merupakan serangkaian acara HUT Pers Mahasiswa (Persma) Akademika Universitas Udayana (Unud) ke 27. Workshop ini, seperti konsep Gema Jurnalistik tahun-tahun sebelumnya, menyasar pelajar SMA/SMK se-Bali. Namun, untuk workshop ini, yang sebelumnya hanya terpusat di Denpasar, kini langsung bergerak menyasar ke tiap-tiap daerah yang berbeda. Yang berlangsung di 6 kabupaten/kota di seantero wilayah Bali. “Istilahnya, kita mulai melakukan ‘jemput bola’. Agar peserta banyak yang tertarik,” terang Angga Prayoga, Ketua Panitia HUT Persma Akademika Unud. Kegiatan yang memang bertujuan untuk merangsang kembali minat pelajar dalam bidang jurnalistik ini pun, menjadi satu hal yang perlu dipertahankan eksistensinya. Ditambahkan angga bahwa pada akhirnya hanya 6 wilayah (kabupaten) yang siap jadi tuan rumah workshop jurnalistik. Ini pun menjadi perhatian karena beberapa wilayah terpaksa bergabung dengan wilayah lain yang terdekat. “Karena sampai batas waktu yang ditentukan. Ada wilayah (kabupaten) yang pesertanya cuma 1 sampai 2 team saja,” kata pria yang terdaftar sebagai mahasiswa fakultas Kedokteran Hewan ini. Dengan melihat itu, tepatlah untuk workshop periode tahun ini mengambil tema ‘Merangsang Kembali Gairah Jurnalistik di Kalangan Pelajar’.

Mengulas kembali tentang kegiatan workshop, acara ini merupakan agenda tahunan serangkaian acara jadinya Persma Akademika. “Ini memang agenda tahunan yang rutin digelar. Dengan format yang sedikit berbeda tiap tahunnya,” ungkap Okrina, Ketua Unit Pimpinan Umum Persma Akademika periode 2009/2010. Adapun rangkaian kegiatan workshop ini dimulai dengan memberi pelatihan jurnalistik kepada siswa-siswi SMA/SMK. Dilanjutkan dengan kompetisi lomba kording pada hari berikutnya. Dan terakhir diberikan pelatihan blog pada sore harinya. “Serangkaian acaranya sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Yaitu pelatihan jurnalistik dan lomba kording. Tapi untuk tahun ini, kita sertakan pula pelatihan blog,” terang pemilik nama lengkap Okrina Triwidanti ini.

Pelatihan blog ini semata-mata dilakukan mengingat pada jaman yang sudah semakin maju ini, kapasitas internet sangat diperhitungkan. “Pelatihan blog sebagai media pengganti kording yang konvensional memang harus mulai diterapkan,” ungkap Anton Muhajir, Pengelola balebengong.net dan pendiri Sloka Institute, Lembaga Pengembangan Media, Jurnalisme, dan Informasi di Denpasar, Bali. Ditambahkan Anton, yang juga alumni dari Persma Akademika, bahwa dengan blog, kelompok jurnalistik sampai masyarakat umum pun dapat menulis hal-hal yang bermanfaat di blog. Tanpa harus keluar uang banyak untuk membuat di media kertas.

Berbicara kembali pada pelatihan jurnalistik, pemberian materi-materi jurnalistik diberikan serempak di 3 wilayah berbeda pada putaran pertama, yaitu tanggal 20 Februari 2010. Wilayah ini meliputi Kabupaten Jembrana, yang bertempat di SMAN 1 Negara. Kemudian Denpasar dengan Kabupaten Badung, mengambil lokasi di SMAN 4 Denpasar. Dan Klungkung yang menjadi satu dengan Karangasem dan Bangli, bertempat di SMAN 2 Semarapura.

Dalam kegiatan ini, para peserta diberikan pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan menjadi seorang jurnalistik yang handal. Dalam pelatihan ini diberikan 5 materi bagi peserta. Yaitu Pentingnya Jurnalistik, Apa Itu Berita dan Teknik Wawancara, Penulisan Berita Kisah, Penulisan Artikel dan terakhir materi Layout dan Fotografi.

Pada hari berikutnya tanggal 21 Februari 2010, di tempat yang sama, diadakan lomba kording pada pagi sampai sore hari. Di sini akan dinilai kreatifitas peserta menerapkan ilmu mereka ditambah pelatihan yang diberikan pada hari sebelumnya. “Ini sebagai ajang tingkat pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan,” terang Angga. Ditambahkannya, dalam perlombaan ini akan dinilai beberapa rubrik.  Yaitu Laporan Utama, Wawancara Telanjang, Resensi, Tajuk Rencana, Artikel dan Profil serta Artistik kording peserta.

Lomba kording yang merupakan serangkaian kegiatan workshop, kali ini membuat suatu gebrakan baru. Karena memang untuk tahun ini, dalam ajang perhelatan kreatifitas para pelajar itu, mengambil sesuatu yang berbeda. “Sesuai saran dari Walhi (Wahana Lingkungan Hidup), mulai kita terapkan penggunaan bahan-bahan daur ulang dan ramah lingkungan,” tambah Angga. Para peserta mulai memanfaatkan bahan dari daun kering, botol plastik bekas, bambu dan sebagainya. Karena memang pada lomba kording sebelumnya masih menggunakan bahan baku sterofoam yang tidak ramah lingkungan.

Seusai penerjaan kording, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan blog selama 3 jam sampai jam 6 sore oleh rekan-rekan dari Bali Bloggers Community (BBC). Puncak dari acara ini adalah pengumuman pemenang lomba kording di setiap wilayah. Dan para bagi team yang lolos kualifikasi  berhak untuk mewakili daerahnya untuk ke grand final lomba kording di Denpasar.

Workshop yang diadakan pada putaran kedua juga memiliki susunan acara yang sama. Dengan menggambil waktu 6 dan 7 Maret 2010, bertempat di tiga wilayah berbeda. Yaitu Gianyar di SMAN 1 Gianyar, Tabanan di SMAN 1 Tabanan dan Singaraja di SMAN 1 Singaraja. “Maunya sih tanggal 27-28 Februari untuk putaran kedua. Dan tanggal 7 Maret untuk Grand final. Tapi ternyata ada rahinan Saraswati,” ungkap Angga yang juga anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bali ini.

Dari seleksi wilayah yang diadakan tersebut menghasilkan juara-juara yang bertarung di grand final. Yaitu dari Jembrana, SMAN 1 Negara, SMAN 1 Melaya dan SMAN 2 Negara. Dari Tabanan, SMAN 1 Tabanan, SMAN 1 Penebel dan SMAN 1 Kediri. Dari Denpasar-Badung, SMAK Soverdi Tuban, SMAN 3 Denpasar, SMAN 4 Denpasar, SMAN 6 Denpasar. Dari Gianyar, SMAN 1 Sukawati dan SMAN 1 Payangan. Dari  Klungkung-Karangasem-Bangli, SMAN 1 Semarapura dan SMAN 2 Semarapura. Dari Singaraja, SMAN 1 Singaraja dan SMAN 4 Singaraja. Merekalah yang akan berjuang di grand final yang bertempat di Kampus Sastra, Jalan Pulau Nias, Denpasar pada 13 Maret 2010.

You May Also Like