Unud Ramaikan Aksi 28 Januari

Demo depan BI

Obral janji para penguasa yang berujung kritik para kader muda. Mahasiswa dan LSM melakukan demonstrasi secara serentak se-Indonesia pada tanggal 28 Januari 2010 kemarin. Tak terkecuali Unud.

Demonstrasi yang dilakukan dibeberapa wilayah Indonesia nampaknya membangkitkan  semangat mahasiswa Universitas Udayana (Unud) untuk turut ambil bagian dalam kegiatan serupa. Beratapkan Badan Ekskutif Mahasiswa, ratusan mahasiswa Unud turun kejalan untuk menyampaikan keluhan-keluhan mereka terhadap program kerja SBY-Boediono. Dengan membawa bendera Universitas Udayana  rombongan demonstran ini memulai aksinya di jalan sudirman tepatnya di depan kampus Unud sudirman. Dengan pimpinan dari beberapa anggota BEM, demonstrasi ini dimulai dengan pernyataan yang mengkritisi program kerja yang telah dilaksanakan oleh sistem pemerintahan SBY-JK. Mulai dari kasus bank century yang tak kunjung usai sampai pada sistem pemerintahan SBY-JK yang dinilai nihil. “program-program yang ditetapkan pemerintah hanya sekedar janji, tidak ada tindakan relevan untuk mewujudkan program yang telah dcanangkan”teriak Adji Prakoso, koordinator lapangan aksi. Seusai pembacaan sumpah mahasiswa serta orasi-orasi yang dilakukan di depan kampus sudirman, para demonstran pun menuju ke tempat utama. Dengan dampingan dari pihak kepolisian setempat para demonstran menuju Bank Indonesia yang merupakan tujuan selanjutnya. Dengan poster-poster sederhana bertuliskan pernyataan yang mengkritisi sistem kerja 100 hari, rombongan pun bergegas menuju bank Indonesia.

Mobil Pengawal Demo

Meskipun   mendapat   penjagaan  dari  pihak  kepolisian  di area  Bank Indonesia, mahasiswa tetap berusaha maju berada dibarisan terdepan sejajar de ngan pihak kepolisian. Gerbang Bank Indonesia yang tertutup    tak meng halangi semangat mahasiswa Unud untuk meneruskan aksinya. Adji Prakoso menyampaikan bahwa semua program-program yang dijanjikan oleh pemerintah dan pasangan sby-boediono hanyalah sekedar janji. Tidak ada tindakan relevan yang ditunjukkan oleh pasangan tersebut untuk memperbaiki masalah-masalah yang terjadi. Kasus-kasus korupsi  pun sempat menjadi salah satu keluhan dalam demonstrasi tersebut. “para pihak terkait tidak menuntaskan kasus korupsi hingga keakarnya” seru Adji Prakoso lagi. Program-program kerja yang dijanjikan oleh para menteri diberbagai bidang ternyata tidak dapat dipercaya. Tidak ada suatu kemajuan dalam bidang yang mereka bidangi. Selain itu terdapat keluhan terhadap  pihak-pihak yang bertugas untuk mengusut secara tuntas scandal-scandal layaknya bank century. Sampai saat ini, pihak yang bertanggung jawab terhadap perkara Bank Century tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut sampai keakar-akarnya. Program kerja 100 hari SBY-boediono yang semula memberikan pengharapan yang besar ternyata hanya dapat menghasilkan demonstrasi diberbagai universitas.

Menariknya, kali ini Unud melakukan tindakan yang sama dengan demonstrasi kriminalisasi KPK di depan POLDA Bali beberapa bulan lalu; pelepasan 3 ekor tikus diarea.  Pelepasan 3 ekor tikus tersebut merupakan pengharapan agar semua kasus-kasus yang terjadi di Indonesia dapat segera diselesaikan. “dengan pelepasan tiga ekor tikus ini diharapkan para pihak terkait dapat memberantas para koruptor sampai ke akar-akarnya” ujar Agus Purnomo yang merupakan Presiden BEM PM Unud. Banyak hal yang menjadi topic dalam 100 pemerintahan SBY-Boediyono yang menjadi perhatian dalam demontrasi tersebut. Tapi secara keseluruhan hal-hal layaknya korupsi dan kegagalan sistem pemerintahan yang menjadi sorotan utama dalam demonstrasi kali ini.

Dengan masa 100 orang aksi yang diikuti masa dari BEM, Pers Mahasiswa “Akademika”, dan GMNI DPC Denpasar membuktikan bahwa mahasiswa di Bali sangat peduli terhadap keadaan Negara ini bukan lagi mahasiswa pasif yang acuh. Semoga kritikan yang mengalir dari mahasiswa dan LSM seluruh Indonesia termasuk Unud memberi masukan kepada pejabat Negara agar bertindak sesuai janji. Tabik!

(eka ari)

You May Also Like