Arkeologi Unud Gelar Pekan Budaya 2016

Mahasiswa jurusan Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana menyelenggarakan pameran budaya yang bertajuk Pekan Budaya 2016 di gedung FIB, Universitas Udayana.

Warga Mahasiswa Arkeologi (WARMA) menyelenggarakan Pekan Budaya 2016 ini selama satu minggu, yaitu dari tanggal 28 Maret hingga 2 April 2016. Tema besar dari acara ini adalah Preservation of Culture.  Adapun rangkaian acara Pekan Budaya ini diawali dengan seminar nasional yang diselenggarakan hari ini Senin, 28 Maret 2016 dan merupakan acara pembuka dari 3 rangkaian acara lainnya.

Acara kedua yaitu Pameran benda-benda sejarah dari tanggal 28 maret sampai 2 april 2016 yang bertemakan “Pre-history of Bali Nusra” di Parkir Barat Fakultas Ilmu Budaya. Saat ditanya mengenai mengenai tema yang diambil, Heri purwanto selaku wakil ketua panitia Pekan Budaya 2016 menuturkan “untuk di wilayah Bali peninggalan-peninggalan dari zaman sejarah itu akan susah dibawa untuk dibuat pameran jadi kalau benda peninggalan zaman prasejarah peninggalannya yaitu berupa batu jadi akan mudah dibawa”.

Acara puncak Pekan Budaya 2016 akan diselenggarakan pada hari Sabtu, (2/4) yaitu berupa pertunjukan panggung budaya, Gita Bali Nusra yang dimulai pukul 15.00 WITA di Auditorium Widya Sabha Mandala, Prof. Ida Bagus Mantra, FIB.

Pekan Budaya dibuka melalui seminar nasional dengan tema “Tradisional Settlement of Bali Nusra” di Auditorium Widya Sabha Mandala, Prof. Ida Bagus Mantra, Fakultas Ilmu Budaya.

Seminar dibuka dengan tari tradisional Bali yang ditarikan secara apik oleh para penari tepat pukul 08.30 WITA, Senin (28/3), dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dan sambutan-sambutan dari ketua panitia, ketua HMJ Arkeologi, dan Dekan FIB. Acara secara resmi dibuka setelah pemukulan gong oleh Dekan FIB ditemani ketua HMJ Arkeologi dan ketua panitia Pekan Budaya 2016.

Heri purwanto yang juga merupakan mahasiswa Arkeologi angkatan 2013 menjelaskan bahwa Mahasiswa Arkeologi ingin mengkomunikasikan jurusan arkeologi kepada masyarakat, “Masyarakat kurang memahami peninggalan sejarah masa lalu sehingga kami ingin memperkenalkan lebih jauh lagi mengenai itu” ujarnya. Dia juga menambahkan Pekan Budaya ini diselenggarakan untuk memenuhi program kerja WARMA, “ tujuan secara intern acara ini untuk memperkuat hubungan intern antar mahasiswa arkeologi dan tujuan umumnya yaitu memasyarakakan arkeologi” imbuhnya.

Adanya Pekan Budaya 2016 ini diharapkan agar generasi muda atau masyarakat lebih memahami bagaimana pentingnya peninggalan arkeologi di BALI, NTB dan NTT. “Apalagi banyak peninggalan di tiga provinsi yaitu Bali, NTB dan NTB yang sudah ditetapkan sebagai objek wisata jadi setidaknya kita sebagai generasi muda selain memanfaatkan juga bisa melestarikan” ujar mahasiswa Arkeologi yang sedang menempuh semester 6 di Fakultas ilmu Budaya. (Tri, Aman, Mei)

 

You May Also Like