Gaul itu Nggak Galau!
Judul Buku : Ngaku Gaul Kok Galau
Pengarang : Khalilah Demunisa
Penerbit : Bunyan (PT Bentang Pustaka)
Kota Terbit :Yogyakarta
Tahun Terbit : 2014
Cetakan : Pertama, Februari 2014
“Tersenyumlah maka bahagia akan datang.” Kutipan kalimat ini mampu memotivasi kita untuk tetap bahagia dan semangat dalam menjalani hari-hari.
Istilah galau mungkin baru muncul belakangan ini. Namun fenomena galau sepertinya sudah semakin familiar dan banyak dialami oleh masyarakat luas terlebih para remaja. Karena emosinya yang masih labil, sering kali remaja mencurahkan kegalauannya pada hal-hal yang kurang tepat. Misalnya media sosial yang sebenarnya tidak mampu memberikan solusi atas kegalauannya tersebut.
Dalam buku ini dipaparkan pengertian galau dari beberapa ahli. Mungkin saja ada beberapa dari kita yang belum paham dengan istilah ini. Kata galau dijelaskan dengan cukup singkat sehingga pembaca mudah untuk memahaminya. Apakah keadaan galau sering kita rasakan? Mungkin kita tau penyebabnya, mungkin juga tidak, atau mungkin saja kita berpura-pura tidak mengetahuinya. Yang pasti, galau muncul disertai dengan penyebab. Penyebab inilah yang harus diperhatikan utnuk dapat mengambil langkah dalam penanganan galau tersebut.
Tentu saja. Ada banyak hal yang dapat membuat kita merasa galau. Buku ini juga memaparkan beberapa contoh masalah yang dapat memicu terjadinya galau, yaitu virus cinta, keluarga, prestasi, dan lainnya. Satu persatu penyebab galau ini dibahas hingga tuntas serta penyelesaian dan solusi yang dapat memotivasi agar galau tidak lagi menyerang kita ketika masalah-masalah tersebut datang. Karena galau bukan hanya mempengaruhi rohani kita, namun juga jasmani. Banyak hal yang menyebabkan galau muncul, sudah pasti banyak pula akibat yang ditimbulkannya. Seperti pusing, fobia, depresi, tekanan darah tinggi, asma, dan sebagainya.
Buku yang berjenis motivasi ini memberikan kita wawasan yang cukup luas bahwa memang menggalau itu adalah hal yang sangat merugi dan tidak bernilai. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi galau dapat ditemukan dalam buku ini. Ada banyak tips dari pakar ahli, serta mengambil dari sudut pandang agama. Penulis juga memberikan note yang diblok untuk memudahkan pembaca mengambil poin-poin penting. Penyampaian dalam buku ini menyenangkan dan mudah dipahami serta bahasanya yang ringan, membuat kita seakan berdiskusi dengan teman sebaya, hal ini memberikan kenyamanan bagi pembaca.
Namun ada beberapa poin yang membutuhkan pemahaman ekstra karena pembahasan yang kurang jelas dan beberapa kutipan dalam buku yang seharusnya diberikan tafsir yang dilengkapi dengan keterangan.
Secara keseluruhan, buku ini sangat memotivasi, mengajarkan kita untuk terus bermusabah diri. Dapat dibaca oleh semua orang, segala usia. Mampu membangkitkan kita dari keadaan galau dan semangat yang down. Karena memang galau bukan untuk remaja gaul, benar? Selain menguatkan pribadi secara umum, buku ini juga menggugah iman kita agar senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan Sang Pencipta. Karena hidup itu indah, buatlah indah dengan senyumanmu! (lul)
