Workshop Jurnalistik Wilayah Singaraja: Peserta Minim tak pudarkan Suasana Kompetisi.

Workshop jurnalistik dan pelatihan blog tingkat SMA/SMK se-Bali  yang diadakan oleh pers mahasiswa akademika unud wilayah singaraja hanya diikuti oleh empat  tim saja. Namun demikian, suasana kompetesi masih terlihat jelas ketika lomba kording berlangsung.

Merangsang kembali gairah jurnalistik di kalangan remaja. Inilah tema dalam kegiatan yang diadakan secara serentak di Singaraja, Gianyar dan Tabanan oleh persma Akademika Unud. Untuk wilayah Singaraja, workshop diadakan di SMAN 1 Singaraja. Peserta yang mengikuti  kegiatan tahunan ini adalah SMAN 4 Singaraja, SMKN 3 Singaraja, SMA LAB Undiksha dan tuan rumah yaitu SMAN 1 Singaraja. Minimnya peserta yang mengikuti kegiatan ini diakui oleh kepala SMAN 1 Singaraja merupakan rendahnya minat siswa terhadap dunia  jurnalistik di Singaraja. “ Saya berharap dengan acara dan tema tersebut, gairah jurnalistik di kalangan remaja dapat tumbuh dan berkembang sehingga dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain” paparnya ketika membuka acara tersebut.  Bapak paruh baya ini juga begitu apresiatif terhadap kegiatan ini, karena sangat jarang ada kegiatan yang serupa di Singaraja. “Kegiatan seperti ini sangat jarang ada di Singaraja sehingga saya berharap kegiatan ini tidak hanya sampai di sini” tambahnya sesaat sebelum meninggalkan ruang workshop.

Dalam workshop kali ini ada tiga acara yang dilaksanakan yaitu hari pertama 6 maret 2010 berupa pelatihan jurnalistik dan 7 maret 2010 yaitu lomba kording dan pelatihan blog. Pelatihan jurnalistik dilaksanakan di ruang multimedia SMAN 1 Singaraja. Ada lima materi yang diberikan dalam workshop tersebut. Materi itu meliputi berita langsung dan teknik wawancara yang diberikan oleh Dian Purnama, apa itu berita oleh Agus Purnomo, berita kisah oleh Adnyana Ole, Artikel oleh Intan Paramitha Apsari dan artistik dan layout oleh Dian Purnama. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 09:00 hingga pukul 17:00. Wahyuni, salah seorang peserta dari SMA N 4 singaraja mengaku sangat senang mengikuti kegiatan ini. “Saya seneng banget mengikuti kegiatan ini karena saya mendapatkan banyak ilmu yang tidak saya dapatkan di kelas” ujarnya di sela-sela kegiatan itu. Hal serupa juga diungkapkan Minanthi Danny Pratiwi. “ pelatihan semacam ini memang sangat dibutuhkan oleh para jurnalis di SMA-SMA seperti saya, karena biasanya mereka hanya mendapat materi tentang jurnalistik dari guru bahasa Indonesia saja atau pembinanya itupun sangat terbatas” papar ketua jurnalis majalah Mekar ini.

Hari kedua, 7 maret 2010 lomba kording dimulai dengan pengecekan barang-barang bawaan setiap tim oleh panitia. Tidak ditemukan satupun pelanggaran yang berarti. Lomba diadakan di ruang RTTC sekolah tersebut dari pukul 09:00 hingga 15:00. Setiap tim didampingi oleh pendamping kelompok untuk mengawasi peserta. Panitia pendamping berhak mengurangi poin peserta apabila ditemukan pelanggaran. Meski hanya diikuti oleh empat tim saja, suasana kompetisi sangat terlihat jelas di ruangan itu. Mereka dengan serius mengikuti setiap intruksi panitia mulai dari wawancara, menonton film untuk resensi dan masalah kebersihan. Tim artistic tiap tim juga begitu bersemangat dalam melakukan tugasnya. Hampir tidak ditemuka satupun pelanggaran selama lomba berlangsung.

Setelah lomba usai diadakan pelatihan blog untuk peserta yang ditunjuk oleh timnya di Lab. Computer. Dengan bekerjasama dengan Bali Blogger Community (BBC) Pelatihan ini dimaksudkan untuk menciptakan komunitas  blog di kalangan pelajar SMA sebagai media dalam mempublikasikan tulisan- tulisan mereka. Hal inilah yang disampaikan oleh KU/PU pers mahasiswa Akademika Unud Okrina Triwidanthi saat rapat sebelum acara. Kegiatan satu ini kurang mendapat respon yang baik dari peserta. Selain mereka sudah pernah mendapatkan pelajaran ini di sekolah, kebanyakan dari mereka masih sibuk dengan pengerjaan kording  sehingga tiap tim hanya mewakilkan dua orang saja. “ Saya sudah punya blog, karena itu tugas dari guru TIK, lagian masih banyak kok kerjaan yang belum selesai” ujar Angga Seksioria salah seorang peserta dari SMA N 4 Singaraja saat diminta panitia untuk mengikuti pelatihan blog. Akhirnya dengan berat hati Angga meninggalkan kawan-kawannya untuk mengikuti pelatihan blog.

Saat pelatihan blog berlangsung, para juri yaitu Dian purnama, Intan Paramitha dan Ria medicina melakukan tugasnya untuk menilai tiap kording yang telah selesai dikerjakan. Selama penjurian berlangsung peserta membersihkan tempat mereka bekerja karena kebersihan juga menjadi kriteria penilaian. Setelah itu mereka beristirahat. Banyak di antara mereka yang menghabiskan waktu istirahat untuk sekadar duduk sambil ngobrol dan sebagian lagi sibuk membaca kording dari tim lain.

Saat jam menunjukkan pukul 18:00, juri telah selesai melakukan tugasnya dan panitia telah selesai merekap nilai-nilai kording peserta. Dan akhirnya SMAN 4 lah yang keluar sebagai juara pertama. Disusul oleh tuan rumah sebagai juara kedua, SMKN 3 Sangaraja sebagai juara ketiga dan SMA LAB Undiksha sebagai juara harapan. Selain itu juga diberikan Penghargaan tiap rubric-rubrik terbaik.

Setelah pengumuman selesai, juri memberikan pandangannya terhadap kording dari tiap tim. Disaat inilah interupsi keluar dari mulut Kadek Surya Kencana S.pd selaku Pembina kording dari SMA LAB Undiksha yang tidak terima kording kerjaan anak didiknya berada di posisi terendah. “ Menurut saya kording hasil kerja anak- anak saya cukup baik dan kenapa kording kami berada di posisi terakhir?” Tanya Surya kepada juri. Para juri akhirnya memberikan tanggapan dan alasan kenapa SMA LAB berada di urutan bawah. Setelah itu jiwa sportif ditunjukkan oleh Luh Arik Sariadi S.pd pembina kording SMK N 3 Singaraja. “Saya rasa SMA 4 memang berhak menang, karena dari sekian kording yang saya baca SMA 4 lah yang layak jadi juara” ujarnya dengan penuh semangat. Bahkan Ibu dengan potongan rambut pendek ini menantang SMA LAB untuk memamerkan kording dan membandingkannya dengan kording peserta lainnya di tempat lomba. Namun dri pihak SMA LAB tidak memberikan tanggapan.

Meskipun hanya diikuti oleh 4 peserta, toh mereka masih berdebat untuk menentukan siapa yang layak jadi juara. Jiwa kompetisi mereka memang cukup tinggi meskipun lawan mereka sedikit. Dan selamat buat SMAN 4 dan SMAN 1 singaraja karena akan mewakili daerah Singaraja di Grand final di denpasar. Selamat berjuang kembali! (bud)

You May Also Like