Bali Journalist Week 2017 oleh Pers Mahasiswa Akademika Universitas Udayana memasuki hari ketiga, dengan membahas materi garda depan anti hoax dan pengenalan sekaligus pembuatan website.
Pers Mahasiswa Akademika Udayana sengaja mengambil tema ini mengingat banyak beredar berita hoax dan kebutuhan persma sebagai media kampus begitu tinggi untuk menangkal hoax. Peserta diberikan pelatihan tidak hanya paham mengenai hoax dan mengatasinya namun juga belajar mengemas suatu berita hingga layak baca.
Ketua Pers Mahasiswa Akademika Adinda Cahaya Mentari mengatakan hari ketiga pelaksanaan Bali Journalist Week (BJW) makin berlangsung seru lantaran peserta yang semalin kenal dan nyaman. Selain, makin banyak pendapat dan diskusi yang diadakan selama acara.
“Apalagi besok akan ada praktek maka peserta semakin semangat karena bisa jalan-jalan di Bali sambil mencari berita,” sebutnya, Selasa (11/7/2017).
Kata dia, diharapkan peserta mendapatkan ilmu dan pengalaman yang mereka ingin dapatkan. Dinda juga berharap lewat kegiatan ini akan bisa menjalin hubungan antar pers kampus terutama dengan Pers Mahasiswa Akademika.
Dinda juga mengatakan, hari keempat Rabu (12/7/2017) peserta akan diajak turun ke lapangan mencari berita, menulis, dan menghasilkan karya berupa media online. Semua proses dilakukan satu hari dan hasilnya juga diselesaikan di hari yang sama.
“Besok akan berlangsung seru,” tambahnya.
BJW 2017 dengan tema “Jurnalis cepat akurat anti hoax” berlangsung selama lima hari dimulai dari Minggu (9/10/2017) sampai Kamis (13/10/2017). Hari pertama merupakan pembukaan sekaligus pelaksanaan Talkshow Nasional yang tidak hanya disaksikan peserta BJW tapi juga masyarakat luas. Talk Show dilaksanakan di Universitas Udayana dengan menghadirkan dua news anchor sohor Indonesia yakni Michael Tjandra dari RTV dan Putri Ayuningtyas dari CNN TV. Tema talkshow membahas mengenai “Online dan Konsumsi media massa kini”.
Hari selanjutnya, peserta BJW dilatih mengenai jurnalis anti hoax. Ada pun materi yang sudah disampaikan yakni (1) dasar-dasar jurnalistik, hoax, dan literasi media, (2) etika penulisan media online, (3) jurnalisme warga garda depan anti hoax, dan (4) pengenalan dan pembuatan website.