Dalam rangka menggencarkan peraihan prestasi mahasiswa Universitas Udayana (Unud), beberapa atlet pencak silat kebanggaan dikirimkan ke ajang Banyuwangi Championship tuk mewakili almamater.
Lomba pencak silat nasional bernama Banyuwangi Championship kembali digelar pada Minggu (20/3), dengan mempertemukan atlet unggulan dari 21 perguruan tinggi di Indonesia. Unud yang saat ini sedang berlomba untuk menorehkan prestasi dan berusaha untuk mendukung penuh kegiatan mahasiswa, baik akademik maupun non akademik. Hal tersebut yang diungkapkan oleh Drs. Ketut Kartika selaku Koordinator Kesejahteraan Mahasiswa Unud.
Lebih lanjut, Unud mengirimkan 20 atlet unggulannya untuk bertanding dalam Banyuwangi Championship yang terdiri dari atlet putra untuk delapan kelas yang ada dan atlet putri pada empat kelas yang ada.

“Keikutsertaan Unud dalam perlombaan ini didasari oleh kebutuhan prestasi untuk memenuhi beberapa indikator, yaitu IKU, SIMKATMAWA, dan akreditasi, sehingga kami selalu berusaha untuk mengikuti setiap event lomba nasional maupun internasional yang diselenggarakan oleh kementerian atau pihak yang kredibilitasnya sudah diakui,” ungkap Drs. I Wayan Santiyasa, M.Si selaku Ketua Unit Pengembangan Ormawa (UPO) Unud.
“Sejak awal tahun 2022, kami sudah punya target untuk meningkatkan peringkat prestasi. Maka dari itu, pihak rektorat mulai membuat ketetapan bahwa dalam proses pengiriman delegasi untuk segala jenis lomba, akan dilakukan pendampingan secara serius,” pungkas Drs. I Wayan Santiyasa.
Terdapat pasang surut yang harus dilalui para atlet untuk mencapai babak kejayaannya, mulai dari sulitnya mencari atlet pencak silat putri hingga sulitnya membagi waktu antara persiapan lomba dan kuliah. “Memiliki peran ganda sebagai mahasiswa dan juga atlet tidaklah mudah. Seringkali tugas kuliah tidak terselesaikan tepat waktu, cedera yang cukup parah ketika latihan, hingga waktu pertandingan yang sering kali diundur. Namun, saya memiliki prinsip bahwa apa yang sudah saya mulai harus saya akhiri dengan penuh tanggung jawab,” tambah Dimas.
Akan tetapi, berbagai halang rintang yang dihadapi oleh para atlet Unud berhasil membuahkan hasil yang manis. Seluruh perwakilan atlet berhasil mempersembahkan medali untuk Udayana. Beberapa diantaranya yaitu empat medali emas, empat medali perak, dan dua belas medali perunggu.
Tak lupa apresiasi pun turut diberikan oleh pihak universitas. “Saat ini mahasiswa tidak ada yang kami lepas untuk berangkat sendiri, 19 Maret lalu, para atlet dilepas oleh rektorat. Kemudian, 23 Maret lalu disambut kembali di Kampus Sudirman,” ungkap Santiyasa. Santiyasa juga mengungkapkan bahwa para atlet akan diberikan hadiah saat perayaan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2022.
Disisi lain, guna meningkatkan prestasi mahasiswa, maka pihak rektorat menetapkan Peraturan Rektor (Pertor) yang mengatur mengenai bentuk penghargaan bagi setiap mahasiswa yang berprestasi, seperti poin SKP, rekomisi MBKM, rekomisi SKS, dan uang saku. “Harapan saya, semua mahasiswa mau berlomba-lomba untuk berprestasi. Mari kita semua terjaga, setelah terjaga baru berkegiatan, karena selama ini kita sama-sama tertidur saat berkegiatan, sehingga hanya mimpi jadinya,” tegas Ketua Unit Pengembangan Ormawa tersebut.

Disamping itu, Dimas sebagai salah satu atlet yang meraih medali perunggu bertekad untuk lebih bekerja keras agar dapat merengkuh hasil yang lebih maksimal pada ajang mendatang. Dimas juga berharap agar dukungan pihak kampus tidak hanya sampai disini, tetapi hingga pada lomba-lomba berikutnya.
“Untuk para atlet yang berlomba kemaren dan untuk mahasiswa lainnya yang ingin ikut serta menorehkan prestasi. Mari bergabung dalam lomba-lomba lainnya yang akan segera terselenggara. Ada Magelang Championship, Bali International Championship, dan Pomnas sebagai target akhirnya,” ujar Santiyasa.
Reporter: Restu, Wahyu, Lefira
Penulis: Restu, Wahyu, Lefira
Penyunting: Kamala