MERAJUT DEMOKRASI DI PERTIWI UDAYANA

Oleh: Widyartha Suryawan

Mahasiswa FISIP Unud

D.N. Aidit pernah menulis demokrasi yang tepat untuk masyarakat komunal adalah apa yang disebutnya sebagai demokrasi rakyat. Demokrasi ini memusatkan segala sumber kekuasaan berada pada rakyat, bukan pada segelintir apalagi individu-individu tertentu saja. Perspektif demokrasi Aidit layak dijadikan perbandingan demokrasi yang dikembangkan di kampus melalui pemerintahan mahasiswa, dalam hal ini pemerintahan mahasiswa tingkat universitas.

 Setidaknya ada tiga  hal yang perlu dibenahi dari demokrasi kita di kampus Udayana. Pertama, tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilu Raya (Pemira) di kampus masih tergolong rendah. Hal ini terbukti dari keengganan mahasiswa angkatan atas untuk mengggunakan hak pilihnya pada tahun-tahun sebelumnya. Dengan kalimat lain, pesta demokrasi ini baru mampu menyasar mahasiswa baru karena secara psikologis maba masih terpengaruh akan suasana masa orientasi. Hal itu menyebabkan timbulnya stigma menggunakan hak pilih ketika pemira adalah sebuah kewajiban.

 Kedua, keinginan mahasiswa untuk menduduki takhta kepresidenan di pemerintahan mahasiswa eksekutif juga tergolong rendah. Hal ini terlihat dari diperpanjangnya masa pencalonan presiden dan wakil presiden BEM. Entah karena enggan untuk memimpin atau fokus pada kuliah mengingat salah satu syarat mencalonkan diri adalah minimal duduk di semester 5. Atau barangkali susah mengumpulkan dukungan melalui 350 kopi KRM.

 Ketiga, sosialisasi yang tidak efektif. Dalam sistem politik, sosialisasi merupakan salah satu unsur terpenting. Sosialisasi menyangkut retorika penyelenggara Pemira (DPM dan KPRM) untuk menyampaikan informasi terkait penyelenggaraan Pemira kepada seluruh mahasiswa. Di beberapa fakultas, mahasiswa mengaku bahwa sosialisasi mengenai Pemira masih kurang. Jangankan itu, istilah Pemira saja masih ada yang belum mengerti. Hal ini tentu bukan sebuah kegagalan bagi penyelenggara, tetapi merupakan pembelajaran untuk dibenahi kedepannya.

 Ketiga permasalahan tadi merupakan tantangan bagi segenap rakyat di bawah pemerintahan mahasiswa untuk merajut demokrasi di pertiwi Udayana ini. Satu hal lagi yang tidak kalah penting dari semua itu adalah partisipasi mahasiswa. Tingkat partisipasi ini merupakan hal yang paling menentukan berhasil atau tidaknya sebuah demokrasi. Sebab jika tidak, kita baru berhasil dalam tatanan prosedural, belum pada tahap substansial.

 Akhirnya, selamat menikmati pesta demokrasi rakyat di pemerintahan mahasiswa pertiwi Udayana. Semoga demokrasi memang milik kita semua, milik mahasiswa Udayana, sebagaimana D.N. Aidit menyebutnya sebagai demokrasi rakyat. Hidup mahasiswa!

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

perihoki perihoki perihoki perihoki perihoki duta76 duta76 duta76 duta76 duta76 duta76 duta76 duta76 duta76 duta76 abc1131 Slot Gacor pola main paling gampang gacor mahjong wild 2 dari duta76 kebanjiran cuan dari mahjong ways 2 pgsoft berkat bocoran duta76 ikuti trik rtp tinggi mahjong wins 3 duta76 dapat scatter hitam teknik strategi mahjong king royal auto menang versi perihoki perihoki panduan menang besar mahjong ways 2 pgsoft strategi rtp pola mahjong wins 3 masih valid dipakai pemain perihoki mahjong phoenix pakai teknik slow spin terbukti bikin saldo naik perihoki perihoki mahjong ways 2 pgsoft server resmi gacor jaminan gacor mahjong ways 3 perihoki lagi full scatter hitam pasti profit gila duta76 taktik untuk mudah menang mahjong wild deluxe jaminan jackpot rumus teruji supaya cuan main mahjong ways 2 di duta76 auto sultan tips trik main mahjong wins 3 gunakan pola paling efektif duta76 mahjong ways1 fantastis mahjong ways mahjong buka jalan game mahjong ways mahjong wild deluxe rezeki mahjong wins3 mahjong ways3 mahjong ways strategi rtp rahasia tempo mahjong