Pendapatan Pertamina Mencapai $52 Million

Evita M. Tagor, Direktur HR PT Pertamina (Persero), saat Kuliah Umum Bersama pada Kamis (5/12) di Gedung Widya Sabha Unud. (Foto: Akademika)
Evita M. Tagor, Direktur HR PT Pertamina (Persero), saat Kuliah Umum Bersama pada Kamis (5/12) di Gedung Widya Sabha Unud. (Foto: Akademika)

“Pertamina ingin sejajar dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya, seperti Shell, Petronas, dan lain sebagainya. Tapi Alhamdulillah, Pertamina masuk 15 besar perusahaan minyak terbaik di dunia,” tutur Evita M. Tagor, Direktur HR PT Pertamina (Persero).

Kamis (5/12) di gedung Auditorium Widyasabha Universitas Udayana, diselenggarakan Kuliah Umum Bersama oleh Direktur HR PT Pertamina (Persero), Evita M. Tagor dengan topik “Ayo Indonesia Mendunia!”.

“Saya menginginkan agar para alumni nantinya dapat berkontribusi dan memberikan sumbangsih aktifnya dalam Pertamina. Karena banyak pandangan mahasiswa yang menganggap bahwa bekerja di Pertamina selalu berhubungan dengan lingkungan Pom Bensin. Padahal banyak sektor-sektor pekerjaan yang ada dalam ruang lingkup Pertamina”, papar Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, Rektor Universitas Udayana pada sambutannya.

Sesi kedua dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Direktur HR PT Pertamina (Persero) yang mengajak para mahasiswa untuk sharing. Evita M. Tagor mengatakan bahwa saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-121 dalam International Human Development dari 190 negara di dunia. Edukasi di Indonesia kira-kira 5,8 atau 6 tahun yaitu setara pendidikan Sekolah Dasar (SD). Hal tersebut dikarenakan sekolah menjadi sesuatu yang mahal sehingga banyak penduduk Indonesia yang belum aware terhadap pendidikan.

Menurut Corruption Perception Index (CPI) tahun 2012, Indonesia masih dalam klasifikasi negara korup dengan menduduki peringkat 118 yang pada tahun ini naik kelas menjadi peringkat 121.  Tetapi menurut McKinsey (2012), yaitu salah satu perusahaan besar di dunia berasumsi bahwa Indonesia diperkirakan akan menjadi negara besar ketujuh dunia pada tahun 2030. “Tugas kalian sebagai generasi penerus bangsa adalah bagaimana mempercepat terwujudnya perkiraan tersebut, kalau perlu pada tahun 2020 Indonesia sudah menjadi negara besar seperti perkiraan tersebut,” papar Evita M. Tagor.

Mengkhusus ke Pertamina, yaitu merupakan satu-satunya perusahaan BUMN yang terintegrasi, artinya perusahaan Pertamina ini menyebar dari hulu sampai ke hilir. Mulai dari mengambil bahan mentah dari dalam tanah, mengolah menjadi bahan bakar jadi sampai menyalurkannya kepada konsumen. Kinerja Pertamina terus menunjukkan peningkatan, ini terbukti pada triwulan ketiga tahun 2013 pendapatan Pertamina mencapai $52 million.

Berdasarkan UU No. 8 Tahun 1971 yang dulu mengatur tentang Pertamina, tetapi kemudian terdapat reformasi hukum pada tahun 2001 sehingga UU Pertamina menjadi UU No. 2 Tahun 2001 tentang minyak dan gas. Perbedaan utama dari UU ini adalah Pertamina tidak lagi sebagai regulator, melainkan sebagai pelaksana minyak dan gas. Persebaran Pertamina dari hulu sampai hilir dibuka untuk perusahaan dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga Pertamina tidak boleh memonopoli pasar, tetapi bersaing dengan perusahaan lain.

Pada sesi terakhir acara ini, Universitas Udayana diberikan tujuh unit laptop untuk menunjang kegiatan pendidikan di civitas akademika Universitas Udayana dan ditutup dengan penukaran cinderamata, yang diwakili oleh Direktur HR PT Pertamina (Persero) – Evita M. Tagor dan dari pihak Universitas Udayana oleh Pembantu Rektor III, Dr. I Nyoman Suyatna, SH, MH. (Yuni, Gunawan, Febry)

 

You May Also Like