Kronologi Aksi Bali Tidak Diam Menolak UU Cipta Kerja

Gerakan penolakan RUU Cipta Kerja sudah mencuat di Bali sejak Februari 2020. Beragam upaya telah ditempuh oleh masyarakat yang menolak dan tergabung dalam aliansi Bali Tidak Diam. Segalanya seolah menguap, sebab pada 5 Oktober 2020, RUU Cipta Kerja tetap disahkan menjadi UU. Hal ini memantik kembali amarah masyarakat yang menolak. Berikut kronologi Aksi Bali Tidak Diam pada 8 oktober 2020:

Pukul 14.00 WITA

Massa aksi mulai mendatangi titik kumpul aksi di Kampus Universitas Udayana (Unud) Sudirman, Denpasar. Sebagian besar memarkirkan kendaraan di area Student Center dan berjalan menuju kampus. Massa aksi berkumpul di depan parkiran bertingkat Fakultas Kedokteran Hewan (FKH). Sementara sebagian lainnya berkumpul di pintu barat dekat Gedung Agrokompleks. Hingga pukul 14.17 WITA, massa aksi sudah memenuhi Kampus Unud Sudirman. Peserta kian bertambah, diperkirakan mencapai 400 orang. Massa aksi pun terbelah. Ada yang tetap melakukan aksi di sekitar Jalan PB Sudirman. Sedangkan massa aksi lainnya bergerak menuju Gedung DPRD Provinsi Bali.

Berkumpul – massa aksi berkumpul bersama dengan mobil komando di depan parkiran bertingkat FKH.

Massa Aksi Jalan PB Sudirman

Pukul 14.47 WITA

Mobil komando mulai bergerak bersamaan dengan massa aksi. Aksi dilakukan longmars mengorbit di Jalan PB Sudirman. Mereka bergerak keluar Kampus Unud Sudirman melewati depan Gedung Fakultas Kedokteran menuju pintu timur kampus. Kemudian berbelok menuju kiri jalan dan mengarah ke SMAN 2 Denpasar. Selanjutnya berjalan memutar menuju depan Starbucks Sudirman. Sesampainya di titik lokasi tersebut, massa aksi mulai melakukan beberapa orasi.

Pukul 15.29 WITA

Massa aksi bergerak menuju tikungan di depan SMAK Santo Yoseph. Di sana, mulai dilakukan kembali berbagai orasi dan menyanyikan lagu-lagu perjuangan.

Orasi – beberapa perwakilan organisasi melakukan orasi menolak UU Cipta Kerja.

Massa Aksi Gedung DPRD Provinsi Bali

Pukul 14.39 WITA

Massa aksi lainnya mengarah menuju Gedung DPRD Provinsi Bali tanpa mobil komando. Menjelang tiba di kantor DPRD, massa aksi melakukan blokade jalan. Pukul 15.21 WITA, terlihat mobil aparat kepolisian membelah massa aksi yang memblokade jalan. Sebagian besar massa aksi mengekspresikan amarahnya dengan berteriak dan mengangkat spanduk penolakan.

Pukul 15. 27 WITA

Massa aksi mulai berdatangan di Gedung DPRD Provinsi Bali. Awalnya, beberapa peserta aksi terlihat mengangkat atribut aksi dan membentangkannya di depan pintu masuk Gedung DPRD. Aksi kemudian berujung ricuh. Polisi menembakkan gas air mata serupa petasan yang asapnya mudah menyebar dan menguap. Massa aksi berhamburan lari menuju berbagai arah. Sebagian besar mengamankan diri dengan pergi ke tengah Lapangan Renon. Meski terpukul mundur, selanjutnya massa aksi kembali mengepung Gedung DPRD Provinsi Bali dan mendapatkan kembali tembakan gas air mata. Massa aksi kemudian membubarkan diri dan menuju rombongan massa aksi yang sejak tadi di sekitar Kampus Unud Sudirman.

Terbelah – rombongan massa aksi lainnya pergi menuju Gedung DPRD Provinsi Bali.

Melebur Bersama di Jalan PB Sudirman

Pukul 16.48 WITA

Massa aksi di Jalan PB Sudirman bergerak kembali menuju ke depan pintu barat Kampus Unud. Massa kembali melakukan orasi, hingga pukul  17.08 WITA pembakaran ban kemudian dilakukan. Suasana kian semarak, massa aksi melingkari bakaran di tengah-tengah jalan. Massa kian bertambah dengan berdatangannya massa aksi dari Gedung DPRD.

Bakar – pembakaran ban dan kayu sebagai simbol amarah massa aksi.

Pukul 17.50 WITA

Aparat kepolisian memberikan himbauan untuk membubarkan diri. Massa aksi tetap bertahan. Polisi membentuk barisan. Tidak kalah, massa aksi juga membentuk barisan yang membentang panjang di sepanjang jalan PB Sudirman. Antara polisi dan massa aksi, saling berhadap-hadapan di ruas kiri dan kanan jalan.

Pukul 18.36 WITA

Tepat saat adzan magrib berkumandang dari Masjid Al-Furqon, komando pasukan polisi berteriak lantang “Maju, Jalan!”. Aparat mulai maju setelah membentuk barisan blokade dari arah barat jalan PB Sudirman. Memukul mundur massa aksi menuju ke dalam area kampus.

Pukul 18.39 WITA

Gas air mata pertama kali ditembakkan. Nyala tembakan terlihat bahkan hingga jarak jauh. Cahayanya kuning disusul dengan asap abu-abu pekat yang mengepul ke udara. Massa aksi berhamburan menuju tempat evakuasi di Kampus Unud Sudirman. Sebagian ada yang berlindung ke dalam Gedung Agrokompleks. Ada yang berlarian hingga parkiran bertingkat dekat Fakultas Kedokteran Hewan, ada yang berdiam di Gedung Pasca Sarjana, dan sekitar Fakultas Kedokteran.

Tembak – aparat kepolisian menembakkan gas air mata mengarah ke dalam kampus.

Pukul 18.54 WITA

Terdengar suara tembakan gas air mata masuk ke dalam kampus. Suasana terasa mencekam. Di tengah kondisi kampus yang remang-remang cahaya, beberapa peserta aksi ada yang berteriak ketakutan. Sementara satu sama lainnya saling mengarahkan menuju tempat-tempat aman untuk evakuasi. Massa aksi kian terdesak sebab tembakan tidak henti-hentinya diarahkan menuju ke dalam kampus. Bahkan, tembakan sudah melayang hingga di depan parkiran bertingkat FKH. Massa aksi yang terluka kian berjatuhan. Tim medis yang sedang bertugas pun tetap menjadi korban tembakan gas air mata. Massa aksi menjadi kian panik. Sehingga, setelah evakuasi di gedung-gedung kampus, sebagian massa aksi memilih melarikan diri keluar dari area kampus. Ada yang memanjat keluar dari belakang parkiran bertingkat FKH hingga membobol pintu di dekat bangunan terbengkalai di samping Gedung Agrokompleks. Dalam pemantauan dari Pers Akademika, banyak warga sekitar yang membantu massa aksi seperti memberikan masker, memberikan air minum, mempersilahkan pelataran rumahnya untuk menjadi tempat evakuasi massa aksi yang terluka.

Pukul 19.10 WITA

Tembakkan gas air mata belum kunjung mereda. Sudah ada lebih dari sepuluh kali. Sebagian besar peserta aksi nampak sibuk saling berkoodinasi dengan rekan-rekannya untuk memastikan masing-masingnya selamat. Hingga kemudian pukul 19.41 WITA menjadi tembakkan gas air mata terakhir yang ditembakkan aparat.

Pukul 20.00 WITA

Suasana kampus yang awalnya mencekam, mulai tenang. Beberapa peserta aksi kemudian mengevakuasi diri menuju Fakultas Pariwisata dan Student Center. Pintu ditutup untuk mencegah aparat masuk kampus. Suasana kemudian semakin aman sebab dipastikan tidak ada lagi tembakan gas air mata. Telah dikonfirmasi Pers Akademika kepada humas aksi Bali Tidak Diam, Ni Kadek Vany Primaliraning, tidak ada peserta aksi yang ditangkap oleh aparat kepolisian. Namun, berdasarkan pemantauan dari Pers Akademika, beberapa peserta aksi yang hendak membubarkan diri, dicegat untuk dilakukan pengecekan oleh aparat.

Terdesak – tembakkan gas air mata terus menerjang kampus. Massa aksi melarikan diri ke luar Kampus Unud Sudirman.

 

Reporter: Via, Teja, Agus, Gudi, Bagus, Tryadhi, Nico, Iyan, Doni

Penulis: Galuh

Penyunting: Yuko

You May Also Like