Sekitar pukul 17.00 WITA, deretan kursi hitam mulai terisi. Tampak sejumlah hadirin memasuki ruang kegiatan Pengundian Nomor Urut dan Deklarasi Pemira Damai Unud 2024 pada (06/11). Namun, pembukaan acara tersebut sempat diundur akibat keterlambatan dari pihak Bawasra.
Jelang penghujung tahun 2024, Universitas Udayana akan kembali menggelar pesta demokrasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM PM-Unud 2024. Sebelumnya, Komisi Pemilu Raya Mahasiswa (KPRM) Unud 2024 telah membuka pendaftaran peserta Pemilu Raya Mahasiswa (Pemira) pada (14/10) hingga (03/11).
Tepat Kamis (06/11) kemarin, KPRM Unud melaksanakan agenda Pengundian Nomor Urut dan Deklarasi Pemira Damai Universitas Udayana 2024. Acara tersebut berlangsung di Ruang BM 3 Fakultas Pariwisata Unud, Kampus Sudirman, Denpasar dan dihadiri oleh para paslon dan tim pemenangan, serta disaksikan pula oleh perwakilan DPM PM, BEM PM, Badan Pengawas Pemira (Bawasra), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemira (DKPP) serta sejumlah undangan lainnya.
Sehari sebelumnya, pada Rabu (05/11), KPRM telah menggelar Rapat Pleno Penetapan dan Pengumuman Peserta Pemira 2024 yang menetapkan pasangan Awan Arrassy dan I Putu Dimas Satya Prabentika serta pasangan I Wayan Arma Surya Darmaputra dan I Ketut Indra Adiyasa sebagai Pasangan Capres dan Cawapres BEM PM-Unud pada perhelatan Pemira Unud mendatang. Hasil penetapan tersebut kemudian dituangkan dalam Keputusan Komisi Pemilu Raya Mahasiswa Nomor 1 Tahun 2024 Tentang Peserta Pemira Universitas Udayana Tahun 2024.
Mulanya, acara pembukaan pengundian nomor urut paslon akan berlangsung pada pukul 18.00 WITA. Namun sempat tertunda sebab adanya keterlambatan dari pihak Bawasra. I Made Budhi Arditya Dwiputra selaku Ketua KPRM Unud menuturkan bahwa telah terjadi miskomunikasi antara pihaknya dengan pihak Bawasra. “Sebenarnya kita tidak bisa melaksanakan kegiatan entah itu rapat pleno, pendaftaran, bahkan pemilihan nomor urut tanpa Bawasra. Harapan kita, kedepannya tidak ada lagi kendala seperti ini,” ujar Budhi ketika dijumpai pada (06/11). Menanggapi hal tersebut, Ketut Dian Oktaviani selaku perwakilan dari Bawasra turut menjelaskan bahwa dirinya telah hadir tetapi harus meninggalkan acara sejenak, “(Saat) sudah mulai, saya keluar sebentar karena ada urusan, lalu saya datang lagi. Tetapi sudah izin juga sih sama ketuanya,” ungkap Dian pada (06/11).
Akhirnya, kegiatan pembukaan tersebut dapat dimulai sekitar pukul 18.45 WITA. KPRM Unud mengadopsi mekanisme pengundian dari KPU yang dilakukan dengan dua tahap yakni pengambilan nomor antrian lalu nomor undian. Setelah kedua paslon telah memegang tabung undian, terdengar aba-aba dari pembawa acara agar kedua paslon dapat membuka nomor undi secara serentak. Tepuk tangan para hadirin pun mulai meriuh tatkala gulungan kertas undian telah terbuka. Paslon Arma dan Indra memperoleh nomor undi 1, sedangkan nomor undi 2 diperoleh Paslon Awan dan Dimas.
Usai penetapan nomor undi, agenda dilanjutkan dengan pembacaan Deklarasi Pemira Damai Universitas Udayana 2024 yang dibacakan oleh Ketua KPRM lalu diikuti oleh para paslon. Budhi menerangkan bahwa deklarasi tersebut merupakan harapan bagi mahasiswa Unud agar pelaksanaan pemira berjalan dengan aman dan damai berlandaskan asas luber jurdil tanpa memecah persatuan mahasiswa Unud. Lebih lanjut, Budhi menjelaskan bahwa selanjutnya akan berlangsung masa kampanye selama satu bulan. Dalam masa tersebut, akan berlangsung dua uji publik serta debat capres dan cawapres.
“Kami hadir sebagai pasangan calon Arma dan Indra, tentu ingin menjalankan demokrasi yang sehat,” tutur Arma kala memberi sambutan. Capres nomor urut 1 itu menambahkan bahwa dirinya bersama Indra juga berkomitmen dengan Awan dan Dimas untuk menjalankan demokrasi yang santun, riang dan gembira, bebas dari konflik. Arma berharap, siapapun paslon yang akan terpilih dan melenggang sebagai pemenang nantinya adalah yang terbaik untuk Udayana. Paslon yang kompak hadir mengenakan kemeja flanel dengan warna senada itu berharap dapat membawa Udayana menuju arah yang lebih baik.
Selaras dengan komitmen Arma dan Indra, Awan dan Dimas juga berharap Pemira tahun 2024 ini berjalan dengan damai seperti apa yang telah dideklarasikan bersama sebelumnya. “Pecah belah dalam demokrasi itu hal yang biasa asal pada koridor yang tepat,” imbuh Awan dalam sambutannya. Pasangan yang kompak hadir dalam balutan kemeja putih itu meyakini bahwa mereka dan paslon Arma Indra mempunyai spirit yang sama untuk membawa Udayana ke arah yang lebih baik. “Persoalannya adalah bagaimana teman-teman menentukan gagasan siapa yang menurut kalian paling relevan,” pungkas Awan.
Penulis : Gung Putri
Penyunting : Gung Vita