Graffiti,Bentuk Ekspresi yang Tertuang

Penduduk kota urban seperti denpasar rupanya memiliki caranya sendiri untuk mengungkapkan jiwa seninya. Salah satunya dengan graffiti. Beberapa tembok-tembok di sudut kota denpasar,berisi berbagai gambar dengan media pilox.

Graffiti merupakan salah satu ekspresi seni yang di ungkapkan dengan menggambar sandi,huruf,atau kartun dalam suatu bidang gambar tiga dimensi. Biasanya graffiti dibuat oleh kelompok atau golongan masyarakat yang kurang puas akan pemerintahan wilayahnya atau bias jadi sebuah kode rahasia yang mengisyaratkan sesuatu bagi kepentingan suatu kelompok masyarakat.

Di Denpasar sendiri ada beberapa titik yang sering terdapat tulisa-tulisan semacam graffiti. Seperti  yang ada di tugu perempatan jalan veteran dekat pasar burung. Selain sebagai  seni berekspresi  graffiti rupanya disalahartikan bagi sebagian golongan remaja. Sebagian dari mereka hanya mencorat-coret tembok-tembok di tempat umum tanpa ada pesan yang ingin di sampaikan. Hanya sekedar menuliskan nama.

Graffiti sejak jaman purba telah dikenal. Waktu itu graffiti digunakan sebagi media mistis yang membangkitkan semangat berburu kaum laki-laki. Ini terlihat dari beberapa karya graffiti jaman kuno pada dinding-dinding gua purba.  Pada zaman modern sendiri, graffiti umumnya dianggap sebagai tindakan nakal anak-anak jalanan yang melampiaskan ketidakpuasannya terhadap sesuatu. Tak jarang juga graffiti dikatakan tidak berguna dan hanya menambah biaya perawatan kota.

Seni corat-coret dinding ini bukanlah susuatu yang tak berharga. Bagi pencinta seni yang sealiran dengannya, mereka yang corat-coret itu patut diberikan sebuah apresiasi atas karyanya. Tetapi bukan berarti  semua yang corat-coret tembok bias dikatakan graffiti. Tentu tidak.

Graffiti itu mempunyai seni tersendiri. Di kota-kota urban seperti London, disediakan satu tempat khusus untuk membuat coretan-coretan indah dengan pilox tersebut. Awal mulanya daerah tersebut hanya berisi beberapa graffiti, tetapi pada akhirnya karena sering ada yang corat-coret, pemerintah kota London menjadikan tempat tersebut sebagai tempat mencurahkan ekspresi. Bisa coret-coret dan bikin graffiti sepuasnya. Sayangnya di Denpasar belum ada tempat seperti itu.

HENNY

You May Also Like