Pemilihan Lokasi KKN Online di Unud Terkendala Perangkat

Memasuki masa pemilihan lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode XV Juli-Agustus 2017, website IMISSU menjadi perbincangan. Mahasiswa mengeluhkan website yang sulit diakses hingga lebih dari 24 jam.

Pemilihan lokasi KKN secara online dibuka sejak Sabtu, 3 Juni 2017 pukul 12.00 WITA. Sejak itu website Integrated Management Information System of Unud (IMISSU) menjadi sulit diakses. Pasalnya, ada ribuan mahasiswa yang berlomba-lomba untuk mendaftar di lokasi pilihan. Salah satunya Nadya Anjani, mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang akan mengikuti KKN tahun ini.

Nadya mengaku sangat terkendala dalam mengakses laman KKN di IMISSU.  Pengaksesan ia lakukan satu jam sebelum pemilihan dibuka, yaitu sejak pukul 11.00 WITA. Namun hingga malam hari, ia belum bisa mendaftarkan lokasi. Total sekitar 16 jam dihabiskan untuk berusaha mengakses web Unud tersebut. Berbagai cara pun sudah dilakukan seperti, mengganti koneksi mulai dari wifi, modem, tethering handphone, hingga mencoba menggunakan VPN luar negeri, namun tidak terlalu membantu. “Sekitar pukul 10 malam di hari pertama akhirnya lokasi bisa saya pilih, namun masih sulit dalam mengunci lokasi dan mencetak kartu dan formulir. Perjuangan di hari kedua, akhirnya saya bisa mengunci lokasi, namun tetap terkendala dalam mencetak formulir. Jadi harus kembali log in dalam waktu dekat,” cerita Nadya.

Kendala ini juga sama dirasakan oleh Wipra Adguna, mahasiswa Fakultas Kedokteran. Ia  sudah mencoba mengakses laman KKN IMISSU selama lebih dari 24 jam. Menurutnya kendala ini dikarenakan server yang jebol dan dialami oleh semua pendaftar lokasi KKN. Unud dirasa perlu memperbaiki kualitas web IMISSU. “Tolonglah alokasikan dana untuk sesuatu yang menunjang kualitas web. Jangan sampai nama Unud jadi jelek gara-gara keluhan mahasiswanya sendiri di media sosial,” kata Wipra.

Perihal keluhan tersebut, pihak Unit Sumber Daya Informasi (USDI) menyampaikan bahwa web sedang mengalami permasalahan di infrastruktur. Made Soma Narendra selaku pengurus di USDI bagian infrastruktur mengatakan bahawa server mengalami kerusakan. Kerusakan berupa hard disk yang jebol dan rusak, sehingga data harus dialokasikan ke server-server lain yang memungkinkan. “Ini kecelakaan yang tidak kita prediksi, ke depannya perlu perbaikan infrastruktur berupa penambahan perangkat,” katanya.

Kerusakan perangkat penyimpanan ini juga diakui oleh ketua USDI, Prof Dr. I Ketut Gede Darma Putra, S.kom., M.T. Perangkat penyimpanan tiba-tiba bermasalah sehingga perlu ditata penempatan di beberapa aplikasinya. Yang mengalami kerusakan tidak hanya di laman KKN, namun di semua aplikasi IMISSU dan harus diperbaiki satu persatu. “Kita menghadapi masalah piranti keras, ibarat memiliki komputer yang tiba-tiba blank. Jadi butuh waktu untuk perbaikan,” katanya.

Selain kerusakan perangkat, banyaknya request user juga memunculkan permasalahan. Menurut I Gede Wira Darma, salah satu pengurus USDI di bagian programmer, server macet karena terlalu banyak yang mengakses padahal infrastruktur belum bisa menampung keseluruhan user. Memori di server terus mencapai 100 persen karena menanggapi request yang banyak sekaligus. Data yang disampaikan, ada 2914 peserta KKN yang terverifikasi, 900 peserta diantaranya belum memilih lokasi. Data ini disampaikan pada hari Minggu (4/6) sekitar pukul 17.00 WITA. ”Kami sudah bekerja sangat keras untuk meng-handle request sebanyak itu. Kami juga lembur di GDLN untuk mengurus ini,” ungkap I Gede Wira Darma.

Permasalahan akses IMISSU ke depannya diharapkan tidak terjadi lagi. Salah satu saran yang muncul adalah adanya manajemen waktu dalam memilih lokasi. “Lebih baik jika input KKN dilakukan per-fakultas dengan waktu yang berbeda-beda. Sehingga beban server akan lebih sedikit,” saran Nadya.

Saran tersebut juga diamini oleh pengurus USDI sendiri. “Saya sebagai programmer ke depan ingin mengembangkan supaya pemilihan dilakukan per fakultas. Sehingga tidak terjadi server down,” kata I Gede Wira Darma yang bekerja di USDI sejak November 2015.

Pengaturan manajemen waktu input bisa menjadi salah satu solusi ke depan untuk meminimalisir kelambatan. Namun terkait kerusakan, menurut Made Soma Narendra solusinya adalah penggantian perangkat. “Kalau mati seperti sekarang ini kan karena kerusakan server, jadi salah satu solusinya ya harus diganti dan di-install ulang,” ungkapnya.

Pihak USDI hingga saat ini mengaku masih terus melakukan perbaikan. Mahasiswa dihimbau untuk tenang. Jika diperlukan perpanjangan waktu, maka akan dilakukan perpanjangan.  “Kami siang malam bekerja, jadi tenang saja dahulu. Besok kami akan rapat khusus untuk masalah ini(5/6),” jelas Prof Dr. I Ketut Gede Darma Putra, S.kom., M.T. (acm)

 

You May Also Like