Mengacu pada tema ”Kristalisasi Nilai-nilai Luhur Pancasila menuju Insan Akademis Unggul dan Berbudaya”, pentingnya menjaga perilaku dan kedisiplinan menjadi tumpuan pelaksanaan Student Day 2013. Lantas seperti apakah realisasinya?
Waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 Wita. Acara awal Student Day 2013 hari pertama (6/9) berupa pemeriksaan atribut mahasiswa baru (maba) di lapangan Rektorat, Bukit Jimbaran pun telah usai. Semua maba sudah dipersilahkan masuk ke dalam Gedung Widya Sabha untuk mengikuti acara selanjutnya.
Namun, masih saja terlihat ada barisan maba di parkir sebelah barat Rektorat. Jumlahnya cukup lumayan, sekitar dua puluh lebih mahasiswa. Rupanya mereka adalah maba yang terlambat. Menurut Koordinator Keamanan Student Day 2013, I Putu Chandra Supartika, alasan terlambat yang mereka ungkapkan beraneka macam. “Ada yang bilang rumahnya jauh, berangkat dari rumahnya kesiangan. Ada juga yang bilang macet, padahal sekarang jalurnya sudah lancar – lancar saja,” tutur Chandra serius.
Bentuk tidak menghargai waktu dan peraturan mencerminkan terdegradasinya kedisiplinan mahasiswa saat ini. Untuk mengasah kembali perilaku disiplin para maba, tim keamanan memberikan sanksi berupa pembinaan khusus kepada maba yang terlambat.
Pembinaan khusus tak hanya ditujukan kepada maba yang terlambat. Bagi mereka yang melanggar atribut pun juga ada sanksi. “Sanksinya masih sama seperti tahun 2012 lalu, yaitu mendapat catatan khusus di name tag dan juga pembinaan khusus,” kata Chandra.
Menurut pengakuan Chandra, dari 3.672 mahasiswa yang mengikuti Student Day hari pertama ini, ada sekitar 5 % yang melanggar. Dengan raut wajah kecewa, Chandra mengungkapkan bahwa jumlah ini meningkat dari tahun lalu dalam pelaksanaan Student Day hari pertama. “Kebanyakan maba yang melanggar atribut. Alasannya karena belum mengambil kontribusi, padahal sudah diberitahu untuk pengambilan kontribusinya dari dulu. Kalau begitu, siapa yang salah ?, ” ungkapnya.
Tak berujung di sana, kekecewaan Chandra juga karena kurangnya sopan santun dari mahasiswa. “Mereka yang sekarang (2013) susah diberitahu. Kalau ngomong sama kakak kelas tangannya masuk kantong,” imbuhnya. Berbagai pernyataan tersebut tentu semakin membuka lebar mata bahwa jatuhnya perilaku disiplin memang benar – benar terjadi di tengah – tengah generasi muda saat ini.
Tak Hanya Maba, Panitia Juga Jadi Sorotan
Merosotnya kedisiplinan tak hanya menghampiri maba. Peraturan pun tak semata hanya soal atribut dan tepat waktu. Sebuah kertas berisikan salah satu peraturan penting dalam Student Day 2013, terpampang jelas di dekat tangga selatan Auditorium Widya Sabha Rektorat Bukit, Jimbaran. Dengan cap merah Student Day mencirikan betapa pentingnya peraturan tersebut untuk diindahkan, baik oleh mahasiswa yang mengikuti Student Day 2013 maupun panitia Student Day 2013 serta seluruh mahasiswa dan petugas birokrasi Universitas Udayana. Inti dari peraturan tersebut adalah larangan merokok di sekitar area Auditorium Widya Sabha Rektorat Bukit, Jimbaran.
Bila mahasiswa baru sudah pasti mengindahkan peraturan itu, namun tidak halnya dengan pengawas independen Student Day 2013. Salah satu mahasiswa dari organisasi mahasiswa dan beberapa panitia Student Day 2013 terlihat merokok di sekitar area Auditorium Widya Sabha Rektorat Bukit, Jimbaran. Disinilah moral dan akhlak pemangku jabatan dipertanyakan.
Berdasarkan penjelasan dari Koordinator Panitia Gugus, Rizky Anugrah Wibowo, pengawas independen yaitu Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Udayana terlihat sedang merokok di depan tangga satu Auditorium Widya Sabha Rektorat Bukit, Jimbaran. “Sebagai tim independen apalagi Ketua DPM harusnya bisa memberikan contoh yang baik, apalagi ini suasananya sedang ospek,” ucap Rizky dengan mimik kecewa.
Mengklarifikasi pernyataan tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Udayana, Putu Mutia Septianingsih mengamini bahwa benar dirinya sedang merokok di depan tangga satu, namun kondisinya saat itu sudah tidak ada maba. Seolah tak ingin menjadi sorotan seorang diri, Mutia pun mengungkapkan pernyataan yang cukup mengejutkan. “Tidak hanya saya aja kok yang merokok. Ada juga beberapa dari lembaga lain yang merokok disana. Terus ada juga dari panitia yang merokok di depan maba saat maba akan masuk ke dalam. Saya pikir memang boleh merokok,” akunya.
Dengan mimik sedikit terkejut diiringi senyum kecil Mutia berujar, “kenapa hanya saya saja yang ditanya? Apa tidak tahu ya, yang lainnya juga seperti itu ?,” kilahnya.
Menyikapi kejadian tersebut, Ketua Student Day 2013, Bima Kumara Dwi Atmaja angkat bicara. “Tidak ada acara yang sempurna ya. Kalau memang faktanya seperti itu, saya mewakili panitia yang bertugas mohon maaf. Karena sekali lagi saya yang bertanggung jawab penuh terhadap teknis panitia Student Day 2013,” ucap Bima.
Bima juga tak menghakimi para perokok dan memberikan kesempatan bagi panitia yang ingin merokok asalkan tidak di depan mahasiswa baru. (Eka Apsari)